ᏢᎪᎡᎢ 13

32 7 1
                                    

KETENANGAN AIR

Taeyong dari naples .....

"godfather ... " ucap taeyong yang berada di samping jeffery, sang godfather beralih untuk melihatnya.

"bagus sekali, kau pulang dengan selamat." ucap godfather dan tentu saja membuat jeffery bertanya - tanya, apakah daddy nya sudah tahu sejak awal.

"daddy, kau .. kau sudah tahu semenjak awal mereka kembar?." tanya jeffery.

"tidak, daddy tidak tahu pada awalnya, namun taddeo memberitahu daddy bahwa mereka melihat keyb rush membawa seorang tahanan, tentu saja daddy tidak mengira bahwa itu tha, tetapi saat daddy sedang berada di tempat taddeo, daddy dikabari bahwa papa di tembak." jelas godfather dengan suara menggeram di akhir, jelas sekali dari nada bicaranya sang godfather sedang menahan iblis pembunuh keluar dari tubuhnya.

"bisakah aku berbicara dengannya?." tanya taeyong yang berada di samping jeffery, jeffery terlihat sedikit khawatir namun itu tentu saja tidak terlihat dari wajahnya, karena jeffery tidak akan pernah memperlihatkan ekspresi apapun di hadapan semua orang, bahkan terkadang dia tidak menunjukan rasa kasihan kepada dirinya sendiri.

"kau ingin mengucapkan selamat tinggal kepadaku ataukah kau ingin mengucapkan selamat datang kepadaku." ucap saudara kembar taeyong dengan memberikan seringaian di akhir kalimatnya.

"saya mohon, godfather .... " mohon taeyong yang berada di samping jeffery, dia menatap mata sang godfather dengan tatapan memohon, sungguh tatapan yang berbeda dengan orang yang mirip dengannya itu.

"hm kau dapat berbicara dengannya."

"daddy ... "

"jangan lepaskan borgolnya, biarkan mereka bicara di taman." ucap sang godfather.

kemudian beberapa orang anggota cosa nostra yang sedari tadi memegang saudara kembar taeyong pun berjalan ke arah taman diikuti taeyong di belakang mereka, taman di depan rumah utama cukup luas, banyak sekali jenis bunga disana, sang papa menjaga mereka dengan sangat baik, disana ada sebuah kursi panjang dari kayu, tidak jauh dari kursi kayu tersebut kamu dapat melihat kolam renang yang cukup besar dan indah, walaupun outdoor tetapi kolam itu bersih dan tidak kotor sama sekali.

kemudian beberapa orang anggota cosa nostra yang sedari tadi memegang saudara kembar taeyong pun berjalan ke arah taman diikuti taeyong di belakang mereka, taman di depan rumah utama cukup luas, banyak sekali jenis bunga disana, sang papa menjaga mereka dengan sangat baik, disana ada sebuah kursi panjang dari kayu, tidak jauh dari kursi kayu tersebut kamu dapat melihat kolam renang yang cukup besar dan indah, walaupun outdoor tetapi kolam itu bersih dan tidak kotor sama sekali.

taeyong dan "saudara kembarnya" duduk di kursi kayu tersebut, di menit pertama tidak ada satupun dari mereka yang mencoba untuk berbicara, sampai pada taeyong yang meneteskan air matanya dan menatap "saudara kembarnya" dia menatapnya cukup lama dengan air mata yang semakin lama semakin deras, namun tidak ada ekspresi apapun di wajahnya, hanya hidung dan telinga yang memerah.

"kau ingin aku mengasihanimu?." ucap "saudara kembarnya" kemudian taeyong yang tersadar pun mengusap air matanya kasar.

"dari semenjak kapan kau tahu memiliki saudara kembar?." ucap taeyong dengan suara yang sedikit gemetar.

"kau bermaksud menghakimiku sekarang hahaha."

"kita memang berwajah sama namun dirimu dan diriku sangat berbeda, mengapa kau tidak menemuiku? mengapa kau melakukan pekerjaan yang melelahkan hanya untuk mendapatkan tempatku? bukankah hidupmu bahkan lebih baik daripada hidupku?!!!." ucap taeyong diakhiri suara yang meninggi di akhir kalimat nya, taeyong menatap "saudara kembarnya" dengan tatapan tajam.

COSA NOSTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang