26 August 2022
Rose berjalan sendiri di lorong koridor yang sudah sepi karena bel pulang telah berdering sepuluh menit yang lalu, namun dia belum pulang karena masih harus membersihkan kelas.
Di saat dia akan berbelok ke kiri, dari arah berlawanan lagi-lagi dia bertemu sosok itu. Laki-laki yang sama seperti yang dia temui waktu membawa buku-buku saat dalam perjalanan ke kantor dan saat dia di kantin bersama Sejeong. Rose sempat berhenti waktu mereka saling bertatapan, membungkuk sebagai bentuk kehormatan lantas Rose kembali melanjutkan langkahnya.
Namun, baru beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Tangan besar Taehyung merangkak menyentuh lehernya dan hal yang tidak diinginkan itu terjadi begitu saja dengan cepat tanpa ada jeda. Bahkan Rose sampai melamun beberapa saat waktu bibir keduanya masih saling bersentuhan.
Apa ini? Apa yang barusan terjadi, pikirnya.
Taehyung melumat pelan bibir bawah Rose yang begitu menggemaskan seperti minta diberi lumatan. Tapi, ciuman itu tidak berlangsung lama, Taehyung menarik diri sebelum dia bertindak terlalu jauh dan malah membuat gadis itu menjadi takut.
"Lo suka gue cium?"
Pertanyaan yang barusan terlontar itu langsung menyadarkan Rose kembali ke dunianya dan membuat satu tamparan keras dari tangan gadis itu terbekas di pipi Taehyung.
"A-apa yang barusan kamu lakuin?" Tanya Rose dengan suara bergetar.
Taehyung tersenyum sinis, menyeka sudut bibirnya lalu tersenyum meremehkan. "Nyium lo." Jawab Taehyung singkat.
"A-apa?" Seperti tidak percaya dengan apa yang barusan dia katakan karena mendengarnya dari mulut laki-laki yang kini statusnya adalah sebagai tunangan anak majikannya.
Taehyung melirik ke belakang. "Gimana, lo dapet gambarnya gak?"
Rose menautkan kedua alisnya tak mengerti karena Taehyung bicara sambil menoleh ke belakang. Lalu beberapa saat kemudian muncul pemuda lain dari balik tempat sampah yang besar.
"Gila bau banget, nyesel gue ikut lo," laki-laki itu datang menghampiri Taehyung kemudian menyodorkan kamera yang dia pegang ke cowok itu. "Gue nggak tau itu bagus apa gak, tapi seenggaknya gue udah berusaha mati-matian nahan bau tai kucing di sana." Ujar Jimin.
Taehyung tersenyum tipis, kemudian memandang Rose yang masih berdiri di sana.
"See you." Bisiknya pelan tepat di telinga Rose.
.
"Rose! Lo ada di dalam kan?" Sejeong datang mengetuk pintu kamar Rose yang sejak tadi tertutup rapat.
Sementara sang empu hanya bergeming duduk di atas ranjang tanpa ada niatan untuk bergerak membukakan pintu. Dia enggan bukan karena marah pada Sejeong tapi karena dia malu pada kejadian yang terjadi hari ini.
Bagaimana bisa tunangan Sejeong menciumnya di koridor sekolah, bagaimana jika ada yang melihat?
Sejeong pasti akan marah pada Rose.
"Rose buka dong, ada yang mau gue bicarakan," kali ini Sejeong benar-benar memohon untuk dibukakan oleh Rose.
"Iya, tunggu sebentar." Akhirnya Rose luluh dan dia pun bergerak membukakan pintu kamarnya yang terkunci dari dalam.
"Apa?"
"Akhirnya dibukain juga, nanti malam Taehyung dan keluarganya mau datang ke sini. Lo bisa gak buatin telur gulung kayak biasanya? Soalnya Taehyung suka banget sama telur buatan lo."
Rose diam, namun dia terus mendengar perkataan Sejeong.
"Dia juga suka sama rebusan ayam yang waktu itu lo bikin. Boleh ya, gue minta ke lo untuk buatin masakan itu lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince
FanfictionDia adalah pangeran. Seperti panggilannya, pangeran akan selalu memerintah dan menganiaya orang lemah tak berdaya. Dan itu terjadi pada Rose. Gadis yang menjadi korban dari keegoisan laki-laki itu. Mampukah dia bertahan? Atau Taehyung yang akan kala...