7⇝

11.2K 923 833
                                    

Luke's P.O.V

Sudah hampir satu bulan Calum tidak juga mau menemuiku. Dia kira dia siapa?! Manusia menyebalkan yang suka buat onar. Manusia tidak tahu diri yang menumpahkan tanggung jawabnya padaku. Sungguh aku benar-benar ingin membunuh Calum sekarang.

"Ia masih juga tak mau menemuimu?" Michael menepuk pundakku pelan. Aku menoleh padanya lalu mengangguk.

Si pirang itu sekarang meniupkan asap rokoknya ke udara. Ah, aku lupa aku juga pirang. Ia mencoba bersantai.

"Apa dia mau menemuimu?" tanyaku. Michael mengangguk.

"Dua hari yang lalu aku kesana. Tapi tidak sama dengan jam-mu kesana. Aku pergi kesana sore hari bersama Ashton dan Liam." jawabnya.

"Lalu, bagaimana keadaannya?" tanyaku penasaran.

"Dia baik-baik saja. Dan dia begitu merindukan Ann. Seperti biasa." Jawab Michael sambil memainkan handphone nya.

Aku sedang berada dirumahnya sekarang. Ashton sedang dalam perjalanan kesini sepertinya.

Aku berdiri dan memakai jaketku. Aku harus menemui Calum sekarang. Aku benar-benar harus menemuinya.

"Kau mau kemana?" Tanya Michael.

"Aku harus menemui Calum." jawabku.

"Malam-malam begini? Kau gila atau bagaimana?" tanya Michael. Aku berdecak kesal. Sungguh-sungguh kesal.

"Kau harus tau, aku tidak tahan menyimpan kotak ini! Aku sudah kelelahan mengambil foto Ann hanya untuknya. Camkan itu, Mike. Untuknya!"

Sialan, aku jadi emosi sekarang. Aku rasa bukan karena itu saja aku jadi pemarah begini. Aku tidak tahu kenapa, ada perasaan yang tidak bisa kuartikan. Bahkan aku tidak tahu perasaan ini untuk siapa.

Michael menatapku, sepertinya ia kaget karena tiba-tiba aku jadi marah begini.

"Tenanglah Luke. Memang apa isi kotak itu?"tanya Michael heran. Ia menunjuk kotak sepatu Vans ku yang berwarna hitam.

Aku mengambilnya lalu melemparkannya pada Michael.

Dengan cepat ia membukanya,

"Kau menempatkan semua foto Ann disini? Luke, ya ampun." komentarnya.

Ya, isi kotak itu adalah foto-foto Anneliese yang kuambil selama hampir satu bulan ini. Dan aku menaruhnya didalam kotak ini karena memikirkan kemungkinan terburuk. Mungkin saja Calum tidak akan mau menemuiku dalam jangka waktu yang cukup lama dan hal itu menyebabkan aku harus menyimpan foto-foto Ann lebih lama lagi.

"Untuk apa kau menyimpan alamat penjara Calum?" Tanya Michael sambil mengambil sebuah notes kecil yang berisi tulisan tanganku yang menuliskan nama lengkap Calum beserta alamat penjaranya.

Aku menghela nafas panjang.

"Kemarin Ibu dan Ayahku memintanya. Mereka ingin menjenguk Calum. Jadi kutuliskan di notes itu lalu kuberikan pada Ibuku. Dan tadi Ibuku mengembalikannya." kataku.

"Ada daftar belanjaan juga. Dan bon pembelian sepatu- Luke! kenapa tak kau bersihkan dulu kotak ini!?" Tanya Michael kesal. Aku melengos tak peduli dengan perkataan Michael. Michael menggeleng-geleng lalu menutup kotak itu.

"Duduklah dulu, kau tak ingin menunggu Ashton?" tanya Michael. Aku menggeleng.

"Luke, pikirkan baik-baik. Setidaknya buatlah rencana agar nanti kau bisa bertemu dengannya apapun yang terjadi agar tenagamu tak sia-sia." Kata Michael.

Ia benar. Tapi apa yang harus kulakukan agar Calum mau menemuiku? Ayolah, Luke! Berfikirlah!

Michael menatapku sambil menepuk-nepuk sofa yang didudukinya. Sialan. Ia tampak seperti om-om yang menggoda gadis perawan.

Hey Luke ✖️ hemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang