{Flashback off}
Setelah pertemuan Porchay dengan Gulf, Porchay tidak melakukan apapun hingga malam hari. Dia hanya berdiam di atas kasur, dan seseringkali membaca buku. Hanya itu yang dia lakukan. Tubuhnya saat ini pun masih dalam keadaan rentan.
Kim, suaminya sampai saat ini juga belum menemuinya lagi. Entah apa yang harus Porchay lakukan untuk meminta maaf pada Kim. Dia sudah sangat lelah dengan perang diam seperti ini, dan juga Porchay ingin secepatnya mengetahui kabar tentang ibunya dan kakaknya. Porchay sangat merindukan keluarganya. Oleh karena itu Porchay harus berbicara dengan Kim saat Kim sudah berada di rumah.
Keesokan harinya, Porchay terbangun sangat pagi. Perutnya lapar, cacing-cacing yang ada di dalam perutnya sudah memanggil-manggil, mungkin sejak semalam. Dia membangkitkan tubuhnya, dan beranjak untuk mengambil lonceng yang ada di atas meja laci di seberang tempat tidurnya.
Kringgg.
Kringgg.
Porchay membunyikan lonceng tersebut. Dan beberapa menit kemudian, datang seorang pelayan perempuan. Porchay heran dengan pelayan yang ada di mansion Kim. Mengapa di pagi buta seperti ini mereka sudah berpakaian rapih seperti siap untuk bekerja? Apakah mereka benar-benar bekerja selama 24 jam? Pikir Porchay.
"Selamat pagi Tuan Porchay. Anda sudah bangun?", sapa pelayan itu.
"Selamat pagi. Aku baru saja bangun. Emm, aku ingin bertanya, apakah aku boleh sarapan sekarang? Perutku lapar. T-tapi ini masih pagi sekali", ucap Porchay sedih sambil menengok pada jam dinding.
Dia tahu ini masih sangat pagi. Itulah kenapa dia bertanya terlebih dahulu. Porchay paling tidak bisa merepotkan orang, bahkan jika orang itu adalah seorang pelayan.
"Tentu saja boleh Tuan, Tuan boleh meminta apapun di jam berapapun. Kami semua selalu standby. Namun maaf Tuan, untuk hari ini kami belum memasak apapun. Apakah Tuan tidak apa-apa jika saya buatkan nasi goreng seafood untuk pagi ini?", tanya pelayan itu memastikan.
"Aku suka seafood. Aku tidak keberatan. Aku sangat berterimakasih jika kau mau membuatkannya untukku", ucap Porchay sambil tersenyum.
"Baiklah Tuan, tunggu sebentar. Aku akan membuatkan nasi goreng seafood untuk Tuan", ucap pelayan itu.
"Terimakasih", ucap Porchay senang.
"Sama-sama Tuan", ucap pelayan itu sambil tersenyum.
Setelah pelayan tersebut pergi, Porchay mulai membersihkan dirinya. Dia pergi ke kamar mandi, badannya terasa lengket, keringat yang keluar dari tubuhnya beberapa hari ini sangat banyak, oleh karena itu dia memutuskan untuk membersihkan dirinya meskipun dia masih kesulitan.
Tidak lama, Porchay sudah selesai membersihkan dirinya. Dia beranjak menuju walk in closet. Dia mengambil pakaian tidur untuk dia kenakan. Sebenarnya banyak sekali pakaian bagus yang dimiliki oleh Kim, tapi Porchay tidak ingin memakai pakaian tersebut, dia lebih memilih pakaian tidur untuk dirinya.
Tok, tok, tok, suara ketukan pintu.
"Masuk.."
"Tuan, makanan Anda sudah siap", ucap pelayan itu.
Pelayan itu berjalan mendekati Porchay dan menaruh makanan tersebut di meja. Tak lupa juga minuman teh hangat disajikan untuk tuannya. Porchay tersenyum lebar melihat makanan itu datang. Sangat harum sekali, membuatnya tidak sabar untuk menyantapnya.
"Terimakasih banyak", ucap Porchay sambil tersenyum lebar.
"Sama-sama Tuan, silahkan dinikmati", jawab pelayan itu dan setelahnya pelayan tersebut pergi dari ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIND HUSBAND [[JEFFBARCODE]]
FanficBerawal dari kisah masa lalu yang rumit, membuat Porchay harus menikah dengan Kim. Kehidupan pernikahan yang begitu sulit harus diterima Porchay untuk tetap menjaga Ibu dan Phi nya. Akankah Porchay bisa terlepas dari rasa sakitnya? Akankah Kim bisa...