Chapter 15.

1.3K 148 69
                                    

"Saya minta maaf Po."

Ucap Mile sambil memegang sisi wajah Apo sedangkan Apo hanya bisa menunduk sambil menikmati sentuhan dari tangan dingin Mile yang di terpa udara pegunungan di sore hari itu.

"Aku udah maafin kamu Mas, bahkan setelah kamu pergi pun aku nggak marah sama kamu, tangisanku waktu itu bukan karena aku marah sama kamu tapi itu adalah suatu bentuk kekecewaan ku, rasa kecewaku sama kamu dan juga rasa kecewaku dengan diriku sendiri."

Di akhir kalimatnya Apo mengangkat wajahnya dan menatap langsung ke arah mata Mile yang ternyata juga sedang menatapnya seolah sedang membaca semua perasaan Apo lewat dua bola mata yang sangat indah itu.

"Saya sangat mengerti kalau kamu kecewa sama saya, tapi yang membuat saya bingung kenapa kamu harus kecewa sama diri kamu sendiri, kamu itu nggak salah apa-apa Po yang salah di sini saya bukan kamu."

Ucap Mile dengan nada yang penuh penekanan dan raut wajah yang sangat serius menatap Apo.

"Aku udah bilang sama kamu Mas, kalau masalah ini tuh bukan sepenuhnya salah kamu, aku kecewa sama kamu karena kamu nggak sepenuhnya percaya sama aku itulah kenapa kamu sampai nggak bisa menceritakan hal sepenting ini sama aku, tapi itu juga bukan salah kamu Mas semua ini mungkin terjadi karena aku yang kurang mengerti kamu, harusnya aku tau kamu bukan tipe orang yang dengan mudahnya menceritakan kehidupan pribadi kamu dengan orang lain, tapi aku melupakan fakta itu karena aku udah terlalu percaya kalau kamu juga percaya sepenuhnya sama aku Mas, tapi kenyataannya tidak seperti yang aku pikirkan dan itu yang membuat aku merasa sangat kecewa sama diriku sendiri."

Apo kembali menundukkan wajahnya berusaha untuk mengatur nafasnya setelah berbicara panjang lebar mengeluarkan unek-unek nya yang tersimpan selama satu tahun ini.

Sedangkan Mile yang melihat Apo tertunduk lesu pun sangat merasa bersalah karena gara-gara masalah ini Apo jadi ikut menyalahkan dirinya sendiri.

"Apo Nattawin dengerin saya ya, kamu itu nggak salah, kamu itu nggak berhak untuk kecewa sama diri kamu sendiri semua ini terjadi karena kesalahan saya, saya yang nggak bisa mengerti perasaan kamu, dan saya juga kurang mengerti akan rasa percaya yang kamu berikan sama saya sepenuhnya, saya buta akan hal-hal seperti ini karena memang saya belum pernah merasakannya sebelumnya dan dari hati saya yang paling dalam saya minta maaf sama kamu Po."

Ucap Mile dengan nada yang sangat lembut namun juga tegas, membuat Apo yang mendengarkan sambil di tatap dengan begitu serius oleh Mile pun salah tingkah dengan wajah yang bersemu merah.

"Aku udah bilang aku udah maafin kamu Mas, dan semuanya juga udah selesai aku udah mendengarkan penjelasan kamu dan kamu juga udah mendengarkan penjelasan aku jadi semuanya nggak perlu di bahas lagi Mas."

Ucap Apo sambil tersenyum canggung menatap wajah tampan Mile yang di terpa senja di sore itu.

Sedangkan Mile yang melihat Apo tersipu dengan wajah yang memerah pun juga tidak bisa mengalihkan tatapannya dan tanpa sadar lidahnya meloloskan sebuah kata yang tersimpan jauh di dalam lubuk hatinya.

"Apo Nattawin, mari bereinkarnasi bersama."

Apo yang semula menunduk pun seketika mengangkat wajahnya dan membolakan kedua matanya sangkin terkejutnya dengan pernyataan Mile barusan.

"Maksud kamu apa Mas.!?"

Mile pun sama terkejutnya dengan dirinya sendiri dan juga melihat reaksi Apo yang seperti itu, namun sudah kepalang tanggung akhirnya Mile pun lebih memilih jujur.

"Sebenarnya saya bingung Po, saya nggak pernah merasakan hal-hal seperti ini jadi saya nggak tau gimana cara ngungkapinnya yang terpikir di otak saya hanya kata itu, jadi kira-kira gimana Po.?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pemuda Di Balik Kabut. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang