Dua Belas

278 18 0
                                    

^-^

    

          Laras terdiam mematung tidak tahu harus berkata apa kepada Ibundanya ketika Kayra tampak tersenyum dan mengangguk "Iya bu" jawab gadis tomboy itu seenak jidat.

Sialan. Umpat Laras dalam hati. Kenapa sih bocah tomboy itu seenaknya dalam berbicara? Bagaimana jika Ibunya tidak bisa menerima semua ini lantas menghapusnya dari kartu keluarga? Repot jadinya!!!

Terdengar kekehan lembut dari Lina yang langsung membuat Laras mengangkat pandangan untuk melihat pada senyum merekah milik Ibunya "Kalian terlihat cocok sekali"

Ha?

APA?!!!

Laras tidak salah dengar kan?!!!

Apakah telinganya berfungsi dengan baik?

"Sudah lama Ibu berharap kamu berkunjung semenjak terakhir kali kita bertemu saat kamu jatuh waktu itu. Ibu sudah tahu kalau kamu memang tertarik pada Laras"

Kayra tampak menggaruk belakang kepalanya dengan gelagat gugup "Maaf karena baru bisa berkunjung kemari" ujarnya dengan nada yang terdengar gerogi.

Laras masih tidak mampu bicara. Ia bisu seketika.

"Sejak kapan?"

"Baru saja, Bu. Ternyata Laras susah untuk didapatkan"

"Anak Ibu memang begitu. Malu-malu tapi mau"

Tunggu.

TUNGGU DULU.

KENAPA MEREKA BERAMAH TAMAH SEKARANG???!!!!

"Padahal Ibu sering lihat dia stalker instagram kamu pas lagi makan. Pencet kolom komentar, ngetik kata-kata yang berbau gombalan, terus di delete lagi"

Laras menggeleng tidak tahu lagi harus bereaksi seperti apa.

Pertama; Sejak kapan Ibunya baik-baik saja terhadap hubungan dirinya dengan Kayra?!

Kedua; Kenapa Ibunya tahu soal kebiasaan dirinya stalker tentang Kayra?

Ketiga; Kenapa ia tidak di coret dari kartu keluarga?

Keempat; INI SEBENARNYA ADA APA????

"Ibu.. baik-baik saja dengan hubungan kami?" seolah terwakilkan oleh pertanyaan Kayra yang terdengar ragu, Laras tersadar dengan cepat dari pemikirannya lantas melihat kepada ekspresi seperti apa yang akan diberikan Ibunya terhadap pertanyaan Kayra barusan.

Lina memberikan senyum keibuan "Tak apa. Kalian sudah dewasa dan sudah mengerti tentang apa yang kalian hadapi. Ibu nggak pernah bermasalah dengan kehidupan anak Ibu. Ibu hanya ingin dia bahagia, dan ternyata kamu mampu membuatnya merasa begitu"

Laras melepaskan napas lega. Gadis cantik berpipi tembam itu melirik pada Ibunya yang masih menampilkan senyum sumringah dari ujung telinga ke ujung telinga. Pandangannya berkata dengan jelas bahwa ia memang benar-benar baik-baik saja terhadap hubungan Kayra dengan dirinya.

Dan dengan itu, Laras menghambur memeluk Ibunya yang langsung terkekeh terhadap putrinya "I love you Ibu" ujar Laras tanpa ingin melepaskan pelukan eratnya meskipun Lina terlihat kesulitan bernapas.


--Dee Laras by Riska Pramita Tobing--


          Terdengar alunan lembut violin dari dalam ruangan kerja Kayra. Gadis tomboy itu tampak memejamkan mata seraya menggerak-gerakkan lengannya seolah ia tengah memainkan biola sambil mendengarkan bagian Mendelssohn Violin Conserto di E minor yang dibawakan oleh violinist terkenal bernama Hillary Hann.

Dee Laras | COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang