|°'Bagian 33'°|

491 200 206
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
JANGAN JADI SILENT READERS
JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TEMAN DEKAT, KERABAT, SOSIAL MEDIA, DAN LAIN-LAIN

⚠️WARNING!!!⚠️
TERDAPAT BANYAK ADEGAN TAMPAR-MENAMPAR!

⚠️WARNING!!!⚠️TERDAPAT BANYAK ADEGAN TAMPAR-MENAMPAR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Cinta akan tumbuh pada orang yang sama-sama mencintai, tidak dengan orang yang hanya terobsesi."

🍁🍁🍁

Kini kelas Vina sedang freeclass, banyak murid yang sedang bermain game termasuk kaum Adam, ada juga yang sedang menggibah, belajar, membaca dan melamun. Entahlah,  kelakuan murid di kelas Vina sangatlah random.

Satria menghampiri Vina yang sedang mendengarkan musik dengan menggunakan earphone.

"Vin?" panggil Satria.

Vina yang sadar akan kehadiran Satria, dia melepaskan earphone yang dia pakai dan mematikan musik yang sedang dia putar.

"Sesil ke mana?" tanya Satria.

"Toilet, antar Alya," balas Vina.

"Lo udah bujuk dia?"

Vina menggelengkan kepalanya, "Belum, sorry ya, Sat. Mungkin nanti kalau Sesil udah balik lagi ke kelas," kelas Vina.

Satria mengangguk paham, lalu dia kembali lagi ke tempatnya. Vina melirik ke arah Alvino, ternyata lelakinya itu sedang sibuk bermain game Mobile Legends bersama temannya.

Alya dan Sesil sudah kembali lagi ke kelas, mereka langsung duduk berdepanan dengan Vina.

Vina mendongakkan kepalanya, "Udah selesai ke toiletnya?" tanya Vina sambil menatap Sesil dan Alya.

"Pertanyaan yang seharusnya tidak perlu di jawab," balas Sesil dengan cuek.

"Tau ih, kalau belum, berarti gak ada di kelas dong," kesal Alya yang ikut mencibir Vina.

Vina terkekeh pelan, ternyata kedua sahabatnya ini sangat sensitif sekali, seperti orang yang baru datang bulan.

"Sil?" panggil Vina.

Setelah perdebatan kecil tadi, Sesil sangat sibuk dengan ponselnya, sampai Vina memanggil dirinya pun dia tidak menoleh sama sekali.

"Sesil!" kali ini Alya yang memanggil dirinya.

"Eh, kenapa?" tanya Sesil dengan cepat dan langsung menatap bingung kedua sahabatnya itu.

"Di panggil Vina, lo serius amat sih main handphone nya," kesal Alya.

"Sorry, ada apa Vin?" tanya Sesil yang langsung menyimpan ponselnya.

Vina menghela nafas pelan, sepertinya ini waktu yang tepat untuk membujuk Sesil agar mau memaafkan Satria.

ALVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang