Bab ¹⁰

1.3K 157 2
                                    

Tidak mungkin. Tidak mungkin.

Perasaan tidak enak ini merayapi tulang belakangku.

"Ini berbeda dari biasanya."

"...."

"Seperti yang kau katakan, pasti ada saat dimana makanan yang selalu aku makan terasa berbeda."

Richard  dengan tenang meletakkan sendoknya dan menatapku.

Aku tidak begitu percaya dengan apa yang dia katakan.

Aku tidak cukup bodoh untuk tidak memperhatikan bahwa dia berbicara tentang buah dalam makanan.

Aku pikir akan baik-baik saja jika aku terus mengawasi saat proses memasak, tapi aku merasa lengah.

Bagaimana cara mereka memasukkannya?

"–ugh!"

"....!"

Richard yang tadinya baik-baik saja tiba-tiba mengerang. Aku terkejut dan membuka mataku lebar-lebar.

Wajahnya merah membara.

Kondisi Richard tidak terlihat baik. Dia tidak menunjukkanya secara jelas, tetapi keringat dingin mengalir di wajahhya.

"–apakah kamu baik-baik saja?"

Aku mengulurkan tangan untuk menyeka keringat di dahinya. Pada saat itu sebuah kekuatan kuat meraih pergelangan tanganku. Tangannya memegang pergelangan tanganku dengan kuat.

Dia belum pernah makan makanan beracun sebelumnya. Menurut karya aslinya, ramuan beracun tidak akan berpengaruh pada Richard, tetapi hanya akan bereaksi ketika terakumulasi dengan sempurna.

Melihat dari reaksinya, sepertinya buah yang selama ini dimasukkan oleh pelayan dapur dan telah dikonsumsi oleh Richard selama ini mulai menunjukkan efeknya.

'Tapi kenapa sekarang?'

Aku menatapnya.

Rasa sakit di pergelangan tanganku tidak terasa apa-apa dari pada leherku yang mungkin saja akan terbang jika melakukan kesalahan.

"Jika kamu mendekat– kurasa kamu tidak akan bisa mengatasinya."

Dia memberi peringatan dengan suara rendah, berkedip dengan kuat seolah penglihatannya sedang berputar-putar.

Mirisnya, dia mencengkram tanganku kuat di saat dia menyuruh ku untuk menjauh.

Karena itu aku tidak bisa melakukan apapun, dan aku tidak punya pilihan selain untuk tetap duduk menghadapnya.

Tak lama kemudian tubuhnya ambruk.

"Richard!"

Aku meraih tubuhnya, ini mengingatkanku saat pertama kali bertemu dengannya.

Cara dia mencari obat.

Itu sama seperti sekarang ketika dia berjuang menahan rasa sakit.

'Apa yang harus aku lakukan?'

Aku menggigit bibirku sampai berdarah karena frustasi.

Jika ini sampai keluar, mungkin saja aku akan mati sebagai orang meracuni makanan Richard.

Tapi aku tidak akan membiarkannya begitu saja.

"–Pelayan."

Akhirnya Richard yang awalnya terdiam membuka mulutnya dengan nafas yang panas.

"–Tolong sentuh aku."

"...."

"Tolong, aku mohon."

The Obsessive Maniac Is Trying To Confine MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang