22 | IPARZONE

70.6K 1.7K 26
                                    

"Adel ga kangen sama Kak Devon?" gumam Devon diperlukan Kiara

Kesedihan Devon melihat Kiara seperti Adel. "Dev, ini gue" Kiara sedikit mendorong tubuh Devon agar melihat dirinya

Devon menatap Kiara dengan tatapan kosong "Gue tau" setelah mengatakan itu Devon kembali memeluk Kiara dan menaruh dagunya di pundak Kiara

"Terus kenapa manggil gue pake nama orang lain? siapa si tadi?"

"D-dodel?"

"Ck, Adel cintaa" Devon membenarkan penyebutan dengan halus walau sedikit kesal

"Iyalah itu, siapa dia?" tanya Kiara sembari mengelus rambut Devon yang masih diperlukannya

"My little queen"

Saat Devon mengatakan siapa gadis itu, Devon menjawabnya dengan jawaban begitu spesial. Kiara berhenti memainkan rambut Devon dan melepaskan pelukannya

"Gue kesini buat liat keadaan lo, bukan buat jadi Adel"

Kiara beranjak dari duduknya "Yaudalah gue balik, lo keliatannya baik baik aja"

Saat Kiara hampir keluar dari kamar Devon, tiba tiba Devon berkata "Gue abis dari pemakaman Adel"

Sedikit tersentak dengan yang sebenarnya, Kiara melanjutkan langkahnya keluar

"Gue ga niatan kaya tadi Ki, maaf"

"Gue takut kalo lo deket deket gue, nasib lo bakal sama kaya Adel"

Devon berkata begitu dalam saat tidak ada lagi kehadiran Kiara.

***

"Kasih tau gue, siapa itu Adel!" Tekan Kiara kepada dua cowo yang ada di hadapannya ini.

Keduanya tampak kebingungan, Kiara menatap mereka tajam "AYO CEPETAN BILANG!!"

"Ibu paduka serem juga ya Rey" Garel begitu kikuk mendapat tatapan ancaman dari Kiara

"Lebih serem bapak lo, nyembur peju di lobang siapa aja. Untung bapak lo ga pernah ketemu nyokap gue, jangan pernah dah" hina Reyzan secara halus

"Iya ya, nanti siko bagi duo" jawab Garel mendalami ucapan Reyzan

"HEH! MALAH PADA GIBAHIN ORTU SENDIRI LO PADA!! ADEL SIAPA?!?!"

Sudah Kiara duga ngobrol serius dengan mereka berdua cuma banyak intro nya

"Kayaknya gue harus makan deh Rey, biar bertahan hidup" Cengenges Garel pergi meninggalkan Reyzan seorang dihadapan Kiara

Kiara pergi ke apartemen Devon. Karna tahu betul merek sering nongkrong disini meski tidak ada sang pemiliknya. Namanya juga bestie kalo udah saling percaya ga malu aib ya gitu

"Berharap gue kasih tau lo?" Reyzan mengangkat satu alis nya menatap Kiara

"Jangan harap" lanjutnya kembali menyebat

"Rey! Pliss lah, jangan banyak basa basi"

"Nomor wa Rina dulu sini"

"Dih, diem diem suka temen gue lo. ga gue restuin lo cowo ga bener"

"Ga gue kasih tau" Reyzan hanya tersenyum miring, akhirnya waktu yang tepat memanfaatkan sesuatu.

"Fuck! oke!" Kiara memberikan nomor wa Rina lewat Line

Tidak butuh banyak membuang waktu hanya untuk membagikan nomor "Udah! Sekarang jelasin Adel itu siapa?"

"Sepupu Devon yang meninggal 2 tahun lalu" to the point Reyzan

Kiara merenung dengan penjelasan Reyzan yang begitu singkat "Kenapa Devon keliatan begitu sayang sama dia?"

"Are you jelous?" Reyzan memberi Kiara tatapan jengkel

"What are you saying?! Gue cuma pengen tau aja siapa yang jelous" Kiara membuang muka tak terima dengan tanggapan Reyzan

Yeah! I'm fucking jelous batin Kiara

"Yahh, mereka berdua emang udah kaya orang pacaran. Devon kepengen punya adek tapi tante Safira udah gabisa hamil lagi. Ya intinya sayang nya Devon sama Adel cuma sebagai adek"

"Kemana mana selalu berdua"

"Apa apa pun berdua"

"Oh" hanya itu balas Kiara dengan wajah masam

Kiara sedikit kecewa mengetahui ini dari mulut orang lain, bukan dari Devon langsung. Setidaknya Kiara tidak berburuk sangka pada orang yang sudah tak ada

Setelah cukup, Kiara pergi dari apartemen Devon

"Nyawa lo masih ada kan Rey?" tanya Garel yang muncul kembali dengan semangkuk mie

***

Dikediaman Areza, dia sedang menatap teduh ke arah batu nisan dan mengelusnya
"Udah dua tahun aja del"

"Katanya mau ke taman hiburan lagi, lo malah pulang duluan" Areza hanya terkekeh kembali mengingat permintaan terakhir gadis itu

"Arez, Kak Dev, aku pengen ke taman hiburan lagi. Disana banyak game game yang seru, apalagi pertunjukan sulap"

"Ayo dong balik, kita kangen lo disini" Areza memukul kecil batu nisan itu, merindukan masa masa saat mereka selalu menjaga gadis cantik yang polos

Areza merogoh saku celananya dan mengeluarkan suatu benda

"Peninggalan lo bakal gue jaga"

Anting. satu anting tanpa pasangannya, Adel menggenggamnya disaat jasadnya ditemukan di bangunan yang sudah terbengkalai

Tbc.

Teka teki affaan tuh

Jadi dulu Areza sama Devon tuh sahabatan ya?

"Knp malah bawa' masa lalu si thor" eh kunyuk dikira hidup tuh mulus aja gitu kek jalan tol

Meski fiksi pasti adalah masalah hidup di dunia fiksi juga

Siapa yang nunggu part ugh ugh nya??
Ngentot mulu pikiran lo! heran dah

Nex part ya!

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK 🤗💗

#adatypotandain

IPARZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang