➴. N : No rejection

580 81 18
                                    

"Mas tuh cemburu."

"Mas tuh cemburu."

"Mas tuh cemburu."

Demi apapun, Felix gak bisa tidur.

Si pirang sedang dilema di atas ranjang, kedua tangannya memeluk erat boneka beruang berukuran besar, sesekali Felix mengigit telinga boneka itu saking gemasnya.

"Huwaaaa, kenapa sihh kenapa jantung Felix dari tadi gak bisa diem!" Felix berteriak frustasi.

Felix melempar bonekanya asal, lalu berdiri dari ranjangnya "Pokoknya ini semua salah Mas Hyun, salah Mas Hyun!!"

Entah kenapa selepas Hyunjin mengucapkan kalimat itu Felix menjadi tidak tenang karna jantungnya terus berdetak tidak normal.

Si pirang mengigit kukunya lantaran gemas dengan dirinya sendiri, Felix lapar tapi tidak bernafsu karna Felix merasa jika perutnya sudah penuh terisi oleh ribuan kupu-kupu.

Felix termenung di kursi, dia menopang dagunya menggunakan kedua tangan sembari memejamkan mata.

"Jatuh cinta..."

Si pirang membuka matanya "Masa iya aku jatuh cinta sama Mas Hyun.."

Tapi setelah di pikir-pikir, gak salah juga menaruh hati pada pemuda berparas tampan itu.

Hyunjin baik dan ramah.

Hyunjin tinggi dan tampan.

Dan punya usaha sendiri.

Hyunjin udah lebih dari kata perfect.

Apalagi menurut Felix, Hyunjin itu bagaikan penolongnya karna kalau aja Hyunjin gak menerimanya bekerja di toko entah bagaimana nasibnya sekarang, mungkin aja udah jadi gembel di kolong jembatan.

Felix berjalan ke arah ranjang lalu menjatuhkan tubuhnya disana "Hah...mau tidur aja lah."

Saat ingin memejamkan mata tiba-tiba ada suara ketukan pintu, Felix menggerutu karna pasti itu Changbin.

Dengan keterpaksaan Felix bangkit "Ck, katanya Mas Abin mau nginep dirumah pacarnya, ishh gak jelas dasar."

Cklekk--

"Mas Ab--"

Mulut Felix terkatup rapat saat melihat jika sosok mahluk di depan bukanlah Changbin.

Hyunjin berdehem singkat "Ekhem..Mas bawain ramen nih." Hyunjin menunjukkan kantong kresek berisi dua porsi ramen yang sangat menggiurkan.

Mata Felix berbinar cerah, wah kebetulan ada makanan gratis "Ayo Mas silahkan masuk."

Mereka berdua menyantap ramen sembari menonton televisi, awalnya mereka pikir akan berakhir dengan keadaan canggung tapi ini malah sebaliknya.

Selesai makan ramen keduanya malah meributkan snack kacang yang tinggal sedikit.

"Kamu jangan pelit sama tamu, ingat, tamu adalah raja!" Hyunjin mencoba melepas tangan Felix yang masih menempel memegang toples.

"Raja kok ngambil makanan orang! gak boleh, ini punya aku." Felix berucap tak mau kalah.

Toples plastik jatuh, dan kacang jatuh berserakan ke lantai, keduanya menatap miris 10 butir kacang di bawah.

Hyunjin memijat keningnya saat melihat wajah cemberut si bocah pirang, tangan Hyunjin mengambil jaket di karpet lalu merogoh kantongnya.

Tangan Hyunjin menyodorkan tiga buah jelly warna warni "Nih, Mas punya jelly."

Tanpa basa basi Felix langsung mengambil jelly yang Hyunjin sodorkan "Makasih Mas Hyun!"

Keduanya fokus lagi menatap layar televisi, sesekali terdengar suara tawa milik Felix.

Hyunjin sendiri sedang fokus memperhatikan sesuatu, tangannya terjulur mengusap freckless milik bocah pirang di sampingnya "Freckless kamu cantik."

Felix terdiam, lalu menatap Hyunjin yang sekarang juga sedang menatap dirinya.

Felix tersipu malu "A-ah masa sih? Biasa aja tau."

Hyunjin tersenyum, entah kenapa Felix sangat menggemaskan saat sedang tersipu malu "Kamu juga lucu."

Bibir Felix mengerucut lucu karna gejala aneh yang tadi dia rasakan kembali muncul, Felix memajukan wajahnya kehadapan Hyunjin "Mas Hyun harus tanggung jawab."

Alis Hyunjin menekuk bingung "Tanggung jawab apa? Mas kan belum nyentuh kamu."

Felix merotasikan matanya malas, si pirang bersidekap dada sembari menatap Hyunjin garang "Pokoknya harus tanggung jawab soalnya udah ngebuat aku jatuh cinta sama Mas."

Felix memijat keningnya "Aku pusing, gimana cara ngehapus dan ngilangin perasaan ini.."

Felix tersentak kaget saat ada sesuatu yang menempel di bibirnya. Matanya membola sempurna saat melihat jika Hyunjin menempelkan kedua bibir mereka.

Hyunjin tersenyum, mengusap surai pirang Felix "Kenapa harus dihilangin? Padahal Mas juga udah naruh perasaan sama kamu."

"Pokoknya sekarang kita jadian, Mas gak nerima penolakan!" Hyunjin berucap sungguh sungguh.

Felix tertawa dan segera memeluk tubuh tegap Hyunjin "Lagipula cuma orang bodoh yang berani nolak Mas Hyun." Ucapnya.

[ END ]

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
━━━━━━━━━━━━━━━━━

┆彡 Rn. F l o w e r's  s h o p ! . . .

[ 📩] 🆁🅽. 🅵🅻🅾🆆🅴🆁'🆂 🆂🅷🅾🅿 !

Akhirnyaaa tamat jugaaaaaa setelah sekiann lamaaaa, ha ha ha. Aku ngerasa kalo book ini masih kurang, faktor aku buntu banget  karna kelamaan hiatus v.v

Anyway semoga Mas Hyun dan Felix bahagiaa selaluuu!

Thank you for a lovely time.

-Babay, luv! ❤

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang