y=|-2x|

166 3 0
                                    

Terkadang eskpetasi mu tak
sebanding dengan pahitnya
kenyataan.

୨୨ ✎ ‧₊ Aidan. ₊˚ ˊ˗୨

°^°

"Yu, lo mau beli apa?,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yu, lo mau beli apa?,"

"Engga usah aku bawa bekal, lagi pula aku ngga bawa uang lebih," ucap Ayu seraya menundukan kepalanya.

"Ih, gue traktir cepetan kita mau keaula keburu para osis grebek kita,"

"Gausah Sef, aku gamau ngerepotin kamu,"

"Yu, cepet-!," Sefti menatap datar Ayu membuatnya harus mengikuti kemauan nya.

"Ya Allah, yaudah aku mau samain aja,"

"Gitu kek dari tadi kan enak,"

Dengan senyuman Sefti mengambil makanan ringan, susu dan sanwich, karena sepertinya ia kelaparan.

"Sef kamu mau piknik? banyak banget atuh," ucap Ayu melihat keranjang yang di tenteng oleh Sefti.

"Hehe, gue laper nanti kita duduk dibelakang aja supaya leluasa makan nya,"

Ayu hanya menghela nafasnya dengan berat melihat keranjang yang berisi jajanan super duper penuh, Ayu hanya bisa berdoa supaya makanan Sefti tidak disita osis.

"Yuk bayar," ucap Sefti yang sudah didepan kasir, disaat ingin membayar seoarang pria menerobos antrian mereka.

"Mbak saya dulu berapa?,"

"Heh, apa-apaan lu gue duluan ye enak aje lu maen nyerobot aje, lo kira ni kantin punya bapak lo?,"

"Apaan si lu lebay amat, gue mau cepet jadi lu ngalah dulu,"

"Gada-gada, mbak saya duluan gamau tau harus saya, mbak liat sendirikan saya yang duluan ke kasir?,"

"Sefti udah, jangan berantem ihh ga enak diliatin orang," sahut Ayu sembari menahan lengan nya.

"Persetan ama orang,"

"Maaf ya mas, mas harus antri karena mbak ini yang duluan," ucap sang kasir.

"Nah, bisa dengerkan lu? Jangan pura-pura budeg lu jadi lu miggir sana, get out-!,"

"Eh cewe kuntet kalo ngomong biasa aja kurang kuat suara lu pake toak sekalian,"

Mendengar perkataan itu Sefti reflek menendang tepat ditulang keringnya,

Dughh..

"Anjing-! maksud lo apaan manggil gue kuntet?!,"

"Arghh, sakit bego kasar amat lo jadi cewe-!,"

Melihat itu Ayu sontak kaget dan langsung melerainya, karena disaat itu Sefti menjadi pusat perhatian semua orang, "Sef udah ihh jangan bikin masalah, udah yukk keburu kursi belakang penuh nanti,"

A ï D A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang