➴. H : Hate him!

479 82 10
                                    

Felix galau, sedari tadi mata si pirang terus memperhatikan kedai pop ice di depan sana.

Mata Felix sudah berembun siap mau mengeluarkan air mata, hidungnya juga udah kembang kempis. Air matanya sudah jatuh beberapa butir dan dengan gerakan cepat langsung di hapus kasar oleh Felix.

Felix menghela nafas untuk yang ke seratus kali. Dia menenggelamkan kepalanya di atas meja.

Hyunjin yang sedang menyiram tanaman pun cuma bisa memandang Felix dengan tatapan miris juga kasihan.

Dia menaruh asal teko pink berisi air untuk menyiram bunga dan langsung berjalan menghampirin Felix yang sedang patah hati.

Hyunjin mengusap pelan punggung Felix, dia ingin mencoba menenagkan pegawai manisnya.

"Udah Lix..jangan galau gitu ah,"

Felix menepis pelan tangan yang lebih tua "Diem ah..Mas Hyun gak tau rasanya orang patah hati." Ucapnya sedih.

Hyunjin manggut-manggut, emang benar soalnya dia gak pernah galau perkara cinta.

Hyunjin hela nafas dan mulai menangkup pipi Felix, mereka berdua bersitatap "Lix, biar gimanapun galau berjam-jam gini gak baik."

Felix mengembungkan pipinya "Aku tuh kecewa Mas..kok bisa ya aku suka sama orang yang udah punya pacar, kecewa banget..dadaku sakit nih." Felix memegang dadanya yang udah disko seperti mau melompat keluar.

Sedikit cerita, tadi dengan tidak tau malunya si pirang beli pop ice di sebrang dan Felix dengan blak-blakan mengungkapkan perasaannya pada akang sk penjual pop ice.

Mirisnya sama si penjual pop ice langsung di tolak mentah-mentah dengan alasan kalo si akang sudah memiliki kekasih.

Si pirang langsung shock berat dan meninggalkan kedai pop ice itu tanpa membayar pesanannya.

Hyunjin geleng kepala, haduh..kisah cinta anak remaja kok pada lebay banget yah? Heran Mas Hyun tuh.

Hyunjin mengusap lembut surai pirang pegawainya "Kecewa boleh aja, tapi jangan lama-lama. Selain buang-buang waktu, itu juga gak akan bisa merubah apa apa." Ucapnya.

Felix mengerjap sebentar, matanya terpaku menatap Hyunjin "Mas..kok tumben bijak? Mas Hyun enggak service otak kan?"

Ctuk!

Kepalan tangan Hyunjin mendarat dengan mulus di kepala si pirang "Sembarangan!"

Felix tertawa pelan, seru juga ternyata jahilin bosnya.

Hyunjin tuh sebenarnya orangnya asik, diajak ngobrolnya juga enak, cuma kalau tingkat kesintingannya sudah aktif semuanya bakalan kacau.

Diajak ngomong masalah tentang stok bunga yang sudah habis, eh dia malah nyahutin perkara tai anjing yang ada di depan tokonya.

•••

Setelah kejadian tadi mereka berdua memutuskan untuk makan siang barsama di cafe terdekat.

"Mas Hyun tau gak sih..kenapa rasa buah stoberi asam?" Tanya Felix.

"Kan ada yang manis, mangkannya beli yang mahal." Sahutnya ketus.

Felix mengigit satu potong burger super pedas dalam sekali suapan "Ishh kan kemarin Felix beli mie instan masa bumbunya pedes banget deh."

Hyunjin menyruput kopi pesananya dengan nikmat "Protes sana sama pabrik mienya." Ucapnya sukses membuat si pirang cemberut kesel.

"Mas Hyun, dulu Felix punya cita-cita pengen jadi duyung..beli kostum mermaid dimana ya?"

"Gak perlu beli, tempelin aja sisik ikan di badan kamu." Jawab Hyunjin asal.

"Mas Hyun punya sempak gambar batmant gak? kalo punya Felix bagi satu dong."

Hyunjin mendelik dan mencubit pelan hidung mungil si pirang "Gak usah aneh-aneh ah."

Felix tertawa pelan dan lanjut berceloteh lagi.

Sebenernya masih banyak celotehan tidak berguna dan gak masuk akal yang keluar dari mulut Felix.

Hyunjin menutup telinganya menggunakan tangan, kepalanya pusing karna Felix gak henti hentinya berceloteh terus.

Hyunjin mau marah dan ngomelin si pirang tapi Hyunjin mengurungkan niatnya karna dia pikir mood Felix sudah kian membaik.

Baguslah.

Mungkin Felix sudah sedikit lupa perkara perasaannya yang tadi ditolak mentah-mentah sama si akang pop ice.

Felix menepuk perutnya pertanda kalau si pirang sudah kenyang "Perut kenyang hatipun senang~"

Hyunjin memperhatikan wajah Felix yang sedang tersenyum, dia tau sih sebenernya si pirang masih kecewa dan sakit hati karna di tolak.

"Lix, mau kentang punya Mas gak?" Hyunjin menyodorkan kentang goreng miliknya yang masih tersisa banyak kehadapan Felix.

Seakan mendapatkan berlian Felix langsung merampas piring berisi kentang goreng itu "Wah, makasih Mas Hyun!"

Hyunjin mengangguk singkat "Habisin dan jangan sedih lagi."

Felix berhenti mengunyah, matanya menatap Hyunjin dengan tatapan lucu "Makasih ya Mas Hyun karna udah ngebuat aku lupa soal masalah tadi." Felix tersenyum tulus.

Sumpah, Hyunjin sempat terpaku saat melihat senyuman pegawai pirangnya ini.

Terlampau manis sampai Hyunjin gak sanggup berkata-kata.

[ TBC ]

••Semangat besok senin, 😴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Semangat besok senin, 😴

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang