Dan pada dasar nya cinta hanyalah seni yang sangat sederhana untuk menderita.
୨୨ ✎ ‧₊ Ayu. ₊˚ ˊ˗୨
°^°
"Kak Cin ayo kita makan siang barengan sama kita," -Ayu
"Aduh maaf, kerjaan kakak masih ada tinggal dikit lagi, tapi kalian duluan aja nanti kakak nyusul kok
"Oh yaudah kalau gitu kita duluan ya kak," -Sefti
"Makasih banyak ya kak," -Ayu
"Iya sama sama,"
Mereka berdua pun keluar dari ruangan menuju ke kantin, untuk menyantap masakan ala ibu kantin, bagi Ayu ini pertama kalinya ada sekolah menyediakan makanan gratis untuk siswa. Yah tak heran si namanya juga sekolah elite pikir Ayu seperti itu.
"Oiya hari ini ada menu nasi kuning sama ayam percak, lu pasti bakal suka deh," -Sefti
"Beneran?, wah aku udah lama ngga makan nasi kuning dari dulu pengen cuma belum kesampaian hahaha," -Ayu
"Ihh kenapa ga bilang? gua bisa beliin lu kalo lu mau," -Sefti
"Ihh gausah ngapain," -Ayu
"Ya gapapa lah, nanti pulang sekolah lu mau ga pergi bareng gua ke mall?," tanya Sefti
"Hah ngapain?," -Ayu
"Temenin gua belanja baju, mau ya mau ya?," ucap Sefti memohon kepadanya.
"Eum yaudah boleh,"
"Asikk,"
Disaat asik mengobrol dan mengambil nasi kotak, tangan Ayu terhenti ketika jarinya salah menyentuh barang itu, ia malah menyentuh tangan seorang pria di depannya.
"Ah maaf," Ayu langsung meminta maaf padanya, dan melihat sorot mata yang tajam antara lain adalah Aidan.
"Ya," singkatnya lalu kembali melanjutkan aktivitasnya.
Ayu mengikuti ia dibelakang untuk mengambil kerupuk dan juga buah beserta air mineral.
"Ay kayanya gua bakal kurang kenyang deh ini pasti dikit ni isinya," bisik Sefti
"Shuttt besyukur atuh, aku juga gamau banyak-banyak takut ga habis," -Ayu
"Gua mau ke mini mart ah mau cari makanan tambahan, biar lu juga ikut makan banyak kaya gua," ujar Sefti
KAMU SEDANG MEMBACA
A ï D A N
Teen Fiction[ 𝘿𝙊𝙉'𝙏 𝘾𝙊𝙋𝙔 𝙈𝙔 𝙎𝙏𝙊𝙍𝙔-! ] WARNING 18+ Banyak adegan kekerasan, kata-kata kasar, makian dan banyak lagi jadi jangan ditiru yah guys. Ini menceritakan tentang kenakalan remaja yang mengejar apa arti cinta sesungguhnya tidak hanya cint...