Chapter 13.

839 130 37
                                    

Apo Pov.
.
.
.
.
Aku berlari meninggalkan pekerjaanku presetan jika nanti Bible menegurku, hatiku hancur kembali setelah selama ini aku tata satu persatu kepingan-kepingannya setelah lama berlari aku pun sampai di rumah kecilku, dadaku sangat sesak setelah berlari seperti orang kesetanan sambil menahan tangisanku.

Aku merosot di depan pintu rumahku bersamaan dengan runtuhnya pertahanan ku, aku menangis sejadi jadinya sambil menyembunyikan wajahku di atas kedua lututku.

"Hiks,,, kenapa kamu kembali Mas, kenapa kamu kembali di saat aku sudah berusaha sembuh dari semua rasa sakit yang kamu buat, aku memang merindukanmu tapi jika kenyataannya sesakit ini aku lebih memilih untuk tidak bertemu lagi sama kamu Mas, hikss.."

Apo Pov end.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu di lain tempat terlihat Mile yang sedang mencak-mencak tidak karuan kepada seorang wanita yang tidak lain adalah mantan istrinya sendiri.

"Kamu kenapa masuk seenaknya aja ke kamar saya sih Rose.!?"

"Loh kok kamu bentak-bentak aku begitu sih Mile, lagian aku masuk juga karena pintu kamar kamu kebuka.!"

Jawab Rose dengan nada yang sama kerasnya, pasalnya dia tidak terima sudah di tuduh seenaknya.

"Iya saya tahu, tapi kan kamu bisa ketuk pintu dulu Rose, kalau begini kan tambah runyam jadinya.!"

"Kok kamu sewot gitu sih sama aku, padahal kan yang ngajak aku kesini itu kamu dan kamu juga yang bilang mau nunjukin orang yang kamu suka itu sama aku, terus sekarang kenapa tiba-tiba kamu jadi kesetanan begini sih Mile.!?"

Rose yang sudah tidak tahan lagi pun akhirnya ikut kesal karena Mile terus mencak-mencak kepadanya.

"Tapi masalahnya orang yang saya maksud itu baru aja pergi, Rose."

Jawab Mile dengan nada lesunya sedangkan Rose justru terdiam, matanya berkedip-kedip mencoba mencerna apa yang baru saja di ucapkan oleh mantan suaminya itu.

"Hah,,! Mak,, maksud kamu orang yang barusan itu Mile.?"

Mile tidak menjawab dia hanya melirik Rose, dan kemudian kembali merebahkan dirinya di ranjang.

"Mile jawab aku, kamu nggak usah pura-pura tidur begitu dong.!"

Rose yang merasa terabaikan sekaligus penasaran pun tidak bisa menahan kekesalannya karena melihat Mile yang justru menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan pura-pura tertidur.

"Mile, bangun atau kamu mau aku siram.!"

Mile yang mendengar sahabatnya itu mengancam dengan nada dingin pun seketika membuka selimutnya.

"Ya terus saya harus gimana lagi Rose.?"

Rose melotot mendengar pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Bisa-bisanya kamu mendadak tolol Mile, kenapa harus pakai nanya segala sih justru kamu tuh harusnya kejar dia, jangan malah bertingkah seperti orang kerasukan begini.!"

Jawab Rose sambil mencak-mencak tidak karuan.

"Bukannya saya nggak mau ngejar, tapi di kejar sekarang pun percumah saja Rose, orang yang sedang dalam kondisi salah paham dan menangis itu tidak akan bisa menerima penjelasan, jadi biarin dia tenang dulu nanti kalau waktunya udah tepat juga pasti bakal saya jelasin kok, jadi kamu nggak usah cerewet lagi suara kamu itu bikin telinga saya jadi sakit Rose.!"

Sebenarnya Rose merasa kesal dengan tingkah sahabatnya itu tapi ya mau gimanapun pemikiran Mile ada benarnya juga jadi Rose lebih memilih diam dan mengalah.

"Ya sudahlah terserah padamu saja Mile, kalau begitu ayo kita sarapan setelah sarapan aku mau jalan-jalan melihat keindahan pegunungan ini."

Mile pun akhirnya bangkit dari ranjangnya karena perutnya juga sudah memberontak minta di isi.

"Oke, tapi kamu kalau mau jalan-jalan sendiri aja ya Rose, saya mau tidur lagi soalnya."

Rose menatap tidak percaya ke arah sahabatnya itu, tidak mau menambah sakit kepalanya Rose pun memutuskan untuk pergi lebih dulu meninggalkan Mile yang masih dengan penampilan berantakannya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Skip time.

Mile terbangun di sore hari matahari yang sudah condong ke arah barat memberikan kehangatan tersendiri di saat kabut sore sudah mulai turun dengan tipis.

Mile bangkit dari kasurnya dan kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai bersiap Mile mendengar ketukan di pintu kamarnya.

Tok,, tok,,, tokk,,!!

"Siapa.!?"

Ucap Mile dengan suara yang cukup keras karena dia masih duduk di depan cermin sambil menata rambutnya.

"Ini aku Mile.!!"

Jawab sang tamu yang tidak lain adalah Rose, Mile pun kemudian membuka pintu kamarnya dan di sambut cengiran lebar dari sahabatnya itu.

"Ngapain kamu ke sini.!?"

Tanya Mile sambil kembali ke depan cerminnya.

"Astaga Mile jelek banget mulutmu dari pagi, aku cuma mau ngajak kamu jalan-jalan sore."

Jawab Rose dengan setengah hati karena belum apa-apa Mile sudah jutek kepadanya.

"Kamu tau dari mana kalau saya juga punya niat buat jalan-jalan sore.?"

Tanya Mile sambil menatap sengit ke arah Rose.

"Ohohoho,, itu berarti kita sehati dong Mile, hihihihi."

Bukannya menjawab Rose malah menggoda sahabatnya itu sambil cekikikan, dan tentu saja membuat wajah Mile semakin gelap.

"Aku dengar dari warga sekitar, mereka bilang kalau juragan Mile sukanya jalan-jalan di sore hari."

Jawab Rose yang tidak mau kena amukan lagi dari mantan suaminya itu.

Sedangkan Mile yang mendengar jawaban dari Rose pun seketika terdiam di depan cermin besarnya, Mile mengingat masa-masa dia sering keluar menikmati senja yang di selimuti kabut bersama sosok pemuda manis yang merebut hatinya itu.

Mile ingat bagaimana pemuda manis itu mengajaknya keluar di saat dirinya masih takut dengan dinginnya udara pegunungan.
.
.
.
.
"Juragan harus keluar biar cepat adaptasinya, kalau juragan tetap di dalam kamar mau satu tahun juragan di sini juga nggak bakalan bisa adaptasi."
.
.
.
.
.
Mile tersenyum mengingat masa-masa pertemuannya dengan si madu berjalan itu, dan seketika mood nya pun kembali cerah membuat Rose memijat pelipisnya sangkin peningnya melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Haahhh,,,opera sabun di mulai lagi."

Ucap batin Rose sambil menahan keinginannya agar tidak meninju wajah tampan sahabat tercintanya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC..🙏🏻💓

Haloooo gaesssss rindu author nggak nih. 🤭🤭🤭🤭
Udah lama nggak nulis jadi harap maklum kalo ada banyak typo dan kesalahan kata mohon di maafkeun. 🙏🏻

Oke happy Reading and stay with me dengan cerita yang semrawut tidak karuan ini lopyu sekebon untuk yg udah vote dan komen. 💓💓💓

See you next chap. . . 🥰🥰

Pai.. Pai... 👋👋

Ketjhub basah dari author. 😍

Mmuuuaaaaccchhh.. 😘😘💋💋

Pemuda Di Balik Kabut. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang