Hujan turun dengan sangat deras, disertai dengan petir yang menghiasi. Duke Naveen menarik kerah baju Stefanus dengan sangat kasar.Duke dengan berapi-api berteriak. "Kenapa kau membiarkan Celine untuk pergi keluar?!"
"Apakah kau tahu kemana gadis itu akan pergi!" Bentak Duke yang membuat Stefanus semakin terdiam takut. "Dia pergi untuk menemui Putra Mahkota Gabriel!" Teriak Duke pada wajah Stefanus.
Duke melepaskan Stefanus, pria itu menahan dirinya agar tidak limbung. Menghadapi amarah Duke Naveen, yang bisa Stefanus lakukan hanyalah berdiam diri. Stefanus hanyalah pekerja dari Duke disini, lantas apa yang bisa dia lakukan?
Duke Naveen dengan kilat mata yang tajam menoleh pada pintu yang terbuka. Di sana, Celine berdiri dengan gaun yang basah. Rambut coklat gadis itu juga nampak berantakan karena air hujan.
Stefanus segera memalingkan wajahnya menghindari untuk melihat wajah lady Celine.
Duke bertepuk tangan menatap Celine dengan sorot tajam. "Kau gadis yang hebat," Duke nampak menganggukkan kepalanya.
Celine terdiam kaku tidak mengerti, gadis itu memeluk dirinya sendiri karena merasa dingin di tubuhnya.
Duke Naveen melangkah cepat untuk menarik Celine. Menggusurnya untuk naik ke atas. Stefanus menggigit bibir nya khawatir.
Celine merasa sakit di pergelangan tangannya saat Duke Naveen menariknya dengan cara yang sangat kasar. Setelah sampai di kamar gadis itu, Duke segera mendorong tubuh Celine untuk masuk ke dalam.
"Sudah aku katakan Celine. Menjaulah dari putra mahkota dan biarkan Adhisty hidup tentang," Duke berteriak seperti orang gila.
Pria itu melangkah mendekat untuk memegang wajah Celine dengan kedua tangannya. "Kenapa kau tidak bisa menuruti kata-kataku."
Duke berbicara dengan bergetar karena sangat emosi. Mata pria itu menggelap menatap Celine yang hanya menutup mulutnya, seperti orang bisu.
"Ini semua terjadi karena mu," Duke menatap mata Celine yang terlihat kosong. "Semuanya terjadi karena mu."
"Apa yang aku lakukan?" Tanya Celine pelan.
Wajah Duke semakin menunjukkan betapa frustasi nya pria itu. "Kau tidak bisa mencintai orang yang sama dengan Adhisty!" Murkanya.
Satu butir air mata Celine menetes keluar dari matanya. Kenapa tidak ada yang pernah mengerti dengan keadaan yang sedang lady Celine jalani sedari dulu?
Lady Celine sudah sangat terluka dan putus asa sejak dulu.
Tanpa ada satupun orang yang berada di sisinya ...
"Kenapa aku tidak bisa jatuh cinta?" Tanya Celine membuat Duke terdiam sesaat. "Kenapa kau tidak mengatakannya juga kepada Adhisty?"
"Kau tidak pernah mengerti dengan apa yang terjadi Celine," lirik Duke penuh sesal.
Duke menjauh dari Celine untuk menenangkan dirinya. "Aku hanya tidak ingin ada yang harus tersakiti kembali."
Celine memperhatikan punggung pria itu dalam.
"Cerita tentang Ibumu, tidak harus terulang kembali, Celine. Aku mohon," sambung Duke Naveen, dengan mata yang merah karena menahan agar air matanya tidak keluar.
"Tidak harus ada yang meregang nyawa kembali," Ujar Duke sebelum pria itu pergi keluar.
Celine terduduk lemah ke bawah. Dia menangis tanpa suara dengan wajah yang bingung.
Amanda hanyalah orang asing yang secara tidak sengaja terjebak ke dalam tubuh milik lady Celine. Dia bingung dan tidak mengerti apa yang harus dia lakukan, langkah apa yang harus dia ambil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Celine
FantasíaBijak dalam memilih bacaan! Celine Rosellina, di kenal sebagai anak tidak berguna dari kediaman bangsawan Naveen. Sedangkan Adhisty Camerin, anak kedua Duke Naveen yang dikagumi oleh semua penduduk kerajaan Olivia. Putri Duke yang selalu menjadi pa...