Salting.

3 1 1
                                        

Hi, annyeong.

|Let's Read|

Brakk!!!

"Anjing!."

"Aaaaaaa Beevvv!! anjir-anjirr!"

Bevaro yang tengah bermain game di handphonenya misuh-misuh melihat tingkah kakaknya tersebut, pasalnya Belova datang dan tiba-tiba menendang pintu rumah lalu tiduran diatas punggungnya yang membuat ia kaget.

"LO APA-APAAN SIH BEL!! GUE KAGET ANJING!" bentak Bevaro setelah menggulingkan badannya, hal itu membuat Belova jatuh dari atas Sofa yang tadi ditiduri Bevaro.

Gereget aja gitu tiba-tiba dateng ngga salam ngga apa langsung teriak terus nendang-nendang pintu dipikir dirinya budek apa ya ngga kaget denger suara gitu.

"Kok lo marah sih." ucap Belova setelah bangun dari jatuhnya lalu duduk sambil mendekap bantal sofa.

Bevaro duduk sambil bersandar diatas sofa menatap Belova dibawahnya.

"Ya lo pikir aja ya bangsat. Lo kira gue ngga kaget apa? lo dateng ngga salam ngga apa tiba-tiba teriak. Dipikir ini kuping punya bapak lo apa?!"

"Yaya maaf, gitu aja marah." gumam Beliva diakhir ucapannya.

Menatap kakaknya tersebut Bevaro hanya mendengus, kurang sabar apa dia memiliki saudara kandung prikk seperti Belova? Udah disabarin, dingertiin, dibaikin malah bangsat banget kaya gini.

"Lo tau ngga?"

"Ngga"

"Ih dengerin dulu!!"

"Hmm."  gumam Bevaro sambil memainkan Hpnya untuk meredam emosi agar tidak menendang Belova ke sungai nil.

Menunggu ucapan Belova yang belum dilanjut, ia menatap kakaknya itu. Dilihatnya Belova tengah menutup wajahnya menggunakan bantal sofa, hal itu membuat Bevaro harus ekstra sabar untuk menanggapi kakaknya itu.

"Mau ngomong apa?" tanyanya.

"Gue.."

"Kenapa?"

"Gue..."

"Lama-lama gue colok mata lo Bel!"

"Ish bentar dulu, gue malu mau ngomong."

Belova mengatur nafas terlebih dahulu untuk memulai ucapan yang akan ia katakan kepada adiknya tersebut.

"Bentar gue ambil minum dulu, nunggu lo bicara gue berasa tinggal di gurun sahara." ucap Bevaro sambil berjalan kearah dapur.

"SEKALIAN SUSU GUE!!!" teriak Belova.

"KAN UDAH NEMPELL!!" sahut Bevaro.

Belova menukik alis tanda bingung, menempel apaan coba?.

Setelah beberapa detik ia pun melotot. Kurang ajar emang.

"HEH BANGSAT! GUE BILANGIN MAMA LO YA ANJING, DOSA LO!" teriak Belova.

"HAHAHA." tawa renyah Bevaro setelah kembali lagi dari arah dapur menuju sofa yang tadi ia duduki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belove first AskaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang