pt 12

589 119 22
                                    

11 Oktober 2022

Taehyung memandang sinis gadis di hadapannya, sejujurnya dia sangat membenci bagaimana cara kekasihnya itu memandangnya dengan sinis disertai ucapan yang sarkas karena hal itu mengingatkan Taehyung pada kedua orang tuanya.

Hari kelam di mana yang membuat Taehyung membenci keluarganya sendiri. Taehyung tak mau hal itu terulang lagi apalagi jika itu akan membuatnya kehilangan Rose.

"Apa itu artinya lo mau deket sama Doyoung?"

Rose mendesah pasrah, cairan bening menetes begitu saja dari kelopak matanya saat mengetahui fakta bahwa Taehyung tetap kekeuh pada pendiriannya yang tak mau melihat dari sisi lain. Rose tahu ini tidak salah, tapi sayangnya di mata Taehyung apapun yang berkaitan dengan laki-laki pasti salah.

"Aku cape Tae... kamu gak bisa menekan aku seperti ini, aku punya kehidupan lain yang gak bisa kamu kendalikan," ujarnya bersama derai air mata, "Kamu gak boleh melewati batas itu."

"Gue pacar lo, apapun yang berkaitan dengan lo tentu saja gue berkaitan."

"TAPI GAK KAYAK GINI!"

Taehyung membelalakan matanya saat mendengar bentakan dari sang kekasih, jujur ini kali pertama dia mendengar nada tinggi itu.

"Udahlah Tae, lebih baik sekarang kamu kembali ke acara, aku mau ke kamar." Rose beranjak, dia lelah jika harus melawan Taehyung yang tidak pernah mau kalah.

Kadang Rose juga membutuhkan ruang supaya tidak melulu dikekang oleh pemuda itu, Rose juga manusia perlu teman untuk mengeluarkan beban yang dia terima akhir-akhir ini. Kalau saja Taehyung tau beban apa yang Rose bawa, pasti laki-laki itu akan meninggalkan rumah ibunya.

"Siapa yang suruh pergi?"

Rose tak mau berhenti melangkah, biarlah Taehyung marah padanya toh kenyataannya pemuda itu tak pernah mau percaya. Rose bukan tipe gadis yang gatal dengan para pria, dia juga memiliki pendirian, mana mungkin Rose bermain api di belakang laki-laki itu, malah yang ada di sini hubungan mereka yang tidak dibenarkan.

"Rose!" bentak Taehyung membuat gadis itu terpaksa berhenti karena terkejut.

"Gue bilang siapa yang suruh lo pergi, kenapa lo malah pergi hah?!"

Dari dalam lubuk hatinya Rose ingin menjerit dan mengutuk Taehyung karena telah membuatnya kesal, hari ini Rose benar-benar sangat kesal pada Taehyung ditambah kejadian tadi.

"Aku udah cape sama kamu, kenapa gak kita akhiri saja di sini?" sambil menatap serius ke dalam manik gelap sang kekasih, Rose memberanikan diri menawarkan hal itu.

"Lo mau kita berakhir?"

"Iya! aku gak mau lagi bermain api di belakang Sejeong, udah cukup semua ini, jangan paksa aku buat ngelanjutin hubungan toxic kita."

Taehyung tersenyum sinis, langkahnya diperpanjang mendekati Rose yang tak bergerak. Pemuda itu mengangguk sembari tersenyum miring, menambah kesan mengerikan saat melihatnya secara dekat.

"Lo yakin mau mengakhiri semuanya?"

"Iya."

"Oke," jawab Taehyung santai,

"Apa itu artinya kita udah selesai?"

Bukannya menjawab Taehyung malah tersenyum, lantas laki-laki itu mendekat kemudian berbisik kecil di telinga Rose. "Lo yang memutuskan semuanya, jangan pernah main-main sama gue."

"ROSE!"

Bukannya berhenti Rose justru tetap melangkah meninggalkan Taehyung yang masih berdiri membelakanginya.

PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang