Saya lebih suka mengamati dari
pada berbicara.୨୨ ✎ ‧₊ Aidan. ₊˚ ˊ˗୨
°^°
Ayu menjelaskan dengan rinci cara dan hasil yang ia dapat semua orang takjub melihat Ayu yang menjelaskan nya secara detail lebih detail dibanding bapak guru.
"Nah nanti hasilnya y=x kuadrat ditambah 8x ditambah hasil ini 16-1=15 jadi y=x²+15 jadi y=x²+8x+15 dan ini hasilnya, apa kalian sudah mengerti?,"
Pak guru memberikan tepukan tangan pada Ayu di ikuti oleh seluruh siswa dikelas, "Bagus-bagus kamu baru pertama kali dikelas saya, kamu sudah mengerti soal sulit sekali pun? Good job-! nama kamu siapa?,"
"A-ayu pak," ucap Ayu sedikit menunduk.
"Wah, Dan cewe itu pintar juga lo ga tertarik sama dia?," bisik Kevin disebelah Aidan.
"Biasa aja," balasnya lalu ia kembali ke posisi tidurnya, Kevin melihat tingkah Aidan seperti tidak biasanya baru pertama kalinya ia merelakan tidurnya demi melihat seseorang yang menjelaskan soal, Kevin curiga Aidan tertarik dengan gadis itu.
"Baiklah, Ayu kamu boleh duduk kembali,"
Ayu pun membungkuk dan kembali ketempat duduknya saat melewati Farah tatapan-nya seperti tak suka kepada Ayu, ia merasa adanya saingan baru dikelas ini. Ayu pun kembali duduk disebelah Sefti.
"Gila lo hebat banget padahal guru belom kasih contoh soal itu," bisik Sefti pada Ayu.
"Soalnya sering aku pelajarin dulu,"
"Keren,"
"Baiklah, pelajaran ini sampai sini dulu jangan lupa kerjakan pr halaman 125 perbaikan,"
" Yah pak kenapa ada pr si," ucap Rion dengan lenguhan khasnya.
"Tau ni bapak gak like," sambung Kenan juga.
"Mau bapak tambahin?,"
"Ih jangan-!," ucap semua murid yang ada dikelas.
"Yaudah jangan protes,"
Lalu bapak itu keluar dari kelas dilanjut dengan pelajaran kedua, yaitu azas kimia, membuat semua murid frustasi dan mengeluh.
"ah benci banget gue sama hari senin," gerutu Kenan.
"Kenan, gabole gitu senin itu emang paling nyebelin si," ucap Keano polos.
"Bacot lu," Kenan menjitak kepala Keano karena kesal.
Platakk..
"Ih sakit bego,"
"Renyah banget cok hahaha,"
"Kok gurunya belom datang ya?," ucap Tommy.
"Free-!!!," teriak Rion membuat seisi kelas kegirangan.
"Shut up-!!!," ucap Tommy dengan nada sedikit meninggi.
"Jangan bising we, kelas lain lagi belajar,"
"Sorry Tom kegirangan haha,"
Tommy berdecak kesal melihat cengiran Rion tak bersalah, Tommy beranjak untuk memeriksa apa guru tidak masuk kelas hari ini.
"Dasar murid teladan," ledek Rion
Kenan menghampiri Farah yang tengah membaca buku, Kenan duduk tepat dimejanya.
"Gue sibuk jangan ganggu gue," ucap Farah padanya.
"Farah Queen ku jangan galak-galak dong tambah cantik ntar,"
"Bacot-!,"
Karena malas menghadapi cowo ganjen seperti Kenan, Farah pun beranjak dari kursinya meninggalkan Kenan, lalu Kenan membuntuti dari belakang.
"Kalo lo ngikutin gue, gue bunuh lo," nada Farah sepertinya serius membuat Kenan merasa sedikit sedih seperti anak anjing dimarahi majikan nya, Kenan memutuskan kembali ketempat duduknya membuat Rion, Keano, dan Adrian tertawa terbahak-bahak melihat sahabatnya dimarahi oleh seorang gadis.
"Anjir hahaha, jatuh banget harga diri lo woi dimana Kenan yang sangar kemaren???," -Rion
"Biasalah, terlalu bucin akut awokkawokk," -Keano
"Sabar ya bro cinta ga selamanya indah," -Adrian
"Bacot lu semua, gue sumpahin lo semua pada bego kalo udah ade cewek gue tunggu karma lo pada,"
"Huyyyyy seremm," ucap Rion, Keano dan Adrian bersamaan sembari memasang ekspresi kaget dibuat-buat.
"Brengsek-!,"
Ayu melihat tingkah mereka, sedikit kebingungan sekaligus menggelengkan kepala dengan heran.
"Hoaamm, ngantuk banget sialan," ucap Sefti dengan nguapnya.
"Tidur aja kalau ngantuk, nanti aku bangunin kalau ada guru," -Ayu.
"Gabisa, bentar lagi pasti kita disuru ke aula nanggung kalau tidur,"
"Ke aula? ngapain?,"
"Maybe ada pelantikan ketua osis baru, tapi mereka masih sesi debat,"
"Oh, gitu,"
"Yu, nanti kita ke kantin dulu yuk,"
"Ngapain?,"
"Boker anjing,"
"Yahh beli makanan lahh, duh lu pake nanya si nangis banget gue,"
"Ya udah ih biasa aja dong jangan ngegas,"
"Maap khilaf,"
"Tess tess, diberitahukan kepada semua murid kelas 10,11, dan 12 SMA Chandra Kusuma School, untuk segera pergi ke aula karena pelantikan ketua Osis akan segera dimulai, saya ulangi lagi blaaa blaaa blaaaa,"
Semua anak murid berbondong-bondong keluar kecuali Aidan ia masih tertidur pulas di mejanya.
"Vin, adan ga dibangunin udah disuru ke aula soalnya," ucap Akbar sembari menghampiri meja Aidan dan berniat membangunkan nya.
Kevin pun menahan tangan Akbar menariknya menjauh dari meja Aidan. "Jangan dibangunin dia bakalan ngamok nanti, ga inget lu pas dirumahnya kemarin? gue udah tulis surat di samping, nanti juga dia baca,"
"Njirr, masa iya kita ninggalin dia??," -Akbar
"Udah lu duluan aja, katanya mau ke kantin sekalian gua nitip bakso pentol, minuman-nya pertalite satu yang jumbo ye,"
"Adan mau apa biar sekalian aja kali aja dia laper," -Akbar
"Suka hati aja dia mah makanan dikantin semuanya suka, kalo minuman-nya es capucino aja dia, dah ah gue mau ke toilet," -Kevin
"Panjii temenin gue," teriak Akbar sembari merangkul teman nya itu.
"Kemana?,"
"Biasa isi perut,"
"Oh oke,"
°^°
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
A ï D A N
Teen Fiction[ 𝘿𝙊𝙉'𝙏 𝘾𝙊𝙋𝙔 𝙈𝙔 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔-! ] WARNING 18+ Banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar, makian dan banyak lagi jadi jangan ditiru yah guys. Ini menceritakan tentang kenakalan remaja yang mengejar apa arti cinta sesungguhnya tidak hanya cint...