8 September 2022
Hari ini Rose terpaksa menjalani peran yang berbeda dari biasanya, semenjak Sejeong memperkenalkan dirinya di depan teman-teman gadis itu. Dia yang biasanya hanya mengurung diri di kelas kadang sesekali ke perpustakaan kini harus ikut pergi berkumpul di kantin bersama Sejeong, Doyoung, Yerin dan pemuda itu.
Pemuda itu.
Laki-laki yang berstatus sebagai tunangan Sejeong kini juga berstatus sebagai kekasih gelap Rose. Tidak, bukan dia melainkan Rose yang kini berstatus sebagai pacar gelap laki-laki itu.
"Lo gak bawa bekal?" Tanya Taehyung pada Sejeong.
Sejeong menggeleng seraya mengerucutkan bibirnya seraya menggenggam tangan Taehyung. "Maaf, aku gak sempat buatin kamu bekal. Semalam aku ngerjain tugas sampai larut terus pagi-pagi nya aku udah telat jadi gak sempet ke dapur." Sesalnya terlihat dari ekspresi wajah gadis itu.
"Rose boleh nyicip gak itu kok gak lo makan?" Doyoung menunjuk gorengan jagung yang ada di dalam bekal sederhana milik Rose.
"Ah.. boleh."
Yerin melirik sinis, setelah itu dia mengabaikan Doyoung yang melahap nikmat gorengan jagung buatan gadis itu.
Di tengah-tengah menyangkut penuh nikmat masakan Rose. Tanpa sepengetahuan Doyoung bahwa ada dua pasang mata tajam yang sejak tadi memperhatikannya. Dan di tengah-tengah fokusnya itu, Taehyung juga melihat bagaimana Doyoung yang berusaha mendekati miliknya tanpa izin.
Suka?
Tentu saja tidak.
Taehyung membenci bagaimana cara Doyoung beralibi dengan alasan meminta sedikit makanan Rose. Padahal, laki-laki itu mempunyai tujuan lain.
Tak ingin Doyoung semakin keterlaluan dia bangkit berdiri, berjalan di sisi meja lalu dengan sengaja menyenggol minuman dingin milik Rose sehingga menumpahkan rok gadis itu.
"Aaa.."
Doyoung tersentak, dia melihat kini rok dan sebagian seragam Rose sudah basah karena terkena tumpahan air. Doyoung mendongakkan kepala menatap Taehyung yang malah bersikap acuh.
"Tae.. gila lo ya," ujar Doyoung yang tidak suka melihat ekspresi Taehyung seolah tak menunjukkan sikap bersalah. "Rok dia basah, lo gak apa-apa kan Rose?"
Rose mengangguk pelan, kedua tangannya bergetar karena tindakan dadakan Taehyung yang membuat semua warga kantin kini menatap ke tempat mereka. Sejeong bangkit berdiri hendak menghampiri Rose namun tertahan karena Taehyung.
"Mau gue beliin yang baru?" Tanya Taehyung sinis.
Rose menggeleng pelan, dia lantas berdiri kemudian berlari meninggalkan kantin untuk membersihkan kekacauan yang diperbuat oleh Taehyung. Gadis itu sudah tidak tahan dengan tindakan gila yang barusan terjadi apalagi melihat Taehyung yang tersenyum sinis menjadi trauma besar dalam hidupnya.
Rose benci mengakui bahwa dia harus menjadi kekasih gelap laki-laki itu. Dan dia juga benci mengakui bahwa dirinya saat ini bertekuk lutut di bawah pengaruh Taehyung.
Dasar lemah!
Sudah hampir setengah jam Rose menangis di dalam toilet, bahkan dia sampai bolos pelajaran terakhir. Ditambah ponselnya yang selalu berdering membuat Rose semakin ingin menyembunyikan dirinya.
Tok tok
Rose mendongak, suara ketukan itu berasal di depan bilik pintu miliknya.
"Keluar."
Taehyung. Rose bisa langsung menebak karena suara dingin pemuda itu akhir-akhir ini sudah seperti alarm di kehidupannya.
"Keluar atau gue dobrak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince
FanfictionDia adalah pangeran. Seperti panggilannya, pangeran akan selalu memerintah dan menganiaya orang lemah tak berdaya. Dan itu terjadi pada Rose. Gadis yang menjadi korban dari keegoisan laki-laki itu. Mampukah dia bertahan? Atau Taehyung yang akan kala...