Oh hi! are u oke today?.
|Let's Read|
"Bel?."
Merasa ada yang memanggil namanya. Ia pun menghadap kedepan untuk melihat siapa si pemanggil tersebut.
"Eung──"
Belova dibuat meringis, saat melihat siapa yang berada tepat didepannya sekarang.
"Mas Aska." gumamnya sambil menggaruk bawah telinganya karena kaget dan reflek aja gitu.
Orang yang berada tepat didepannya adalah Askary. Tumben, biasanya nih cowo gaperna naik angkot pikirnya. Soalnya Belova kan langganan tuh naik angkot jadi ia hafal siapa aja yang seangkot dengannya.
"Kirain tadi salah liat, ternyata beneran lo."
"Biasa naik angkot? atau baru-baru ini?." tanya Askary sambil menopang dagu menatap mata Belova.
Melihat Askary yang menatapnya seperti itu membuatnya panas dingin, gimana ngga panas dingin coba? orang dia natap sama nopang dagu terus natapnya kek serius gitu.
'Lama-lama gue meleyot nih.'
"Ah──itu.. gue, gue tiap hari naik angkot pp sih."
"Lo sendiri tumben naik angkot?." tanya Belova biar ngga kelihatan gugup-gugup banget gitu.
"Iya motor gue dibengkel mau pake motor satunya.. tapi dipake bunda buat kerumah nenek."
Mendengar jawaban Askary, Belova hanya menjawab dengan anggukan kepala setelahnya ia menghadap ke jendela. Ia ngga kuat jika tatap-tatapan langsung kek gini. Jadi deg-degan padahal ini bukan dirinya banget yang mudah meleyot.
Sedangkan Askary ia masih tetap menatap Belova terang-terangan. Ia tidak mengalihkan tatapannya dari manapun. Entah apa yang dipikirnya hingga ia betah melihat Belova.
Belova tau jika Askary masih tetap menatap kearahnya. Ia tau karena sedari tadi ia melihat dari ekor matanya, bagaimana Askary melihatnya.
'Anjir gue lama-lama kena jantungan nih.'
'Lo ngapain sih mas? ngeliat gue kek gitu banget coba? lo ga liat gue mati kutu ngga begerak gara-gara lo ngeliatin gue mulu.'
'Gue harus gimana buset.'
Belova menatap kedepan, hal tersebut membuat mereka saling pandang. Untungnya para penumpang lain ngga melihat kearah mereka jadi aman.
Mengulum bibir bawahnya sambil menggigit, ia jadi ragu ingin mengajak bicara. Mau topik apa coba? ia kan malas jika disuruh mikir.
"Emm. Lo tau harga topi sekolah?."
Askary pun menegakan badannya yang semula membungkuk sekarang duduk dengan tegak, hal itu membuat Belova lega ia jadi bisa bernafas karena tadi Askary menatapnya dengan serius. Kan kek gimana gitu kalo ditatap serius.
"Kurang tau."
"Emang kenapa Bel?." tanyanya.
"Engga, topi gue kan ilang jadi gue mau beli topi. Tapi takut harganya mahal dan uang gue gacukup."

KAMU SEDANG MEMBACA
Belove first Askary
Teen FictionDay of remaja jompo! Tentang Belova si tukang lemot akan segala keminiman akhlak. Dan seorang Askary lelaki kalem yang memilki perasaan kepada Belova. ⚠️ Don't copy paste! hargai setiap karya penulis jangan membuat onar jika tidak mau diblack list...