13⇝

8.7K 843 833
                                    

Luke's P.O.V

Ya, benar. Aku akan pergi ke Paris. Jika kalian mengira aku main-main, kalian salah. Sekarang wajahku lebam karena Michael memukulku semalam. Ia kaget begitu mengetahui kalau aku akan pergi. Sebenarnya ia marah karena ia tahu hal itu dari mulut Ann. Terkadang mulut wanita memang menyebalkan. Ooops, no offense Ann.

Tapi pada akhirnya tidak akan ada orang yang bisa merubah keputusanku. Akhirnya Michael mengerti kalau aku memang harus pergi. Aku akan melanjutkan pendidikanku disana. Jangan tertawa. Aku sebenarnya tidak memiliki niat untuk kuliah. Tapi, jika aku ingin membahagiakan orang yang aku cintai, aku harus sukses, kan? Dan aku akan mengambil jurusan musik. Setelah lulus nanti, aku akan kembali dan membuat 5SOS sukses bersama teman-temanku. Aku yakin nanti Calum pasti sudah keluar dari penjara. Aku sadar, hidup ini bukan hanya tentang cinta-cintaan saja. Jika aku gagal dalam cinta, aku masih punya banyak hal yang bisa kulakukan. Aku tidak akan membiarkan diriku hancur. Tidak akan pernah.

Sekarang aku ada di tempat Calum. Prom sudah lewat beberapa hari yang lalu. Hari ini akhirnya aku siap untuk bertatap muka dengan Calum. Aku rasa ini waktu yang tepat untuk bertemu dengannya.

Padahal baru beberapa hari, tapi rasanya sudah lama sekali aku tidak bertemu Calum. Aku mengeluarkan satu lembar foto yang kuambil dengan kamera polaroid. Itu foto Ann dengan gaun promnya. Seperti yang kujanjikan pada Calum. Dengan mantap aku masuk kedalam dan seperti biasa, melapor pada petugas untuk berkunjung menemui Calum.

Aku pun menunggu ditempat kunjungan. Seperti biasa.

"Hey." Suara Calum terdengar. Aku mendongak dan melihatnya berdiri dihadapanku. Sontak aku memeluknya dan ia membalas pelukanku.

"Kemana saja kau?" tanya Calum sambil terkekeh dan memukul pundakku.

"Menyiapkan diri untuk menghadapimu." Jawabku. Calum menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia melepaskan pelukanku lalu kami berdua pun duduk bersebrangan.

"Aku berharap aku tahu langsung dari mulutmu. Tapi kau malah tidak datang." Calum membuka pembicaraan. Aku hanya tersenyum dan tidak membalas perkataannya.

"Hey, kenapa pipimu?" tanya Calum sambil menunjuk pipi kananku.

"Biasalah, Michael." Jawabku santai. "Apa? Kalian berkelahi? Kenapa?" tanyanya.

Aku menggelengkan kepalaku sambil tersenyum penuh teka-teki.

"Yang terpenting sekarang aku ada disini, Cal. Oh iya, ini untukmu." Aku menyodorkan foto Ann kepadanya. Calum mengambilnya, melihatnya lalu tersenyum riang. Ia lupa denganku dan Michael. Dasar bodoh.

"Cantik sekali." Komentarnya. Aku menganggukkan kepalaku perlahan.

"Cal, aku ingin mengatakan sesuatu padamu." Ucapku. Calum mengangkat kepalanya dan menaikkan alisnya, "Aku  juga ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Umm.. oke, kalau begitu, kau duluan saja." Aku mempersilahkan. Calum menganggukkan kepalanya.

"Terima kasih sudah menjaga Ann selama beberapa bulan ini." Calum berbicara dengan pelan. Aku mengangguk padanya, "Bukan masalah, Cal."

"Sekarang, kau tidak perlu lagi menjaga Ann. Biar aku yang ambil alih sekarang. Meskipun aku belum keluar dari penjara, tapi aku akan segera mengatasi masalahku. Aku rasa sudah cukup aku membebanimu. Ann bukan lagi tanggung jawabmu sekarang." Lanjut Calum.

Aku tidak tahu harus berkata apa. Ada perasaan yang mengganjal. Tidak ada lagi perasaan senang yang pernah kurasakan seperti ketika Ann memutuskanku disekolah. Tidak ada lagi getaran-getaran kecil yang membuatku bahagia ketika mendengar kalau aku sudah bebas sekarang. Sekarang yang aku rasakan malah hampa. Kosong. Tidak ada artinya.

Hey Luke ✖️ hemmingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang