The Obsessive Maniac Is Trying To Confine Me

bab 52

Mata Richard berkilat menakutkan pada Yurtha.

Tubuhku bergidik melihat energi menakutkan dari kedua pria itu. Tidak, tapi kenapa aku harus gugup—?

Dengan lembut aku mendorong tubuh Richard menjauh.

"Yah, jika kamu akan bertarung, tinggalkan aku—"

Saya tidak ingin menjadi udang dalam pertarungan paus.

Dia menatapku dan melepaskan pinggangku.

"Aku akan segera menjemputmu, Pembantu."

Anda bilang Anda tidak akan membawa saya jika saya tidak mau?

Aku punya pertanyaan, tapi sekarang aku tidak dalam situasi untuk menanyakan itu.

"Aku bodoh untuk percaya."

Perlahan aku mundur dan menyeberangi jembatan menuju gazebo.

Mari kita saksikan mereka bertarung, dan mari kita lihat situasinya.

Seperti yang kukatakan pada Richard, aku menuju gazebo. Saya juga rela melarikan diri dengan melompat ke danau jika saya merasa berbahaya.

Memotong! Memotong!

—Aku mendengar suara berdarah di belakangku.

Meskipun saya menyebarkan jarak di antara keduanya, angin badai berhembus ke sini.

Aku memasuki gazebo, mencoba mengabaikannya.

Gazebo putih bersih itu suci seolah-olah tempat untuk berdoa kepada Tuhan.

"...Altar?"

Kenapa ada yang seperti ini di gazebo?

Apakah karena sihirnya? Tempat ini aneh.

"Richard ingin menunjukkan tempat ini padaku."

Dia bilang dia sedang mencari tempat ini. Mengapa?

Apakah ada sesuatu yang tersembunyi di sini?

—Saya pikir saya perlu menyelidikinya.

Saya mengamati bagian dalam gazebo. Tapi tidak ada yang mencurigakan yang terlihat.

Yang tersisa hanyalah—.

Altar ini adalah yang paling mencurigakan. Mengapa ada sesuatu seperti ini di sini?

Saya menyapu altar seperti saya kesurupan.

Itu dulu. Saya merasakan sensasi kesemutan seperti arus listrik yang mengalir melalui tangan saya, dan sensasi itu menjalar ke kepala saya.

"Ugh—"

Pandanganku kabur. Apa yang salah dengan saya?

Sulit untuk menjaga keseimbangan tubuh saya, jadi saya menggelepar tangan saya untuk menyentuh pilar, tetapi hanya menyentuh ujung jari dan tidak sepenuhnya mencapainya.

Pada akhirnya, tubuhku jatuh tak berdaya di atas altar.

"Ugh..."

rasanya ingin muntah.

Itu adalah saat ketika saya meletakkan kepala saya di rasa pusing di seluruh tubuh saya.

- Sunbae? (t/n: Sunbae berarti senior atau seseorang yang lebih tua atau dalam posisi yang lebih tinggi di tempat kerja atau sekolah atau seseorang yang telah berada di posisi itu lebih lama)

Sebuah suara datang dari suatu tempat.

Aku menangkap kepalaku yang berdenyut. Rasa sakitnya sepertinya sudah sedikit hilang.