>>>> RUTINITAS <<<<

0 0 0
                                    


"Cape kaga?" Dira sibuk mengatur napas nya ketika di tanya oleh Cakra.

"Ya cape lah cak.. lu tumben ngatur rute jauh bener, tapi lumayan menguras tenaga juga sihhhh" menerima air botol yang dibawa oleh Cakra.

"Ya udah kita mandi abis itu sarapan dan sekolah ya, gue pagi ini masih ada agenda main basket" ajak Cakra meraih tangan Dira.

"Buset Tenaga lu banyak bener stok nya.. ya udah lu mandi duluan aja, gue mau baca Alkitab dulu" setelah berdiri mereka berdua masuk ke dalam rumah. Cakra yang lebih dulu mandi, sedangkan Dira melaksanakan ibadah paginya. Walaupun berbeda keyakinan, Cakra dan Dira sama sama bisa menghormati perbedaan. Orang tua Dira sendiri juga hidup dalam perbedaan, mama Cakra seorang Katholik sedangkan papa Cakra seorang muslim yang taat beribadah, maka dari itu Dira sangat mewarisi ketaatan kedua orangtuanya. Tak ada satupun respon negatif dari kedua orangtuanya.

    Cakra sendiri memiliki latar belakang keluarga yang bisa dibilang sangat berantakan. Tak seperti biografi keluarga dari Dira. Orangtua Cakra memilih berpisah di usia Cakra yang masih terbilang muda sekali yaitu diusia 5 tahun. Setelah bercerai papi dan mami nya Cakra tidak tinggal dirumah yang sekarang dihuni oleh Cakra dan Dira. Yang ada dirumah ini hanya Cakra dan Dira beserta bi' inem yaitu orang yang telah merawat Cakra dari kecil.

    Setelah membaca Alkitab, Dira segera menuju kamar mandi bawah. Sedangkan Cakra masih didalam belum keluar kamar mandi. Cakra mandi memang lama, makanya Dira sering memakai kamar mandi bawah bila bersamaan dengan durasi waktu mandi Cakra.

    Melakukan agenda sarapan bersama mampu membuat Cakra dan Dira semakin dekat. Mereka berdua berangkat diantar oleh Supir yaitu pak Rehan. Supir milik papi Cakra. Didalam mobil, Cakra masih sempat sempatnya tertidur, sedangkan Dira asyik mengetik keyboard nya. Siapa lagi Selain membalas pesan sang pacar, yaitu pesan dari Nafisah atau biasa dipanggil dengan panggilan Fifi.

    Tak lama waktu yang ditempuh, hanya 20 menit dari rumah menuju sekolah. Sesampainya di sekolah Dira membangunkan Cakra masih tertidur. Tapi kali ini Dira tak memakai kekerasan.

"Bangunn.." panggil Dira.

"Thanks ya pak, udah antar kita, ayo lah turun" jawab Cakra yang segera bergegas turun dari mobil.

   Mereka berjalan memasuki gerbang sekolah, Dira berpamitan untuk terlebih dahulu pergi ke kelas karena masih ada tugas yang belum ia kerjakan, sedangkan Cakra ia hanya menitipkan tas nya kepada Dira lalu pergi ke arah ring basket guna mengambil bola basket dan bermain sebentar.

   Hobi dan keseharian Dira dengan Cakra berbeda your 180 derajat. Dira yang menyukai dunia bahasa sedangkan Cakra hampir seluruh kegiatannya berhubungan dengan sport, namun tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja Cakra menyukai dunia sejarah. Hanya saja hal tersebut tidak ia tonjolkan. Diantara Dira dengan Cakra hanya ada 2 kesamaan yaitu, makanan kesukaan dan musik. Cakra jago bermain gitar sama seperti Dira yang handal memainkan piano.

Bersambung....

✨✨

LENSA USANG MILIK CAKRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang