➴. N : Night

434 77 7
                                    

Felix cemberut kesal, entah karna apa moodnya hari ini sangat buruk.

Si pirang terus menunjukan wajah jutek dan selalu marah-marah.

Hyunjin yang yang tahu jika mood pegawainya sedang tidak bagus pun memilih menjaga jarak agar tidak terkena amukan bocah pirang itu.

Sekarang Felix sedang menenggelamkan wajahnya di atas meja kasir, sedangkan Hyunjin sibuk menyiapkan buket bunga pesanan pelanggan yang akan diambil besok pagi.

Disela sela kegiatannya mata Hyunjin melirik ke arah jam, sudah waktunya pulang.

Hyunjin menaruh buket setengah jadinya di samping, lalu mulai berjalan menghampiri Felix yang masih menenggelamkan wajahnya dilipatan tangan.

Tangan Hyunjin mengguncang pelan bahu yang lebih muda "Lix, waktunya pulang. Sebelum pulang Mau makan bareng Mas gak di kedai ramen?" Ucap Hyunjin.

"Gratis, Mas yang traktir." Lanjutnya

Tadinya Felix mau langsung menepis tangan Hyunjin tapi saat mendengar kata-kata terakhir bosnya Felix mengurungkan niat.

Si pirang mengangkat wajahnya dan mengangguk semangat "Mau!" Pekiknya.

Hyunjin melipat lengan kemejanya sebelum satu tangannya terjulur mengusap sudut mata Felix "Cuci muka dulu sana, Mas gak suka ngeliat orang habis nangis." Ucapnya.

Felix tersipu malu dan segera berlari ke arah toilet "Ishh Mas Hyun kadang ngeselin suka buat pipi Felix merah-merah!" Kesalnya saat melihat pantulan wajahnya dicermin toilet.

•••

Slurfft..ahh!

Felix menyeruput kuah ramen keduanya dengan nikmat, matanya terpejam menikmati ramen dengan nikmat tanpa harus memikirkan tagihannya.

Selesai dengan acara makannya Felix gak lupa mengucapkan terimakasih kepada Mas Hyun yang berada di sampingnya.

"Makasih atas traktiran 2 ramen jumbonya, Mas Hyun!"

Hyunjin mengangguk singkat "Hmm..udah kenyang? mau langsung pulang?" Tanyanya.

Felix menggeleng "Aku mau jalan-jalan ke taman kota dulu, kalau Mas Hyun?"

Hyunjin melirik jam tangannya "Mas ikut kamu aja." Ucapnya.

Mereka berdua meninggalkan kedai ramen dan mulai berjalan ke taman kota yang jaraknya tidak begitu jauh dari kedai ramen.

Felix berlari ke arah kursi taman dan memanggil Hyunjin agar duduk di sampingnya "Sini Mas Hyun, sini!"

Hyunjin tersenyum tipis dan mulai mempercepat jalannya "Kenapa sih?"

"Ini kan malam sabtu, biasanya selalu ada kembang api." Ucap Felix.

Hyunjin mengangkat satu alisnya "Masa sih?"

Dan benar saja, tak berselang lama ada satu letusan kembang api diatas sana, lalu disusul kembang api lainnya.

Felix tersenyum menatap kembang api yang meletus indah di atas "Indah banget ya, Mas Hyun."

Bukannya melihat keatas, mata Hyunjin malah terpaku menatap wajah Felix yang sedang menikmati indahnya letusan kembang api "Ya, Indah." Sahutnya.

Selesai melihat kembang api mereka memutuskan untuk segera pulang, tapi sebelum itu Hyunjin menarik Felix menuju kesalah satu kedai permen kapas. Selesai membeli permen Hyunjin langsung menyerahkan permen kapasnya ke tangan Felix.

Kening Felix menyeringit bingung "Aku kan gak pesan permen kapas, Mas?"

"Buat kamu." Ucap Hyunjin singkat.

Felix terpekik senang "Yey! makasih Mas Hyun!"

Entah perasaan Felix saja atau memang benar jika sikap Hyunjin perlahan berubah menjadi manis dan perhatian seperti ini.

Di perjalanan pulang Felix sibuk menyuap permen kapasnya sampai habis. Setelah habis Felix kembali membuka suara.

"Mas Hyun, Felix mau tanya."

Hyunjin yang sedang bermain ponsel segera menaruh ponselnya di dalam tas "Tanya apa?"

Wajah Felix kembali murung, dia memainkan resleting jaketnya "Uhm..jawab jujur ya, apa menurut Mas Hyun wajah Felix itu jelek?" Tanyanya.

Hyunjin berhenti berjalan, lalu menatap Felix dengan pandangan sulit dijelaskan. Kedua tangan Hyunjin memegang erat bahu yang lebih muda.

"Kamu galau sampai nangis karna itu, hm?" Bukannya menjawab Hyunjin malah balik bertanya.

Felix menunduk dan mengangguk ragu "I-iya, soalnya tadi pagi ada segerombolan anak muda yang bilang kalau freckless Felix itu jelek dan wajah Felix cacat karna ada bintik-bintiknya."

Hyunjin menghela nafas gusar "Dengerin Mas Hyun, jangan dengerin apa kata orang. Karna menurut Mas kamu itu cantik mirip banget kaya boneka peri yang Mas kasih ke kamu."

Felix menatap Hyunjin dengan mata berembun "Hiks beneran?? Mas Hyun gak bohong kan?"

Hyunjin mengangkat dua jarinya "Buat apa Mas bohong."

Felix tersenyum dan mulai percaya diri lagi, dia memeluk Hyunjin sebagai tanda terimakasih karna sudah banyak membantunya "Makasih Mas Hyun!" Ucapnya.

Perjalanan mereka sama sekali tidak terasa karna disetiap perjalanan selalu dipenuhi oleh obrolan random.

Mereka sudah sampai didepan kamar kost si pirang, Felix membuka pintu kamar kostnya "Mas Hyun mau mampir?"

Hyunjin menggeleng "Enggak deh kamu istirahat aja, Mas mau langsung pulang."

Felix mengangguk "Hati-hati dijalan ya Mas Hyun!"

Hyunjin melambaikan tangannya "Felix, good night dan...mimpi indah." Ucapnya sebelum pergi.

Felix menatap punggung tegap Hyunjin yang kian menjauh. Tangan mungilnya memegang erat dadanya.

"Mak Abah, kayaknya Felix punya penyakit jantung deh."

[ TBC ]

••Votmennya kakak~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••
Votmennya kakak~

Rn.Flower's shop [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang