Audrey pulang lebih dulu dari teman temannya termasuk juga dari Cakra. Di jemput oleh papanya dengan keadaannya yang baru diketahui pak Dinata saat sampai di kantor. Sebelumnya pak Nata begitu lah panggilan beliau, bertugas di luar kota selama 1 bulan sehingga beliau tidak dapat memantau keadaan putri tunggalnya dirumah.Suasana hening mencekam menyelimuti mobil yang di kemudikan oleh pak Nata. Audrey atau biasanya dipanggil Iel oleh papanya terus memandangi area jalan yang mereka lewati. Sampai akhirnya pak Nata membuka suara bertanya mengenai keadaan putrinya yang tak biasa ini.
"Sayang, are you okay?" Pak Nata memberhentikan mobilnya sebentar di pinggir jalan.
"Yes, papa I'm okay" begitulah yang di katakan oleh Audrey yang tak ingin masalah ini membuat papanya marah lagi dengan mamanya.
"Sayang, maaf papa ninggalin kamu sebulan lamanya, tetapi kenapa di saat papa balik ke sini kamu sedang sakit, tolong sayang ceritakan ke papa pipi kamu kenapa?" Pak Nata tak henti hentinya menghujani anaknya dengan pertanyaan.
"Mama ada di Jakarta pah," akhirnya Audrey dapat membuka suaranya.
"Lalu??" Pak Nata tentu saja terkejut dengan pernyataan putri nya ini.
"Mama menemui Iel, tapi dalam keadaan mabuk, Iel tadi pagi berangkat nya tidak bersama dengan Marsha jadi Iel bisa ketemu mama di depan apart pah" lanjut Audrey menjelaskan kronologi mamanya datang.
"Mama juga bilang, untuk Iel kembali ke Melbourne pahh, tapi Iel gak mau pah, Iel takut kalo mama akan kembali seperti dulu" pecah tangis Audrey pecah Saat melanjutkan penjelasannya.
Tak kuat melihat putrinya menangis, pak Nata segera memberikan pelukan hangat kepada putrinya. Menenangkan diri Audrey, setelah tenang pak Nata segera mengantar Audrey untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di baseman apartemen, Audrey segera menuju lift untuk ke atas. Mami nya kebetulan sedang memasak saat Audrey membuka pintu.
"Sayang, kamu udah pulang, lohh ini kenapa pipi kamu? Kenapa keliatan bengkak," belum sampai selesai bertanya Audrey sudah menyela.
"Iel gak apa apa kok mi, mami gak perlu khawatir ya. Iel tadi jatuh mi makanya keliatan bengkak dari yang biasanya." Audrey sangat dekat dengan ibu tirinya bahkan kehadiran beliau dapat membuat Audrey merasa nyaman selama setahun terakhir ini.
"Ya udah sayang kamu istirahat dulu ya, mami nanti buatin kamu bubur ya" Tante Anya atau biasa dipanggil dengan mami mengantarkan Putrinya ke atas.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Malam ini orangtua Dira datang ke Jakarta, tidak lama namun dengan hadirnya keluarga Dira dapat mengobati rasa rindu Cakra dengan keluarga nya sendiri.
"Selamat malam anak anak" panggil ramah Tante Winda mama dari Dira.
"Malam Tante," Cakra segera berjalan ke arah ruang tamu untuk membuka kan pintu.
"Cakra.. aaa sayang kau Gimana kabarnya?" Peluk Tante Winda sehangat dengan pelukan mamanya dulu sewaktu masih hidup.
"Alhamdulillah baik Tante. ayo tante, om masuk Dira nya masih ibadah di kamar masih baca Alkitab." Cakra membantu membawakan koper koper yang dari mobil.
"Maaf ya Cakra, jadi ngerepotin" setelah semua barang bawaan telah masuk ke dalam rumah, Cakra segera bergegas menuju kamar guna memanggil Dira untuk segera turun menemui kedua orangtuanya.
****
Makan malam ini Antara Cakra dengan mama papanya Dira berjalan lancar. Mereka bercengkrama di ruang tengah sambil menonton televisi. Banyak sekali cerita yang dibagikan Cakra kepada om Doni papa nya Dira.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
LENSA USANG MILIK CAKRA
Short StoryKacamata usang ini tersimpan sangat rapi tepat di tengah etalase barang-barang kesayangan milik seseorang yang bernama Bamantara Cakra . Telah lama meninggalkan hiruk-pikuk perkotaan tanpa kembali lagi, ternyata mempunyai cekungan besar bagi se...