Titt.. titt..
"Maaf ibu sebelumnya. Saya harus segera pergi."
Dia melepas pelukannya secara perlahan kemudian mencium tangan wanita tersebut. Setelah itu, dia pamit ke Reyhan yang kini berekspresi kebingungan.
"Aku pulang dulu ya ka, Bu." Pamit Mark.
"Sering-sering kesini ya, Nak." Mark mengangguk dan tersenyum.
Melihat jalan Mark yang sedikit aneh, ibunya tidak melepas tatapannya ke anak tersebut. Tatapan begitu sendu dan sedih.
"Mah, jangan liatin Mark kayak gitu. Itu sebab dia kece-"
"Mamah tau, Nak." Dia menjawab tanpa melihat putranya.
"Mamah tau darimana?"
Dia tidak menanggapi pertanyaan putra sulungnya itu. Kini dia menatap putranya dengan amat serius.
"Nak, kamu suka kan sama dia? Kalau kamu suka, mamah merestui hubungan kalian." Kini wajah wanita itu tersenyum dan mengusap rambut anaknya.
"Mamah lagi gak bercanda kan?" suara Reyhan lirih seakan gak percaya apa yang ia dengar.
Ibu Reyhan menggeleng dan tersenyum.
"Terima kasih, Mah." Dan memeluk ibunya dengan rasa yang amat bahagia.
"Jaga dia baik-baik ya, sayang."
• • •
"Ayo, Di. Ngebut. Sebelum jam 5 kita harus ada disana."
Ardi menaikkan kecepatan motornya yang bertujuan ke kampus. Lebih tepatnya ke fakultas teknik.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di depan gedung yang diyakini sebagai gedung fakultas teknik. Tidak hanya itu, Aida -teman perempuan Mark, sudah sampai duluan disana.
"Sedikit lagi dia pulang. Kamu bawa barangnya kan?" Tanya Aida.
Mark mengangguk.
"Kita mau ngapain ke sini?" Kini Ardi yang bertanya.
"Mau minta maaf sama seseorang." Jawab Mark.
Tidak lama setelah itu, keluarlah segerombolan mahasiswa dari gedung tersebut. Mark dan kawan-kawan mencari sosok yang dimaksud. Cukup lama mereka mencari, ternyata hasilnya nihil. Tidak ada orang yang mereka cari.
Aida dengan langkah tegasnya mencari sesosok tersebut di dalam kelasnya. Ya, dia berada disana, sedang tidur dengan santainya. Aida membangunkannya dan terlihatlah wajah pria tersebut.
"Ada apa sih dek?"
"Ssttt.. jangan panggil gue adek. Itu bang, ada yang mau ketemu sama lu. Buruan."
Pria tersebut keluar dari kelasnya dan bertemu dengan Mark dengan wajah polosnya.
"Kak- eh nama kau siapa? Zay? Oh iya Zay. Saya mau minta maaf atas kejadian saat itu." Ucap Mark dengan membungkukkan badannya serta menyodorkan sebuah bingkisan sebagai permohonan maafnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert (?) [BxB]
Random[BELUM DIREVISI] Reyhan, sosok pemuda yang tidak suka banyak bicara. Berusaha mendekati seorang pemuda yang memiliki kekurangan 'fisik' dengan kepribadian introvert untuk mendapatkan cinta dan perhatiannya. Bagaimana jadinya jika seorang yang cuek k...