Setelah kejadian itu, Kim tidak menemui Porchay sama sekali. Biasanya pagi-pagi sekali Kim akan pergi ke kamar Porchay, untuk sekedar mengecek keadaan isterinya itu, namun tidak saat ini.
Satu hari, dua hari berlalu, Porchay merasa baik-baik saja. Namun ini sudah hari ketiga Kim tidak menemui dirinya. Beberapa pelayan mansion yang mengantarkan makanan untuknya selalu diberikan pertanyaan yang sama,
"Apakah Phi Kim ada dirumah?", tanya Porchay.
Semua pelayan menjawab sama.
"Tuan Kim selalu berada di rumah, Tuan Chay".
Mendengar itu, Porchay semakin bingung. Kim selalu berada di rumah, tapi kenapa dia tidak menemui Porchay sama sekali sampai sekarang?
Entah kenapa perasaan Porchay diliputi rasa bersalah dan penasaran. Dia tau bahwa dia sudah melakukan kesalahan, dan Porchay sudah meminta maaf pada Kim berkali-kali, namun kenapa masih saja sama? Masih saja Kim berperilaku seperti itu?
Porchay merasa Kim menjauhi dirinya.
Bukan karena apapun, alasan pertemuan Porchay dengan Kim sangat berarti untuk Porchay, karena hidup keluarganya berada di tangan Kim, dan saat ini dia sangat merindukkan ibunya. Jika Kim tidak menemuinya, begitupun sebaliknya, maka Porchay tidak akan pernah mengetahui kabar Ibu dan kakaknya, begitupun surat dari sang keluarga kecilnya juga tidak akan pernah tersampaikan. Hal itu akan membuat Porchay semakin khawatir.
_ _ _ _ _ _ _
{Resort milik Kim}
Pagi itu, Kim melakukan pertemuan dengan beberapa klient penginvest. Pertemuan tersebut berjalan lancar dan membuat para investor terkagum dengan keuntungan yang ditawarkan. Biasanya yang akan memimpin rapat adalah Big, sekertaris Kim. Namun sudah beberapa hari ini, Kim selalu datang ke pertemuan tersebut. Bahkan yang hanya investor mikro akan tetap dia temui juga. Big merasa bosnya sangat berbeda. Ini bukan seperti dirinya. Dia bisa melihat wajah frustasi dari Kim, meskipun bosnya itu selalu menampakkan wajah datarnya.
"Big. Untuk pertemuan hari ini, kirimkan notulennya ke saya", ucap Kim sambil berjalan keluar dari ruang rapat.
"Baik Tuan", jawab Big.
"Apakah ada agenda lain hari ini?", tanya Kim yang sekarang menghentikan langkahnya dan berbalik.
"Ada satu lagi Tuan. Tuan Yama, ayah dari Tuan Game ingin bertemu dengan Anda, nanti malam puk-...", ucap Big terpotong.
"Batalkan!", jawab Kim.
Big tidak terkejut mendengar itu. Sudah beberapa kali memang Bosnya ini selalu menolak pertemuan dengan mertuanya. Kurang ajar memang, tapi Big sangat kagum dengan sikap berandal Bosnya itu.
"Baik Tuan Kim. Jika begitu, untuk hari ini, agenda Anda sudah selesai", jelas Big.
Setelah mendengar itu, Kim beralih menuju lantai dasar untuk bertemu seseorang yang sangat ingin dia lihat, yaitu Tay. Sudah lama dia tidak bertemu dengan anak muda itu.
Kim sudah berada di lantai dasar, dia melihat Tankul sedang berbicara dengan Vegas. Tankul melihat Kim berjalan mendekati mereka.
"Kim!", panggilnya.
Kim menepuk pundak Vegas dan memberikan salam tinju kepada Tankul. Vegas melihat Kim dengan tatapan yang sulit diartikan, seperti sedang menerawang.
"Kim, kau baik-baik saja?", tanya Vegas.
Kim mengangguk.
"Ah Kim. Maaf, kejadian kemarin... ketika Porchay diculik aku tidak bisa membantumu. Aku sedang ada urusan di luar kota. Adikku sakit", jelas Tankul.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIND HUSBAND [[JEFFBARCODE]]
FanfictionBerawal dari kisah masa lalu yang rumit, membuat Porchay harus menikah dengan Kim. Kehidupan pernikahan yang begitu sulit harus diterima Porchay untuk tetap menjaga Ibu dan Phi nya. Akankah Porchay bisa terlepas dari rasa sakitnya? Akankah Kim bisa...