Part 16. [NEVNA]

12.3K 1.4K 312
                                    

H A P P Y  R E A D I N G.

Matahari kian meninggi, cuaca semakin panas saat bel istirahat kedua berbunyi. Nevna mendesah pelan di dalam kelasnya, dia enggan keluar kelas.

Perempuan itu lebih memilih menelungkupkan kepala di atas lipatan tangan. Mengabaikan berbagai macam tatapan penasaran, iri, marah dan kesal dari teman teman satu kelasnya.

Semuanya karena Alga, cowok itu ngotot sekali ingin berangkat ke sekolah bersama. Terpaksa karena takut terlambat, Nevna setuju untuk berangkat bersama dengan syarat Alga akan menurunkannya agak jauh dari gerbang sekolah. Tapi, dengan kurang ajarnya Alga malah melajukan mobilnya semakin masuk kedalam gerbang sekolah, setelah Nevna meminta untuk berhenti di sebuah persimpangan jalan dekat sekolah.

Tidak sampai di situ saja. Dengan sok romantisnya Alga malah membukakan pintu mobil untuk Nevna dan memaksa cewek itu untuk keluar dari mobil. Setelahnya kalian bisa menebakkan? Apa lagi kalau mereka berdua tidak menjadi pusat perhatian.

Dan benar saja dugaan Nevna. Para fans Alga marah besar dan mencoba untuk membullynya di saat jam istirahat pertama.

Tuk, tuk.

Suara meja yang di ketuk membuat Nevna mengangkat wajah dan langsung di suguhkan oleh wajah sok dingin milik Alga.

"Makan."

Nevna menaikkan satu alisnya begitu melihat Alga menarik satu kursi mendekat dan duduk di sebelahnya. Kemudian tangan cowok itu bergerak membuka bungkusan nasi uduk yang Nevna tidak tahu cowok itu dapat darimana. Setahunya di kantin tidak ada nasi uduk.

"Tadi pagi lo pengen nasi udukkan?" Alga menyodorkan tangannya yang berisi nasi uduk ke depan mulut Nevna. "Tenang aja, gue udah cuci tangan." Beritahunya mengira Nevna takut jika tangan Alga tidak bersih.

"Gue bisa makan sendiri. Btw tangan gue baik baik aja, gak patah tulang kok." Sarkas Nevna yang masih sebal.

Alga malah melototkan mata. "Mulutnya!"

Nevna cemberut, akhirnya dia mengalah menyambut suapan dari Alga. Jika di lihat lihat, kasihan juga tangan cowok itu yang terus mengudara di udara tanpa di sambut.

"Minum dulu." Alga membuka botol mineral yang dia beli dari kantin dan di sodorkan pada Nevna.

Nevna menerimanya dan meminum air pemberian Alga. Kemudian dia membuka mulutnya lagi meminta suapan Alga.

"Tadi sok nolak." Sindir Alga terang terangan.

Nevna memutar matanya malas setelah menerima suapan kedua dari Alga. "Tangan lo udah kotor, terlanjur juga." Elaknya beralasan setelah menelan nasi yang dia kunyah.

Bulu kuduk Nevna berdiri, punggungnya terasa dingin sekali. Nevna menoleh ke belakang dan menemukan segerombolan siswi yang menatapnya sinis. Perempuan itu meringis pelan melupakan tempat dan situasi yang terjadi.

"Kenapa? Kegigit lidahnya?"

Alga malah salah paham, cowok itu memaksa Nevna membuka mulut dan memperlihatkan lidah Nevna yang baik baik saja.

"Fans lo resek banget." Celetuk Nevna sebelum menerima suapan Alga.

Cowok itu mengerutkan alis sesaat sebelum melirik ke balik punggung Nevna dan menghunuskan tatapan tajam pada para siswi siswi di sana.

[Transmigrasi] NEVNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang