Sepulang dari kegiatan ekstrakurikuler saudara kembar itu berjalan menuju keparkiran menjemput motor kesayangan dan bersiap untuk pulang.
Tetesan peluh terlihat jelas dikening mereka, Bintang mengibaskan tangannya guna mengusir hawa panas terus bersarang sejak meninggalkan lapangan.
" Surabaya pancen panas." Ucapnya menggunakan bahasa jawa. Sementara Bumi menghabiskan satu botol susu pisangnya sekaligus untuk menghilangkan dahaga.
Bumi menyalakan mesin motor bersiap untuk pulang ia menghampiri Bintang untuk mengajaknya pulang juga.
" Bum, lo pulang dulu, gue ada urusan sebentar digubeng."
" Ngapain?" Tanya Bumi.
" Ada aja, sana." Bintang mengusir sang kembaran dengan isyarat tangan semenyara Bumi mengendikkan bahunya, kemudian keluar dari lingkungan sekolah menuju kerumah.
Sedangkan Bintang menghubungi seseorang agar menunggu lebih lama dititik temu.
" Lo udah disitu."
" Oke gue kesana, tunggu bentar." Bintang langsung tancap gas menuju lokasi.
***
Sesampai didepan stasiun gubeng lama, Bintang menoleh kekanan kekiri, mencari seseorang yang sudah menunggunya tadi, setelah ketemu dirinya turun dari motor menghampiri orang tersebut." Lo udah tahu?" Tanya Bintang langsung.
" Lo emang nggak bisa basa = basi ya." Ucap lawan bicara Bintang sarkastik berdiri menyender pada tembok.
" Masa lalu lo, ada sangkut pautnya sama lawan bisnis papa Guadiana." Kata lawan bicara Bintang menghirup cerutu.
" Udah gue duga..."
Orang tersebut mengangkat satu alisnya, " Lo udah tahu, tapi kenapa lo minta tolong gue?"
" Gue cuma memastikan, kalau kecurigaan gue nggak salah." Sanggah Bintang.
" Tapi ini lebih dari sekedar yang gue duga selama ini, orang yang dibalik peristiwa itu tergabung dalam Shutter."
" Dan salah satu orang pentingnya ada diklub olahraga dikota ini."
" Oleh karena itu lo pindah kerja disini, dan keluar dari klub?" Tanya Bintang menyelidik.
" Gue nggak keluar, tapi gue hiatus." Jawabnya menghembuskan asap dari mulut.
" Terus kenapa mereka, ngincer kita berdua, kalau mau bunuh papa,kenapa nggak langsung aja?" Tanya Bintang mengemut permen karet hasil curian sambil mengingat kejadian itu.
" Bocah sudrun, doain ortunya meninggal, mereka ngincer lo berdua karena kalian pewaris tahta."
" Tapi gue nggak mau jadi pewaris tuh." Jawab Bintang acuh.
" Masih ada Bumi, karena keadaan Bumi seperti itu, kemungkinan mereka ngincer lo." Sanggahnya.
" Mak...sud..nya bu..n..uh g..u..e g..it..u?" Tanya Bintang bergidik ngeri.
" Ya bisa jadi bisa enggak sih, yang penting lo sekarang hati = hati dan jaga Bumi juga."
" Gue ngelanjutin nyelidiki kasus ini, dah sono lo pulang."
" Lo ngusir gue gitu..." Tatap Bintang tidak suka.
" Udah selesai kan, mau bahas apa lagi." Kata orang tersebut.
" Cium, peluk atau kissbye gitu.."
" Jijik dah sono pulang." Orang itu mengambil menyeret kemotor lalu mengambil helm Bintang dan memakaikan dikepala anak gesrek menurut pandangannya selama ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/262912842-288-k41960.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EXCEPTIONAL ENEMY
Novela JuvenilBLURB : Rembulan Adoralais menjalani kehidupan sekolah dengan damai dan menyenangkan. Sampai Rembulan bertemu "Dia" serta terdengarnya berita bahwa Atlet Kembar Voli yaitu Guadiana Twins pindah ke SMA Airlangga, yang menggeparkan seluruh sekolah. ...