ᏢᎪᎡᎢ 12

29 8 0
                                    

"jika aku menjelaskannya ..... akan ada dua kemungkinan yang terjadi." ucapnya kembali masih dengan posisi yang sama seperti tadi, sedangkan aku hanya diam menunggunya untuk kembali berbicara.

".......... kau tidak akan mempercayai aku atau kau tidak akan melepaskan aku." aku terdiam sejenak dengan tetap menatap matanya, memperhatikan setiap garis wajahnya, kemudian aku melepaskan tanganku dari dagunya.

"katakan." dia tersenyum tipis ke arahku, aku terkesiap, ini senyuman yang selama ini aku rindukan, bahkan kekasihku yang berada di rumah utama tidak pernah menunjukan senyum seperti ini.

"spina, kau ingat nama panggilan ini?." tanyanya, tentu saja aku sangat ingat, aku berdehem sebagai jawaban bahwa aku mengingatnya.

"kau pasti sangat bingung ...... tetapi aku otakku juga sedang memproses apa yang terjadi disini jef."

"maksudmu?." aku tidak ingin menuntutnya untuk segera menjelaskan, karena itu akan menjadi pemicu.

"aku sedang berbelanja di toserba beberapa jam yang lalu, kemudian seseorang tiba-tiba saja menyekap dan mengikatku, aku membuka mataku ..... di tempat tadi, aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, namun saat aku mendengar suaramu

(dia diam dalam beberapa saat)

aku mulai mengerti situasinya, namun yang tidak aku mengerti adalah, darimana mereka tahu keberadaanku dan tahu bahwa aku akan menjadi umpan yang bagus untukmu." ucapnya.

"kau bersembunyi dariku selama ini? kau sedang menghukumku atau apa?!, lalu yang ada di sekitarku beberapa minggu terakhir itu siapa? yang aku awasi selama ini adalah siapa?!." aku mulai berbicara dengan nada yang meninggi, aku sudah tidak bisa menahan ini lagi, aku sungguh kebingungan.

"apa maksudmu? siapa yang bersama denganmu?." dia menatapku dengan gelisah, ada pancaran khawatir dan tanda tanya di matanya.

"kau sedang mencoba mempermainkan aku taeyong?."

"jef, aku tahu aku mengerti kau marah kepadaku karena aku tidak menunjukan diriku kepadamu selama ini dan malah menemuimu dalam keadaan seperti ini, aku meminta maaf, aku tidak pernah ada niat untuk mempermainkanmu, aku bahkan tidak berpikir untuk menampakan diriku dihadapanmu lagi seperti ini jeffery."

"apakah kau mengenal siapa yang menculikmu tadi?." tanyaku.

"aku tidak mengenal mereka." ucapnya sembari menggelengkan kepala.

"jangan berbohong taeyong, jangan mempermainkan aku!!!." aku berteriak sembari memegang dagunya kembali dengan cukup keras.

"aku bilang, aku tidak mempermainkan dirimu jeffery, sudah ku duga kau tidak akan mempercayai aku, aku mengerti kau kecewa, tetapi aku sungguh tidak mempermainkan dirimu jef."

"jawab aku dengan serius dan jujur, apakah kamu memiliki saudara kembar?!." aku dapat melihat wajahnya menunjukan kebingungan dengan pertanyaanku.

"saudara kembar? aku tidak pernah berpikir aku memiliki saudara kembar, aku sudah di panti asuhan semenjak kecil dan kau tahu itu jef, aku tidak pernah tahu keluargaku ada dimana." jawabannya membuatku semakin mengerti dengan apa yang terjadi disini.

"lalu kemana kau selama ini?." (aku melepaskan tanganku dari dagunya)

"setelah aku dibawa darimu, aku terbangun dan sudah berada di sebuah perkebunan, bukan hanya aku yang ada disana, tetapi banyak orang, mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit, ada salah satu orang yang sangat baik dan menjagaku, dia membimbingku dan mengajariku untuk bertahan hidup di sana, tetapi setelah beberapa minggu aku bekerja disana, barulah aku tahu bahwa mereka yang bekerja disana adalah pekerja paksa, tidak dibayar dan disiksa dengan keras, kemudian aku berusaha untuk melarikan diri dari sana bersama orang yang membantuku saat itu, namun hanya aku yang berhasil keluar dari sana." jelasnya kepadaku, aku sedikit paham, lalu yang selama ini berada di bawah keyb rush bukanlah taeyong? melainkan saudara kembarnya?

COSA NOSTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang