|Let's Read|"Gimana? pas kan?."
Anak itu mengangguk saja sambil bibirnya memakan cemilan berupa biskuit vanilla miliknya.
"Jawab dong, kakak kan nanya."
"Yiang yagi makan... kak!." jawabnya sambil mengunyah biskuit tersebut.
Belova mendengus mendengar jawaban Tian karena saat Tian berbicara kue yang berada didalam mulutnya banyak yang muncrat kewajahnya.
"Tapi bagus kan bajunya?."
"Iya Tian suka. Buat Tian inina?." tanya Tian sambil berkaca didepan cerimin Belova.
Ya memang setelah kejadian tadi saat Tian bermain diselokan, Belova langsung mengajaknya kerumah untuk memandikan Tian karena Tian gamau pulang takut sama maminya.
"Iya buat kamu. Kakak buat apa baju anak kecil gitu." jawab Belova yang tengah duduk diatas kasurnya.
"Ini puna sapa?."
"Apanya?."
"Ini baju yang pake Tian. Puna sapa?." ucap Tian sambil berjalan dan menenteng toples kue tadi keatas tempat tidur Belova.
"Punya kak Bevaro waktu masih kecil."
"Lucu kan?." yang diangguki Tian.
Belova yang melihat Tian berjalan dan ingin naik keatas kasurnya tapi kesusahan karena pendek pun hanya melihat saja.
"Ih.. susahna."
"Apa? Suzana?." jawab Belova menoleh kekanan kiri.
Katanya anak kecil itu masih suci, jadi anak kecil bisa melihat sesuatu yang ngga bisa kita liat. Contohnya Hantu, itu penuturan mamanya sih. Gatau lagi.
"Anjir nih anak bikin gue takut aja."
"Mana gue lagi sendirian lagi. Kambinng emang." gumamnya.
Tian yang sedari tadi kesusahan menaiki kasur Belova pun cemberut dan menghentakkan kakinya dilantai. Ia kesal karena susah sekali naik kasur tersebut.
"Kak Lopa napa diem aja?." tanya Tian manatap Belova yang tengah duduk ditengah kasur sambil menaruh bantal guling dipinggiran kasur.
Biar apa? kata Belova kalo bantal guling ditaruh disekitaran kasur, kemungkinan hantu tersebut tidak bisa mendekati kita.
Kenapa? karena bantal dan gulingnya ia taruh di pinggiran kasur dan pojokan? agar hantu tersebut tidak kebagian ruang untuk duduk. Jika hantu tersebut nekat menduduki bantalnya, pasti hantu itu akan kena bintitan. Kan ngga boleh duduk diatas bantal.
Ya begitulah kurang lebih.
"Ka──kamu.. liat hantu dek?." ucap Belova sambil menutup kakinya dengan selimut.
"Hantu apa?."
"Hantu Suzana itu loh kuntilanak beranak dalam bakso, eh maksudnya kubur."
Belova menepuk dahinya karena kurang fokus jadi ia salah berbicara.
"Buset gue laper jadi gapokus." gumamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belove first Askary
Teen FictionDay of remaja jompo! Tentang Belova si tukang lemot akan segala keminiman akhlak. Dan seorang Askary lelaki kalem yang memilki perasaan kepada Belova. ⚠️ Don't copy paste! hargai setiap karya penulis jangan membuat onar jika tidak mau diblack list...