[ 𝘿𝙊𝙉'𝙏 𝘾𝙊𝙋𝙔 𝙈𝙔 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔-! ]
WARNING 18+
Banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar, makian dan banyak lagi jadi jangan ditiru yah guys.
Ini menceritakan tentang kenakalan remaja yang mengejar apa arti cinta sesungguhnya tidak hanya cint...
Learn from the past, live for the today, and plan for tomorrow
୨୨ ✎ ‧₊ Aidan. ₊˚ ˊ˗୨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°^°
"Sial, mereka banyak sekali," gumam Farah
Farah yang mengamati dari arah balik pohon, mengendap-endap kearah gubuk kecil itu mengintip ke jendela.
"Saya mohon lepasin saya, apa salah saya?," dengan nada menangis dan Ayu memohon kepada mereka untuk dilepaskan.
"Salah kau? hahaha seharusnya ayahmu membayar hutang-hutangnya kepada ku dan ayahmu menjaminkan dirimu nak,"
"Engga ga mungkin papa saya orang yang baik,"
Pria itu menjambak rambut Ayu kebelakang, dengan isakan kesakitan Ayu terus memohon.
"Akhh, to..tolong lepaskan saya,"
"Papa mu itu cuma pencitraan didepan mu, kau bahkan tidak tau apa yang dia lakukan dibelakang keluarga kalian kan?,"
"Kau bahkan tidak mengenal ku Ayu?,"
Pria itu mengelus wajah Ayu turun perlahan kearah leher, dan berhenti ke belahan dada Ayu. Ayu terus menggelengkan kepalanya sambil menangis.
Plakkk..
Ayu menamparnya dan meludahi wajah pria itu ia sedikit berani karena ia sedang dilecehkan olehnya.
"Kau pria menjijikkan yang pernah aku kenal bg Imam, aku sangat membenci mu aku udah bilang jangan temui aku lagi kan,"
Plakk..
"Akhh," lirih Ayu
Pria itu membalas tamparan Ayu dan meraih dagunya dengan kasar,
"Kau sudah janjikan agar aku selalu bersama mu?,"
"Aku tidak pernah menganggap mu spesial, aku pikir kau adalah sosok Abang yang baik tapi kau sama saja dengan pria nafsuan lainya,"
Dengan tatapan marah pria itu membanting tubuh Ayu dan menarik paksa bajunya, berusaha melucuti bajunya. Ayu sudah berusaha melawan hingga mencakar wajah pria itu dengan amarah yang memuncak pria itu mencekik nya.
"Arghh lepasin-!!!,"
Ayu tidak bisa bernafas Ayu meronta-ronta ia berusaha meraih batu yang ada tidak jauh darinya. Tetapi diketahui oleh pria itu. Ia menahan kedua tangan Ayu di atas kepalanya pria itu mulai menciumi tubuh Ayu dengan membabi buta.
