mataku dan mata jeffery saling bertemu, aku melihat ada berbagai rasa yang ditunjukan disana, rasa rindu, rasa sedih, keraguan, rasa takut, aku menatapnya dengan tatapan yang sama, sejujurnya di dalam hatiku, aku merasakan rasa rindu yang tidak dapat aku ucapkan dengan kata, aku hanya dapat menunjukkannya dari tatapanku saja, jeffery tersenyum kearahku, kemudian aku memalingkan pandanganku ke arah lain untuk sejenak dan melihat mereka semua yang ada di hadapanku saat ini.
"jadi apa yang sedang terjadi disini?, dimana temanku, ten dan johnny?."
"mereka berdua ada di kamar, mereka berdua aman, kau tidak perlu khawatir." ucap teo, aku melihat ke arah teo dan zio.
"aku ingin melihat mereka, sekarang." kemudian pria mungil itu mengangguk ke arah teo, teo pun berjalan meninggalkan kami, setelah beberapa saat, teo kembali dengan ten dan johnny yang berada di belakangnya, aku berlari ke arah ten, dan memeluknya, aku memperhatikan setiap tubuhnya.
"kau baik-baik saja?."
"aku baik-baik saja sungguh, justru aku sangat mengkhawatirkanmu tae."
"seperti yang kau lihat aku baik-baik saja."
"aku tahu kau hebat."
aku mengangguk kemudian berbalik untuk melihat mereka, iya mereka, pria mungil, jeffery jung dan sang godfather, aku tidak bermaksud lancang tidak menghormati godfather, tetapi saat ini situasiku tidak dalam situasi yang bagus.
"lalu jelaskan tentang teo dan zio."
aku melihat godfather tersenyum simpul ke arahku
"matteo dan orazio, mereka berada di bawah kakiku, mereka aku perintahkan untuk menjagamu, mereka berada langsung dibawah perintahku, bukan perintah jeffery." aku benar-benar terkejut, pantas saja mereka sangat patuh kepadaku, aku melihat teo dan zio bergantian, mereka tidak menunjukan ekspresi apapun.
"kemudian dia?." aku menunjuk dengan dagu kepada pria yang tadi datang bersamaku.
"dia suruhanku, namanya lucas, dia salah satu bawahanku." sekarang giliran jeffery yang berbicara, jeffery berdiri kemudian mendekat ke arahku, jadi dia tidak melupakan aku? selama ini keraguanku itu tidak benar-benar terjadi? semua yang diucapkan oleh ten itu benar adanya, aku tidak tahu harus melakukan apa sekarang, aku sangat bingung.
"taeyong, apakah kamu mengenalku? kau tahu aku siapa?."
"tentu, kau ....
apa yang harus aku katakan, apakah aku harus mengatakan bahwa, aku mengenalnya sebagai suamiku, atau aku harus mengatakan bahwa aku mengenalnya sebagai mafia cosa nostra jeffery jung? tetapi dengan mereka mengirimiku banyak pengawasan, bukankah itu membuktikan bahwa mereka peduli dan masih mengingatku?
jeffery memegang kedua tanganku, terus melihatku dengan penuh harap bahwa aku akan mengatakan aku mengingatnya sebagai suamiku, aku melihat ke arah ten untuk meyakinkan jawaban yang akan aku berikan, ten mengangguk seolah bilang.
ucapkan saja apa yang selama ini kau tahan
aku dan jeffery bertatap mata, aku menyelami tatapan mata jeffery, aku ingin melihat apakah masih ada cinta untukku, adakah maksud lain dari apa yang dia lakukan, adakah sebuah kebohongan walau hanya sedikit, yang aku dapatkan adalah, aku melihat cinta yang besar di matanya, tidak ada kebohongan sama sekali, mataku mulai memanas, aku tidak ingin membohongi diriku sendiri, aku ingin jujur terhadap perasaanku.
"apa kamu mengingatku?." aku bertanya dengan nada bergetar.
"tentu saja aku mengingatmu, aku tidak akan pernah bisa melupakanmu, tidak akan pernah, maafkan aku taeyong, maafkan aku karena lama menjemputmu, aku memiliki keraguan didalam hatiku, tapi kali ini kau sudah ada di hadapanku, walaupun ketakutan dalam hatiku ini nyata, aku akan melawannya, jika kau melupakan aku, aku akan ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
COSA NOSTRA
ActionJangan berpegang kepada keraguanmu, carilah jalan dari keraguanmu, karena keraguanmu hanya menutup jalan yang terbentang indah untukmu, sama seperti taeyeong dan Jeffery, mereka memiliki keraguan yang sama tetapi mereka memiliki satu daya yang kuat...