"Luke! Gadis itu membicarakanmu kan? Dia siapa?" tanya Steffie. Sementara Luke masih terdiam kaget ditempatnya.
Di panggung, Brian masih bernyanyi dan benar saja, suaranya bagus. Bahkan beberapa orang meneriakkan nama Brian. Pasti ia sudah serasa seperti penyanyi terkenal sekarang.
Setelah lagu selesai, Brian langsung turun dan membawa Ann yang masih bersorak-sorak bahagia menjauhi panggung.
Luke langsung berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Brian dan Ann. Steffie mau tak mau mengikuti Luke dari belakang.
"Kepala ku pusing, tapi aku senang!" kata Ann pada Brian. Wajah Ann memerah. Entah kepanasan atau akan meledak sesegera mungkin alias muntah.
Brian tersenyum,
"Mau minum lagi?" tanyanya.
"Ann? Brian?" tiba-tiba Luke datang dengan tampang bingung. Brian tersenyum melihat kedatangan Luke.
"Luke!" ucap Ann senang. Luke tersenyum kaku. Yang benar saja, bagaimana bisa Brian mengajak Ann mabuk-mabukan....?
Beberapa saat kemudian, Steffie muncul dari belakang Luke.
Ann yang menyadari kehadiran wanita lain langsung melunturkan senyumannya. Brian yang melihat Steffie juga terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Brian, aku akan membawa kalian pulang. Tidak baik menyetir dalam keadaan mabuk." Kata Luke pada Brian yang sedang minum. Lagi.
"Tidak apa-apa, Luke. Aku su-"
"Kau membawa siapa Luke..? Kenapa sih kau tidak bisa menjaga perasaanku sedikit saja?! Aku tahu kita tidak pacaran tapi kan.. tapi kan.. tapi kan..kau tidak perlu membawa pacar barumu kehadapanku!!!" Tiba-tiba Ann menangis. Luke terbengong. Ia begitu kaget. Sementara Steffie lebih kaget lagi. Ia membuka mulutnya lebar-lebar. Mereka berdua saling bertatapan.
"A-aku bukan pacar Luke..." kata Steffie pada Ann.
"Aaaaaah kau bohong!!! Aku kesal!" Ann menjerit kuat-kuat. Brian dengan sigap memegang pundak Ann. Mencoba menenangkan anaknya. Ann sekarang menangis sesegukan.
"Maaf, biar aku yang urus anakku." Kata Brian pada Luke.
"Ah iya, Luke. Aku perlu bicara denganmu. Ini soal gadis cengeng ini." Kata Brian sambil menunjuk Ann dengan dagunya. Luke mengangguk. Ia sungguh khawatir.
"Orang tua gila."
"Paman gila."
Terdengar dua suara yang begitu dikenal Luke dan Brian. Suara Ansel dan Liam.
"Jadi kau menyuruhku kesini karena kau akan mabuk dengan... Ya tuhan, Papa! Kau membuat Ann mabuk juga?!" Kata Ansel frustasi. Liam berdecak, ia langsung menggendong Ann yang masih saja menangis.
"Diamlah. Kau berat tau!" kata Liam pada Ann. "Liam!! Kau ada disini!" Tiba-tiba Ann tersenyum, ia berhenti menangis lalu memeluk leher Liam dengan sayang. Liam memutar bola matanya. "Ans, dia pasti akan muntah sebentar lagi. Kita harus cepat pulang." Kata Liam pada Ansel.
"Aku akan bawa dia pulang duluan. Oh, hi Luke!" kata Liam ketika akhirnya ia melihat Luke yang masih terdiam ditempatnya.
Liam pun membawa Ann keluar dari bar. Dapat dilihat dari kejauhan kalau Ann memuntahi baju Liam. Dasar Ann.
Liam tampak jijik tapi ia tetap membawa Ann menuju mobilnya.
"Kau sedang apa disini?" tanya Ansel pada Luke. Luke menggaruk-garuk kepalanya, "Aku dengan temanku. Dan Ann mengira temanku ini pacarku. Bagaimana aku harus menjelaskannya?" kata Luke bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Luke ✖️ hemmings
Fiksi Penggemar[BOOK 2 OF HEY CALUM] [PRIVATED ON SOME CHAPTERS] "Jangan salahkan aku seandainya aku memilih untuk tetap disisinya ketika kau kembali. Karena ini semua salahmu, Calum Hood." #5 on Fiksi Penggemar (9/3/2014) Copyright ©2014 by harlznsa1997