nohyun#17

1.6K 119 35
                                    


Mereka telah berpencar untuk mencari keberadaan Baekhyun. Bermodalkan informasi yang diberikan oleh mingyu yang mengatakan kearah mana mobil yang membawa Baekhyun pergi mereka segera berpencar mengambil tiga jalur yang berbeda karena hanya tiga jalan itulah yang akan di lewati oleh si penculik.

Dan untung nya mingyu sempat mengambil foto mobil itu sebelum benar benar pergi sehingga mereka lebih muda untuk menemukan Baekhyun.

Jeno mendesis di balik helm yang ia kenakan. Perasaan nya benar benar tidak tenang marah dan ketakutan. Ia sangat ingin menghajar wajah mingyu saat ia melihatnya tadi namun Baekhyun nya lebih penting!, Jeno tidak bisa membuang banyak waktu, mungkin setelah menemukan Baekhyun baru ia akan menghajar mingyu habis habisan.

Jalanan cukup renggang sehingga Jeno dapat melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata. Matanya menatap lurus ke depan mencoba mengamati setiap mobil yang ia lewati untuk menemukan mobil si penculik namun ia tidak menemukan nya.

Jeno hanya terus melajukan motor nya tanpa tujuan dan tidak peduli dengan waktu karena ia hanya akan pulang jika Baekhyun sudah berada di dalam pelukannya.

.
.
.
.
.

Baekhyun menatap Luhan yang duduk di samping kursi kemudi dengan tajam. Ia begitu kesal dengan lelaki China itu karena sudah berani menamparnya dan menculiknya!

Ingin sekali rasanya Baekhyun menjambak rambut lelaki itu jika saja para pengawalnya ini tidak menahan kedua tangannya. Baekhyun sangat ingin memberontak tapi ia takut akan melukai bayi nya didalam sana.

"Mau kemana ini?" Baekhyun pada akhirnya membuka suara setelah sekian lama diam mengamati sekitar dan melihat jalanan yang semakin sepi bahkan tampak seperti tidak ada penghuni nya di sekitaran sini, hanya ada hutan di sepanjang jalan dan mereka berhenti disebuah pabrik tua yang tampak sudah lama tidak di pakai

"Turunkan dia" tanpa menjawab pertanyaan nya Luhan memerintah pengawalnya untuk membawa Baekhyun turun dan dengan paksa menyeret tubuh pendek itu masuk kedalam pabrik tua yang hampir rusak. Baekhyun menatap takut pemandangan yang ia lihat. Tempat ini begitu kotor berantakan dan bau.

Perutnya tiba tiba saja menjadi mual dan benar saja ia langsung muntah setelah berjalan masuk beberapa langkah membuat para pengawal Luhan merenggut jijik dan begitupun dengan Luhan yang menatap jijik kearahnya sembari berjalan mendekat dan menatap penampilan Baekhyun dari atas hingga kebawah.

"Muntah?, Bawa dia kemari" Luhan dengan rasa penasaran meminta pengawalnya mendorong Baekhyun mendekat padanya. Tangan nya dengan ragu terangkat menyentuh perut Baekhyun yang sedikit buncit dan meraba nya dari sisi ke sisi dengan pelan dan tangan sedikit gemetar.

"Ka-kau hamil?" Luhan bergumam pelan memberi pertanyaan pada Baekhyun namun Baekhyun enggan menjawab dan hanya menundukkan kepalanya menatap lantai. Ia tidak tau bagaimana Luhan bisa mengetahuinya atau mungkin itu seperti cerita mingyu karena Luhan sempat hamil dan keguguran.

"Apakah ini anak mingyu?" Mendengar kalimat selanjutnya Baekhyun sangat ingin membantah karena anak itu adalah milik Jeno!, Ayahnya bisa marah besar jika anaknya dikira sebagai milik orang lain. Namun lagi lagi Baekhyun hanya bungkam menatap wajah Luhan yang juga menatapnya.

"Lepaskan aku" hanya itu yang Baekhyun katakan. Tenggorokan nya seperti di tekan karena ingin muntah setiap kali ia membuka mulut

Mata Luhan tampak sedih untuk beberapa saat namun berubah menjadi tajam di detik berikutnya.

"Kalian bersenang senanglah dengannya. Lakukan apapun hingga ia keguguran"

Luhan tersenyum remeh dan menyentuh dagu Baekhyun di antara jari jari panjangnya

what u do?🔞(nohyun/jebaek) Jeno x baekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang