4 bulan sebelumnya"Megumi."
Panggilan Zen'in Maki menghentikan langkah Fushiguro ketika menuju pintu keluar Sekolah Jujutsu.
Saat berbalik, wanita berkacamata dengan gaya tegas menghampiri.
"Maki-senpai..,"
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Soal?"
"Kau dengar dari Satoru 'kan?"
Mimik wajah serta sorot Fushiguro langsung berubah. Memahami apa yang dimaksud.
"Tidak melakukan apa-apa."
"Kau bercanda?"
"Sama sekali tidak."
"Ini tidak akan selesai dengan jawaban tidak melakukan apa-apa."
"Aku ingin Maki-senpai menggantikanku."
"Kalau semudah itu aku tidak akan bertanya begini. Memang, aku berniat memimpin Zen'in setelah si tua brengsek itu meninggal. Tapi brengsek-brengsek lainnya tidak mungkin menerima dengan mudah. Ck, aku ingin membunuh mereka semua kalau bisa."
"Lakukan saja. Bagimu itu bukan hal mustahil. Kalau mereka memang kumpulan orang brengsek seperti yang kau bilang, menghilangkan nyawa mereka bisa memuaskan diri."
Maki bungkam. Fushiguro serius mengatakannya. Tatapan kosong sarat akan ketidakpedulian terpampang jelas. Dia tidak punya empati pada orang-orang yang Maki maksud, walau tidak bisa menampik rasa pedulinya pada clan Zen'in. Di sana pun ada orang-orang tak bersalah yang tentunya tidak boleh diperlakukan semena-mena.
"Megumi, sekarang bukan itu yang penting. Semua akan baik-baik saja saat kau memimpin clan."
"Maksudnya aku yang bertugas mengatur dan mengendalikan brengsek-brengsek itu? Sudah jelas kau lebih pantas melakukannya."
"Ini perintah ayahmu, Megumi."
"Tolong..hentikan itu." Iris dark blue menajam dilayangkan pada Maki. Membuat wanita ini tertegun. "Dia membujuk pemimpin sebelumnya agar aku menjadi kepala untuk melindungiku?..," Fushiguro tersenyum remeh. Merotasi bola mata dengan kesal. "Lalu? Aku harus berterima kasih? Walaupun dia melakukannya agar aku terlindungi, tetap saja aku dimanfaatkan untuk melahirkan penerus yang mewarisi tehnikku."
"Selanjutnya, anak-anakku nanti bagaimana? Apa aku bisa menjamin mereka tidak akan menerima perlakuan tidak adil dari para bajingan Zen'in? Lebih baik kekuasaan atau semacamnya kuberikan pada yang lain. Berurusan dengan Zen'in terasa seperti neraka daripada melawan kutukan terkuat."
"Jadi, jangan memaksaku."
Kalimat akhirnya menjadi kata sebelum Fushiguro membalik badan membelakangi Maki.
"Tapi..,"
Ucapnya lagi tanpa berbalik. "Membunuh mereka semua bukan ide buruk, Maki-senpai. Kalau kau ingin merubah keseluruhan clan tapi sulit mendapatkan dukungan untuk itu, tinggal habisi semua yang tidak mendukungmu dan paksa semua tunduk padamu."
"Mungkin tidak ada yang mau mengikutiku kalau aku melakukannya."
Fushiguro tak menjawab. Memilih berjalan menjauh meninggalkan Maki.
"Megumi.., Megumi!"
Yang dipanggil berlagak tuli dan tetap melangkah pergi. Mengundang dengus frustasi dari Zen'in Maki.
~
3 bulan sebelumnya
Berita Fushiguro telah menikah menyebar dengan cepat di kalangan penyihir jujutsu. Hampir semua tahu pria tampan yang tak pernah menjalin hubungan dengan seseorang kini telah beristri. Pelaku penyebarnya tentu saja dari mulut ceplas-ceplos Gojo Satoru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please be My Husband! (Completed)
Fanfiction"Menikahlah dengan saya." Hampir saja minuman yang Fushiguro seruput nyembur ke wajah si pengucap. Entah telinganya yang tak waras atau mulut sang pengucap yang setengah stres Photo source from pinterest