28. Diasingkan

46.4K 7.7K 364
                                    


Lady Celine sedang membaca surat dari pangeran Dominic, di kamarnya. Celine hanya menatap surat itu tidak minat, bagaimana bisa seorang pangeran terus mengirim surat yang tidak begitu penting dalam setiap harinya.

Selama ini isi surat yang dikirim oleh Dominic hanya berisikan tentang sesuatu yang tidak masuk akal.

Seperti hari ini misalnya.
Di surat Dominic menulis tentang bagaimana caranya agar dia bisa berjalan di atas air.

Celine membaca lanjutan dari isi surat itu, dan tertawa renyah tanpa dia sadari. Celine tidak bisa membayangkan bagaimana Dominic membalur kakinya menggunakan minyak, agar bisa berjalan di atas air.

Mungkin pria itu berfikir karena minyak dan air tidak bisa menyatu.

Pria konyol.

"Lady Celine ... " Pekik Tiffany datang dan terdiam di depan pintu.

Kedatangan Tiffany menyadarkan lamunan Celine, dan membuat senyum indah yang ada di bibir lady Celine menghilang.

Tiffany menatap lady Celine dengan bibir yang bergetar karena menahan tangis. Celine melihatnya dari jauh, dan mengerti akan ada sesuatu yang terjadi.

"Bagaimana tuan Duke membiarkan semua ini terjadi?"

Tiffany melihat lady Celine yang sedang duduk tenang, dengan wajah teduhnya. Lantas Tiffany melangkah mendekat untuk berbicara kembali.

"Raja Jasper mengirim anda untuk pergi ke sebuah kota kecil," Cerca Tiffany yang telah berlinang air mata.

Celine terdiam, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Raja Jasper akan menyuruhnya untuk pergi jauh dari kehidupan putra mahkota Gabriel dan lady Adhisty. Secara tidak langsung Raja mengutus dirinya untuk diasingkan.

"Dan apa yang buruk dengan itu, Tiffany?" Jawab lady Celine dengan tenang. Tidak ini bukan reaksi yang ingin Tiffany dapatkan.

Bagaimana bisa, lady Celine begitu tenang dengan fakta yang baru saja gadis itu dapat. Dia akan diasingkan, dan meninggalkan tempat ini untuk waktu yang lama. Tiffany tidak habis pikir kenapa Duke Naveen menyetujui ini semua.

Pasti semua ini Duke Naveen lakukan hanya untuk kebaikan lady Adhisty! Selalu seperti itu, dan Tiffany telah muak.

Saat keduanya sedang dalam suasana hening. Dave datang, menerobos masuk kedalam dan memeluk lady Celine erat. Tiffany melangkah mundur, menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara tangisannya.

Celine terdiam saat Dave memeluknya dengan begitu erat, "Apa yang kamu lakukan-" Celine berusaha melepaskan tubuhnya dari Dave. "Lepaskan aku!"

Namun alih-alih melepaskannya, pelukan dari Dave semakin erat. Dave mengusap lembut kepala Celine, dengan tangan yang bergetar.

"Maafkan aku. Karena aku tidak pernah bisa melakukan apa-apa ... "

***

Gabriel membuka pintu besar itu dengan kasar. Dan mendapatkan Ratu Aleda sedang bersama Raja Jasper terduduk tenang.

"Gabriel, apa yang kamu lakukan disini-" sebelum Ratu melanjutkan ucapannya, Gabriel terlebih dahulu menyelanya.

"Kali ini apa yang ingin kau lakukan, Ibu?"

Keduanya menatap Gabriel yang sedang berdiri sembari menunjukkan wajah penuh emosi. Tangan anak itu terkepal erat, membuat Raja Jasper segera mengerti.

"Kenapa kau tidak pernah membuat semuanya menjadi baik-baik saja?"

Ratu Aleda berdiri dan mengusap lembut pipi Gabriel, "Aku sedang melakukannya sekarang, semuanya akan baik-baik saja."

Gabriel terdiam dengan wajah tegas, dan tangan yang semakin mengepal kuat. Menatap mata Ratu Aleda, Gabriel tidak pernah mengerti tentang apa yang diinginkan oleh ibunya selama ini.

Gabriel telah melakukan semuanya. Mengubur mimpinya, lalu sekarang menikah bersama lady Adhisty. Dan sekarang wanita itu mengirim Celine ke sebuah kota kecil yang sangat jauh. Apa yang ingin Ratu lakukan kembali, Gabriel telah sangat lelah dengan semua ini.

"Jika kau tidak ingin semuanya semakin memburuk, cukup diam Gabriel."

Gabriel lamat-lamat menatap keduanya. Dia berbalik pergi meninggalkan keduanya. Dengan terluka dan punggung yang dingin, Gabriel keluar dan berjalan dalam kesunyian.

***

"Apa Duke tidak akan mengantarkan lady Celine, yang akan pergi hari ini?"

Pertanyaan itu membuat Duke Naveen yang sedang sibuk dengan berkas kerjaannya, berhenti.

Duke terdiam dan berjalan dengan getir melihat ke bawah dari atas balkon. Di sana dia bisa melihat kereta kuda yang akan segera berangkat untuk pergi.

Celine berjalan dengan Tiffany di belakangnya untuk masuk ke dalam kereta kuda. Dave terlihat tidak rela untuk membiarkan Celine pergi.

Sebelum memasuki kereta kuda, Celine terdiam dan membalikkan tubuhnya untuk melihat Duke yang berada di atas.

Duke tersentak saat Celine tersenyum lebar kepadanya. Senyum yang Duke lihat hanya saat gadis itu kecil dulu, berapa lama Duke telah kehilangan senyum indah itu?

Senyum itu, adalah senyuman yang Celine tunjukkan saat pertama kali Duke membawanya kesini. Senyum kebebasan yang membuat tubuh Duke melemas seketika.

Gadis itu akan menciptakan kebebasannya sendiri.

Kereta kuda yang membawa lady Celine pergi semakin jauh dari pandangan Duke Naveen. Duke terdiam dan membalikkan tubuhnya.

Namun di tempat yang lainnya, ketika kereta kuda yang membawa lady Celine semakin jauh melaju meninggalkan wilayah Duke Naveen.

Dominic keluar dari persembunyiannya, dan menunggangi kudanya dengan pelan dari belakang kereta kuda gadis itu. Setidaknya Dominic harus tahu, jika gadis itu sampai dengan selamat. Walaupun akan memakan waktu banyak di perjalanan.

Lady CelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang