Sembilan Belas

255 17 0
                                    

^-^

          Kayra terduduk dengan tenang sambil sedikit menyiulkan irama dari lagu Isabella Lulaby yang belakangan ini menghantui isi kepalanya. Sudah sekitar lima menit Laras di dalam kamar dan tidak keluar dengan kemeja yang sedari tadi ditunggu olehnya.

Mana mungkin kan gadis itu tertidur?

Sambil mengetukkan ujung kaki ke atas ubin, Kayra mendongak menatap pada lampu hias yang menggantung tepat di atasnya sampai akhirnya ia merasakan kain lembut menutupi matanya secara tiba-tiba.

Kayra dapat merasakan bahwa Laras duduk di atas pangkuannya tak lupa sambil mengikat kain yang menutupi kedua matanya dengan perlahan. Oh, its going to be fun! Pikir si tomboy kemana-mana.

Kay merasakan sentuhan lembut di atas lengannya sampai usapan itu berubah menjadi tarikan yang membuat si tomboy jadi terbangun dari kursi yang sedari tadi di duduki olehnya.

Laras menuntunnya dengan perlahan, membuat Kayra tak sabar dengan apa yang sekiranya akan dilakukan gadis cantik itu terhadap dirinya.

Dengan langkah yang perlahan, Kay mengikuti tuntunan dari Laras sebelum akhirnya terdengar suara pintu tertutup lantas di kunci. Kayra menggigit pipi dalamnya, merasa sangat semangat tanpa tahu alasan.

Meski begitu, si tomboy tetap terdiam. Ia patuh mengikuti apapun yang Laras perintahkan terhadapnya.

Rasanya aneh menjadi seseorang yang di kontrol dalam sebuah hubungan. Gadis tomboy itu seseorang yang sangat dominan. Ia tak pernah di kontrol oleh seseorang, setidaknya sampai sekarang.

Kayra di dorong secara lembut sampai punggungnya menyentuh sesuatu yang keras dan dingin seperti tembok, ia kemudian merasakan satu belaian lembut di rahangnya yang tentu saja membuat si empunya jadi meradang.

Titik sensitif dirinya telah di jamah dengan tidak ramah oleh Laras.

Jemari Laras meraih ke belakang dan dengan perlahan membuka kain yang sedari tadi membungkus mata si tomboy. Kayra berkedip beberapa saat untuk menyesuaikan pandangannya yang sedikit buram sebelum akhirnya disuguhkan dengan pemandangan cantik berupa Laras dalam balutan kemeja putih.

Kemeja yang jelas-jelas lebih besar daripada ukuran baju biasa milik Laras menutupi gadis itu sampai ke atas lutut. Lengan kemejanya yang panjang di lipat sebatas sepertiga lengan dan kancingnya terbuka tiga dari atas memperlihatkan bongkahan payudara putih mulus yang di bungkus bra berwarna hitam kelam.

Kayra menelan ludah. Shit!

Laras terlihat sangat menawan sekaligus menggoda dalam balutan kemejanya. Ia tak salah memilih kekasih.

Senyum Kayra tercetak lebar saat ia melihat hitam dan legamnya rambut Laras yang terurai, putih dan mulusnya kulit Laras yang sengaja ia pamerkan, merah dan merekahnya bibir Laras yang sedari tadi tersenyum, lengkuk dan menggodanya tubuh milik Laras yang ingin segera ia nikmati.

Shit!

Shit!

Dengan senyum merekah yang menempel erat di bibirnya, Kayra mendekat secara perlahan seraya menjelajahi tubuh elok milik kekasihnya menggunakan mata. "Kamu terlihat sangat cantik, sayang" ujar Kayra

Pipi chubby milik Laras bersemu merah saat bibirnya menyetak senyuman. Gadis itu malu-malu saat mendekat pada kekasihnya yang sedari tadi terpesona dan sedikit menunduk saat ia mengaitkan lengannya pada leher si tomboy.

"Aku milikmu, Kay"

Damn!!





--Dee Laras by Riska Pramita Tobing--




          "Aduuuuuhhh" desis Laras saat ia meraba bagian luar dari area intimnya. Gadis itu sedang di kamar mandi sekarang, terduduk di atas kloset yang tertutup karena setiap kali kakinya bergesekan, ada perasaan sakit di area sana.

Kayra menggila semalam. Ia merampas segala hak milik Laras dengan rakus dan tak tahu diri. Tapi anehnya, Laras menyukainya. Gadis cantik berpipi tembam itu sama sekali tidak merasa keberatan akan apa yang dilakukan Kayra terhadap dirinya, bahkan sampai berkali-kali.

Tapi bukan hanya Kayra yang menjamah dirinya habis-habisan. Laras malu terhadap dirinya yang ternyata bisa se buas itu di atas ranjang.

Semalam, naluri Laras menuntun ia untuk ikut-ikutan buas seperti Kayra. Gadis itu tidak hanya ingin dinikmati, tapi ia juga ingin menikmati rasa tubuh Kayra yang selalu saja bisa menggoda dirinya.

Bibirnya yang berisi, telinganya yang tampak lucu dan kecil, rahangnya yang tegas, leher jenjangnya, lekukan bahunya yang lebar dan dalam, payudaranya yang kencang dan terawat, perutnya yang keras dan membentuk kotak-kotak, pubisnya yang sedikit berambut, area sensitifnya, pahanya yang kencang, kakinya, suaranya, ekspresinya saat Laras turun ke area sana, caranya melenguh, menarik rambut Laras dengan lembut, menggigit bibirnya saat Laras berada di bawah sana.

Ah! Sudahlah!

Laras menyukai tiap detiknya. Ia tergila-gila akan setiap sentuhan Kayra terhadapnya. Tadi malam sangat menyenangkan dan melelahkan di satu waktu yang bersamaan.

Tapi geraman dan desahan gadis tomboy itu menjadi candu terbaru bagi Laras. Ia ingin lagi, lagi dan lagi.

"Laa?" terdengar rengekan lembut dari luar kamar mandi sebelum akhirnya pintu terbuka untuk menampakkan Kayra yang masih tampak mengantuk. Tubuh telanjangnya tampak merah di beberapa tempat dan rambut gadis tomboy itu sama berantakannya dengan rambut milik Laras yang ia kucir sekarang.

"Kenapa sayang?"

"Hug"

Laras tersenyum kecil saat ia melihat tingkah manja Kayra yang datang secara tiba-tiba. Hey! Ini Kayra! Gadis tomboy yang selalu saja terlihat keras dan tegas.

Wajah mengantuk yang tampak setengah sadar itu membuat Laras terkekeh apalagi rengekan manjanya. Tapi si cantik tetap membuka lengan untuk memberikan pelukan pada kekasihnya.

Kayra naik ke atas pangkuan Laras dan meletakkan kepalanya di bahu si cantik yang sedikit tertutupi oleh rambutnya yang tak terkucir "Mau bobo lagi" Laras hampir saja tertawa saat ia mendengar Kayra merengek manja seperti ini. Ini hal baru bagi mereka berdua tapi laras menyukainya. Sangat.

Tangan Laras bergerak secara lembut untuk mengusap rambut Kayra yang sudah jabrig "Yasudah tidur lagi aja. Aku mau mandi sayang"

Kayra menggeleng kecil "Mau sama kamu" jawabnya masih dengan nada yang manja bak bocah kecil.

Sambil sedikit terkekeh, Laras mengangkat kepala Kayra yang betah menemplok di bahunya "Bobo sendiri yaa. Ayas mau mandi dulu"

Kayra tersenyum "Ayas?" ulang si tomboy dengan bibir merekah membentuk cekungan ke atas "Kamu terlalu menggemaskan" lanjutnya seraya mengecup bibir si cantik sekilas.

Gadis tomboy itu berdiri dari atas pangkuan Laras lantas membantu kekasihnya untuk berdiri "Yaudah. Mandi bareng-bareng aja" serunya disertai dengan kedipan nakal yang Laras faham apa maksudnya.

Laras menggeleng. "Lagi?" tanya Laras ragu disaat Kayra sudah memasang tampang mesumnya.

Yaampun...

^-^
Riska Pramita Tobing.

Author note: Tadinya mau bikin part dirty, tapi ndak kuaddd.
Malah ketawa-ketawa sendiri T_T

Dee Laras | COMPLETED Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang