| Let's Read |Pagi ini Belova bangun lebih awal bukan lebih, tapi setelah sholat shubuh ia tidak melanjutkan tidurnya. Karena ia sibuk menyontek pr milik Megan, yang terlupa ia kerjakan semalam.
"Argghh!!"
"Pegel banget tangan gue. Jam berapa sih sekarang?"
"Masih jam lima ternyata."
Menuruni anak tangga untuk melihat sesuatu dibawah, mungkin ada aktivitas yang bisa ia recoki.
Tap..
Tapp..
Tap..
Ternyata dibawah cukup sunyi, tumben orang orang belum bangun pikirnya. Lampu setiap ruangan yang mati termasuk dapur, membuat hawa disekitar cukup hmm.. suram.
"Sepi banget. Pada ngorok kali ya ni orang-orang." mengedikkan bahu, ia melanlanjutkan jalannya kedapur.
Saat berada didapur ia melihat seseorang berbaju putih panjang sampai ke lantai. Belova yang memang bego, buru-buru teriak tanpa melihat siapa itu.
"Huua!! anjir, SETANNNNN!!."
Orang yang berada didapur pun ikut berlari keluar dari dapur, karena kaget. Semua orang didalam rumah termasuk sang papa yang baru pulang dari masjid mendengar teriakan dari dalam rumah pun berlari sambil mengangkat sarung nya tinggi-tinggi.
"Ada apa?! ada apa?!." tanya sang mama setelah melihat Belova bersembunyi dibawah kolong meja tengah yang biasanya diisi oleh Vas bunga hiasan besar.
"Mana setan?! mana?! mana?." tanya Bevaro juga yang baru datang menggunakan baju koko bawahan boxer. Ia kaget mendengar teriak melengking Belova tadi, saat tengah melipat sarung.
"I──ituu didapur." Jawab Belova yang masih bersembunyi sambil berjongkok dengan mata ditutupi oleh kedua tangan.
Buru-buru sang papa menyalakan lampu lalu melihat kearah dapur ternyata kosong. Kemana setannya? katanya ada setan?.
"Mana Bel?" tanya sang papa masih dengan sarung diangkat.
"Tadi ada pa."
"Iya mana?."
"Lo bohong ya?! Kalo mau prank bilang-bilang dong!"
"Gue ngga bohong ya! emang ada." lirihnya diakhir kalimat.
Mama yang sedari tadi diam karena ikut-ikut kaget pun menatap datar Belova. Jadi yang dianggap setan dari tadi itu dirinya? kurang ajar emang, ya memang sih dirinya tadi masih menggunakan mukena tanpa melepas dulu dan jangan lupakan lampu yang belum di hidupkan.
Ririn selaku mama Belova itu tengah mencari gunting, karena benang mukenanya nyangkut ke gelang emas yang ia pakai. Ia keluar dari musholah cepat-cepat karena benang yang melilit gelangnya lumayan banyak, jika ia tarik nanti bisa-bisa gelangnya putus.
Jadi ia pulang dan melupakan lampu yang belum dihidupkan. Ia berjalan menuju dapur untuk mencari gunting, saat akan menghidupkan lampu ia dikagetkan akan jeritan Belova yang mengatakan ada SETAN.
"Mama kenapa ma?" tanya Bevaro yang melihat sang mama diam saja.
Semua pun menatap sang mama dan Belova berdiri dari jongkoknya. Ia menatap sang mama dari atas sampai bawah ternyata sang mama menggunakan mukena persis seperti seseorang yang berdiri di kitchenset tadi.
'Jangan bilang tadi itu mak gue?'
'Waduh bahaya ini.'
"Awss!! ma.. sakit maa!!"
Papa yang melihat Belova dijewer pun mendekat lalu bertanya sambil mengelus lengan sang istri.
"Ma, ada apa? kenapa Belova di jewer?"
"Papa tau?"
"Engga." jawab sang papa.
"Ish! dengerin dulu!"
"Iya-iya kenapa?"
"Yang dibilang Belova setan tadi itu mama!!"
ucap sang mama sambil melepas jeweran ditelinga Belova."Lah, kok bisa?." tanya sang papa mendekap sang putri kepelukannya.
Belova masuk kepelukan sang papa sambil memeluk erat sang papa dengan bibir cemberut.
"Mama tadi cari gunting buat ngegunting benang yang masih ngelilit gelang mama. Belum juga ketemu, eh dia malah teriak. Ya mama kaget."
"Jadi itu.. kirain kenapa. Kamu juga Bel kalo takut semua lampu hidupin jangan teriak-teriak." ucap sang papa mengelus lengan Belova.
"Tau nih bikin kaget aja!" ucap Bevaro lalu melenggang pergi kekamarnya sambil mengangkat jari tengah kemuka Belova.
"Heh!"
"Udah sana mandi habis ini sarapan." yang diangguki oleh Belova.
Belova pun menaiki tangga sambil mengusap telinganya karena nyut-nyutan, mamanya tuh emang hobi banget melintir telinga anaknya. Gamain-main lagi pelintirannya.
"Sakit banget njir."
"Dahlah gue mandi aja."
BRAK!!!
"WOI ANJIR!! APAAN-APAAN LO BELOVA!!"
Setelah menendang pintu kamar Bevaro, ia ngacir lari kekamarnya.
-🍀-
Jangn lupa vote dan komen, thankyou.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belove first Askary
Teen FictionDay of remaja jompo! Tentang Belova si tukang lemot akan segala keminiman akhlak. Dan seorang Askary lelaki kalem yang memilki perasaan kepada Belova. ⚠️ Don't copy paste! hargai setiap karya penulis jangan membuat onar jika tidak mau diblack list...