Sepulang sekolah tadi, Kiara berkunjung ke cafe bersama sahabatnya. Tidak lain adalah Rina
Sore sore seperti ini enak sekali menyeruput se cup creamy latte ditambah angin sepoi sepoi
"Kia, abis ini gue main ke rumah lo deh boleh ya?" Tanya Rina sambil memegang cup coffe
"Gue ya boleh boleh aja, asal lo bilang dulu sama nyokap lo" Kiara memutar bola matanya malas, tidak ingin kejadian bulan kemarin terulang.
Saat itu sama persis setelah pulang sekolah mereka berdua mampir ke caffe ini yaa sekedar menghilangkan rasa penat. Tapi Rina tidak langsung pulang saat itu, ia mampir Heng out sendirian ke mall
Jadi Kiara yang repot, karena ibu Rina terus menanyakan dimana anaknya dan suruh cepat pulang. Tentu Kiara menjawab tidak tau, Rina hanya bilang masih ingin disini. Yasudah Kiara pulang terlebih dahulu
Tau tau nya si curut mampir mall belanja belanja, Kiara dan ibu Rina mencari cari keberadaan Rina. Kiara cari di setiap tempat yang sering atau pernah mereka kunjungi
Rina yang tau maksudnya perkataan Kiara kearah mana hanya cengengesan, jika di ingat ingat kocak juga si
"Nanti aja bilang nya pas di rumah lo, biar kalo ngelarang jadi tanggung"
Kiara hanya menggeleng kepalanya, sahabatnya ini memang rada rada, tapi boleh juga biar di bolehin. Nanti Kiara pake deh ide nya
"Yauda ay-
"Shit!" umpat seseorang
Saat Kiara mendorong kursi duduknya kebelakang, tidak sengaja hal itu membuat seseorang terjatuh. Begitu juga dengan se cup coffe yang dia bawa, baju nya jadi ternodai
"Aduhh sorry sorry, gue gak sengaja beneran" Kiara berjongkok dan memasang wajah cemas, coffe yang tersisa di cup itu, masih mengeluarkan asap asap panas
"Aduhh luka gak si bahu dia, kena coffe nya masih panas gitu lagi"
"Aduhh, lo si Kia liat liat dulu makanya. Kasian anak orang kulitnya melepuh tuh pasti"
Rina hanya diam di tempat sambil berdiri, kecelakaan kecil ini menjadi banyak pasang mata. Kiara tidak peduli, keteledoran harus ia bayar dengan tanggung jawabnya
Kiara membantu Laki laki itu berdiri, dan cepat mengambil tisu yang ada dimeja. Mengelap bajunya di bagian dada kiri.
"Perlu ke rumah sakit ga? kulit lo takutnya melepuh" ucap Kiara yang masih terus mengelap baju laki laki itu di bagian yang terkena tumpahan coffe
Laki laki itu hanya diam dan tertuju pada pakaian Kiara yang berseragam, melihat bat nya "SMA Madya" setelah membaca nama sekolah yang tertempel di bat seragam Kiara. Laki laki itu hanya mengangguk
Lalu laki laki itu memegang lengan Kiara yang tak berhenti mengelap bajunya dengan tisu "I'm fine, kulit gue gak melepuh"
"Tapikan pasti kerasa kebakar kulit lo"
"Dimana rumah lo? gue anter pulang" ucap nya sambil memakai jaket kulit nya warna hitam, paras cool nya keluar
***
Kiara, Rina dan Laki laki itu masih diperjalanan ke rumah Kiara dengan mobil laki laki itu, tidak jauh lagi akan sampai
Kiara duduk di kursi depan bersama laki laki itu dan Rina sendiri di kursi tengah, dirinya disini seperti nyamuk saja
"Gue jadi gak enak, gue yang buat celaka malah lo yang nganter gue balik" ucap Kiara benar benar tidak enak
"Gapapa, lagian cuma ketumpahan air coffe aja, cuma anget aja gak panas" balasnya sambil fokus menyetir
"Ekhm ekhmm, awas pdkt" kompor Rina
Rina hanya dianggurkan oleh keduanya, benar benar jadi nyamuk dirinya sekarang
"Gue, Areza"
"Kiara" balas salam perkenalannya kembali
"Hmm Kiara, nice to meet you" Kiara hanya tersenyum ramah saja
"Gue Rina" Rina mengacungkan lengannya disana, hanya dibalas anggukan oleh Areza
Apasii Rin lo tu gak di ajak
"Nah udah tuh berhenti disana, rumah nomor 07" Kiara menunjukkan rumahnya disana dan berhenti di depan gerbang rumah Kiara
Semuanya keluar dari mobil, Areza mengantarkan Kiara dan Rina sampai benar benar masuk ke dalam rumah
"Sorry ya buat tadi, makasih juga udah nganterin sampe rumah" Kiara terlihat ada rasa tak enak
"Sans aja kali gue gapapa, udah sana masuk mau hujan nih" Areza menunjuk ke atas langit yang mulai gelap
"Nah kan beneran mau pdkt kayaknya lo berdua" kompor Rina kembali dan mendapat senggolan kecil dari siku Kiara
"Thanks zaa!"
"Oke! see u"
Salam terakhiran mereka sebelum sama sama pergi "Belum berakhir gitu aja" ucap Areza sendirian disana
***
"Ibuu! Kiara pulang bawa curut bu" teriak Kiara saat masuk rumahnya
"Kampret lo!!" Kesal Rina, hanya dibalas wajah tengil Kiara
"Dianter siapa tadi?" Ucap seseorang yang tak asing di ruang tamu
Kiara acuhkan lebih baik Kiara buru buru menarik Rina ke kamarnya
"Selangkah lo ngelewatin satu anak tangga, abis cowo tadi" nadanya begitu marah tak bersahabat
Kiara tak terpancing dengan ancamannya, tetap melanjutkan langkahnya naik ke atas menuju ke kamarnya
Belum saja Kiara menginjak tangga "Jadi lo mau cowo itu mati dan lo yang hidup di jejaring besi nanti?"
"Apaansi lo Dev! apa perlu lo tau siapa yang nganterin gue tadi?" Kiara mulai kesal, menghempas lengan Rina dan berhadapan dengan Devon
"Gue berhak tau!" Tekan Devon
"Bokap nyokap gue aja diem aja gak KOMEN, lo siapa?" Kiara berdecih, tidak suka ada seseorang yang perlu tau tentang kehidupannya sekalipun itu anggota keluarga
"KIARA!" bentak Devon pada Kiara di hadapannya langsung
"APA?! HAH!?" lawan Kiara, kali ini tidak ingin kalah oleh seorang Devon
"Berani lo hah? pasti karna lo kenal tu cowo lo jadi berani ngelawan!!" Devon mulai geram, ia mencengkram pergelangan tangan Kiara penuh emosi
"Sakit anjing!! lepas tolol" Kiara kembali melawan memberontak
Devon siap melayangkan tangannya mendarat di pipi Kiara
"DEVON JANGAN GILA LO!!" Rina mendekat ke arah mereka, menjauhkan Kiara dari Devon
"Sakit kali ya lo?! Jangan coba coba tangan lo nampar sahabat gue" Rina menegaskan itu pada Devon, dan membawa Kiara ke kamar Kiara
Devon memukul angin "Fuck!! gue cemburu Ki" ucapnya pelan dan menggusar rambutnya
Tbc.
Gimana sama part ini?
Ada yang bisa nebak alur ceritanya ga?Oke segitu dulu ya! kalo ada typo tolong tandain ya benerin mandiri ajalah males
Tombol bintang ya heh heh jan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
IPARZONE
Teen FictionSuka sama ipar sendiri? Sampe ngelakuin hubungan intim? Menarik? ikuti cerita ini sampe selesai! [Warning!! 1821] start : 29-5-2022 Murni karya saya! NO PLAGIAT