Dua hari ini Kiara terus menghindari interaksi dengan Devon. Devon sendiri tidak tau sudah melakukan kesalahan apa padanya, Devon bingung.
Meminta Kiara memberi tahu apa kesalahannya selalu Kiara abaikan. Seperti sekarang, Kiara tertawa lepas bersama Areza di kantin berdua. Devon berusaha mengendalikan dirinya kali ini
"Gue gatau udah bikin salah apa sampe sampe Kiara diemin gue dua hari ini" ungkap Devon yang juga ada di kantin bersama dua sohibnya
Tatapan Devon tak luput melihat Kiara begitu ceria disisi Areza "Gue cuma inget terakhir gue cemburu berat sama dia, gue minum abis abisan sampe teler" gumam Devon pada kedua sohib nya
"Si anjing, lo kalo mabok suka kaya orang saraf. Inget gak lo bulan lalu pas Party di sekolah kita dulu, mau nyipok gue lo" Garel menceritakan kembali pada saat itu, bahwa Devon jika mabuk berat seperti apa
Devon seketika terdiam saat Garel berkata seperti itu, tatapannya beralih kepada kedua temannya
"Berulah apa lo sama Kiara?!?!" ucap Reyzan dan Garel bersama sama
Devon meraup wajahnya kasar, satu pemikiran dengan mereka "Gue gatau, gak inget yang pasti dia sampe diemin gue kaya gini karna gue ngelakuin sesuatu pas mabuk"
"Gue perlu bicara sama dia!" Devon beranjak dari duduknya dan menghampiri meja Kiara dan Areza
"Si curut main samper bae, bakal ribut ini mah" Garel menatap resah ke arah meja Kiara
Perlahan Devon menghampiri meja Kiara dan Areza. Wajah Kiara seketika tak senang dengan kehadiran Devon
"We need to talk" Devon meraih lengan Kiara
Kiara yang refleks emosional, menghempaskan genggam Devon kasar "Don't talk to me"
Lagi lagi Kiara berusaha terus menghindar membuat Devon mendesah frustasi "Kiaa.." panggil Devon lembut
Areza yang ada disitu hanya terkekeh geli "Kiara gasuka lo disini, mending get out sana" memberi tatapan remeh
Devon beralih menatap Areza tanpa ber-ekspresi "Semua orang gasuka juga lo sekolah dimari, dipersilahkan lo yang pergi"
Areza tersenyum remeh "Really? kalo gitu, kenapa Kiara kalo sama gue selalu happy?" hm?"
Devon yang sedari tadi masih biasa kini ia menendang perut Areza sampai tersungkur. Tak sampai disitu Devon menduduki tubuh Areza yang tersungkur "Lo tu cuma sampah di sekolah ini! gue bakar hidup hidup lo anjing!" Devon menendang wajah Areza sampai wajah Areza berpaling
Suasana dikantin mulai ramai melihat keributan yang sering kali terjadi. Rival tetaplah rival, mustahil bisa damai
Kiara yang di dekat mereka hanya khawatir pada Areza, segeralah Kiara menghampiri Areza, membantu Areza berdiri
"Za! u okay?" Sorot mata Kiara begitu khawatir, Devon bisa melihat itu. Semakin membuat Devon kesal, ia menendang meja sampai ambruk
"Follow me!!" Devon menarik Kiara kasar, tarikan Devon hampir membuat Kiara jatuh
"Fuck! lepas bangsat!" Berontak Kiara, sulit, sangat sulit untuk memberontak seakan akan Devon menyeret Kiara diposisi nya sambil mengikuti langkah Devon
"Fuck?! yeah! i'm fucking jelous!" ucap Devon menghempaskan lengan Kiara saat sampai di rooftof
"Bilang!! jangan diemin gue dan lo malah deketin Areza!" Devon menatap tajam manik mata Kiara
"Jangan gini caranya kalo emang gue ada salah sama lo" nada bicara Devon kini menjadi sendu
"What? talk to me now babe" Devon mendekat ke arah Kiara yang sedang menunduk dan mengepalkan kedua tangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
IPARZONE
Novela JuvenilSuka sama ipar sendiri? Sampe ngelakuin hubungan intim? Menarik? ikuti cerita ini sampe selesai! [Warning!! 1821] start : 29-5-2022 Murni karya saya! NO PLAGIAT