pt 14

623 104 7
                                    

30 Oktober 2022

"Sudah berapa kali saya memperingatkan kamu, jangan mencoba merusak perjodohan ini," ucap Yoona beberapa saat setelah dia datang dan duduk di hadapan Rose.

Rose menunduk, dia tak berani mengangkat kepalanya. Gadis itu lebih memillih diam memainkan jemarinya di bawah meja.

"Kamu tau gak apa yang sekarang kamu lakukan ini telah merusak hubunganmu dengan keluarga Sejeong, kamu gak malu apa? Kamu udah di tolong, di kasih tempat tinggal, di kasih pekerjaan sama keluarganya Sejeong tapi apa yang kamu berikan ke mereka? Kelakkuan buruk kamu ini udah nggak bisa ditoleransi lagi, Rose!" amarah Yoona sudah menggebu-gebu, kesabarannya telah habis dan itu semua karena gadis kecil di depannya.

Dia kecewa terutama pada Rose, gadis yang menurutnya tidak tau diri karena masih menumpang di keluarga Sejeong tetapi berani melakukan hubungan gelap dengan mengencani tunangan gadis itu.

"Pandangan saya terhadap kamu berubah, pantas bila saya menyebut kamu pelacur," ucap Yoona lantang seperti tak ada beban sama sekali ketika menyatakan hal itu.

Rose dibuat terkejut mendengar ucapan wanita itu, bahkan dia sampai tidak sadar jika dirinya saat ini sedang mendongak dan menatap wanita itu.

"Kenapa? Kamu gak suka saya panggil seperti itu?"

"A-aku nggak serendah itu.." jawabnya ragu.

"Kalo kamu merasa nggak serendah itu terus sekarang apa yang kamu lakukan? Kamu mengencani Taehyung, tinggal di apartemennya dua malam, tidur satu ranjang dengan dia?! Kamu sebut itu apa?!" Seru wanita itu sampai membuat orang-orang disekitarnya melirik ke meja mereka.

Rose menggeleng pelan, jantungnya berdebar kencang. Inilah yang dia takuti, dia takut akan mengambil keputusan yang salah karena di sisi lain dia tidak tega pada Sejeong yang lebih dahulu mencintai Taehyung, tapi hatinya enggan untuk melepaskan laki-laki itu.

Dia belum siap mengikhlaskan Taehyung dan Sejeong bersama.

"Aku ... aku gak bisa.."

Yoona menyipitkan matanya, "kamu gak bisa melepaskan Taehyung?"

Dia mengangguk kecil.

"Jalang, berani-beraninya kamu mengatakan itu. Siapa kamu?! Kamu itu cuma pembantu Sejeong, Taehyung nggak akan kenal sama kamu kalo kamu nggak kerja di rumah Sejeong!"

Rose mengangguk, "Maafin saya bu, tapi saya gak bisa melepaskan Taehyung..."

"Lakukan atau saya yang akan memisahkan kalian berdua?"

"Maksud ibu apa?"

"Pisah dengan Taehyung sekarang atau kamu tidak akan bertemu dengan dia lagi untuk selamanya?" Yoona menawarkan sebuah pilihan, pilihan yang tidak bisa langsung dijawab oleh Rose.

Melihat ke arlojinya yang kini sudah menunjukkan pukul dua siang, Yoona lantas bangkit berdiri dan memakai kembali kacamata hitamnya.

"Waktu kamu terakhir nanti malam, saya nggak mau tau kamu harus segera memilih." Ujarnya sebelum dia meninggalkan Rose sendiri di meja mereka.

.

Taehyung berhenti melangkah ketika merasa bahwa jarak di antara dirinya dan sang kekasih sudah lumayan dekat.

Di tempat Rose berdiri dia tersenyum, gadis itu menatap ke dalam manik gelap Taehyung yang bercahaya di malam ini. Seperti sebuah harapan, namun sulit untuk Rose gapai.

"Kamu habis dari mana?"

Taehyung diam.

Tak mendapatkan respon, Rose tertawa hambar karena Taehyung malah menatapnya dengan tatapan sendu. Sedetik kemudian dia menyadari adanya cairan bening menggenang di kelopak mata laki-laki itu.

PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang