pt. 6

622 111 6
                                    

15 September 2022

Rose bergeming di tempatnya berdiri. Pintu bercat putih itu masih tertutup rapat karena Rose tidak segera menekan bel yang ada di luar. Agaknya dia sedikit ragu, makanya dia hanya diam berdiri memandang pintu yang masih belum terbuka.

Tadi pagi Taehyung mengiriminya pesan dan meminta Rose agar pergi ke apartemennya di Seoul. Bodohnya Rose menuruti laki-laki itu hingga akhirnya dia terjebak di sini.

Selang beberapa menit tiba-tiba pintu terbuka, membuat manik Rose membulat sempurna.

"Ngapa gak bilang kalo udah di depan?" Protes si pemilik apartemen.

Rose menunduk, "Maaf.." cicitnya.

Taehyung membuka pintunya lebar-lebar dan mempersilahkan Rose untuk masuk. Gadis itu menurut, dalam diam dia mengekori Taehyung dari belakang. Satu kata yang terucap dari bibir Rose saat pertama kali memasuki ruangan itu.

"Ini kamu habis ngapain?"

Taehyung menoleh satu alisnya naik ke atas, "Habis pindahan."

"Berantakan banget."

"Ya itu guna nya biar lo ada kerjaan di sini." Jawabnya santai sambil berpangku tangan memandang Rose yang masih berdiri di dekat sofa.

"Kamu mau nahan aku di sini?"

Taehyung mengangguk, pandangannya masih tak mau berpaling dari Rose yang kini memberikan ekspresi kesal.

"Aku harus pulang jam lima, ada beberapa pekerjaan rumah yang belum selesai."

Tak mau membuang waktu lama, Rose pun segera membereskan semua bentuk kekacauan yang Taehyung buat di apartemen cowok itu. Dimulai dari koper dan segala macam alat-alat tak berguna Rose simpan di lemari yang masih kosong. Bahkan Taehyung sampai membawa tongkat pemukul bisbol yang entah apa kegunaannya.

"Ini mau kamu simpan dimana?" Tanya Rose seraya mengangkat tongkat bisbol yang ada di dalam tas ransel cowok itu.

"Kamar."

Rose menghela napas perlahan, dengan penuh sabar dan ketelatenan dia kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti.

"Kamu aja yang simpan, aku gak mau masuk ke kamar." Rose memberikan tongkat bisbol itu pada Taehyung.

Taehyung berdecak, menolak dan memberikannya kembali, "Tinggal simpan aja ribet," ujarnya ketus.

"Aku gak mau masuk kamar kamu."

"Kenapa?"

"Karena.. itu gak sopan."

Terkekeh geli, Taehyung memukul sisi sofa yang kosong. Maniknya memandang Rose sekilas sebelum akhirnya melipat tangan ke depan dada. "Ngapa gak sopan? Emang kamar gue kantor presiden?"

"Bukan gitu, mau bagaimana pun juga itu adalah area pribadi. Aku gak mau masuk, jadi kamu aja yang simpan."

"Gue gak mau, udah sana cepat masukin ke lemari kamar."

"Tae..."

"Mau ngebantah?" Ancam Taehyung.

Kalau Taehyung sudah mengancam, maka tidak ada pilihan lain selain menuruti keinginan laki-laki itu. Rose juga tidak tahu mengapa dia mudah berubah pikiran saat Taehyung menawarkan ancaman yang selalu membuatnya ketakutan. Taehyung seolah-olah tahu kelemahannya yang mudah dipergunakan dengan semena-mena.

Di dalam kamar cowok itu, Rose lekas berjalan menuju lemari tinggi bercat putih yang ada di dekat jendela. Sejujurnya ini kali pertama Rose memasuki kamar seorang pria, sebelumnya dia tidak pernah memiliki pengalaman serupa seperti ini. Rose itu gadis polos yang tidak pernah memiliki kisah asmara, jadi bisa disimpulkan bahwa Taehyung merupakan laki-laki pertama yang dekat dengannya.

PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang