Anneliese berjalan perlahan memasuki ruang auditorium, suasana didalam sana gelap. Tapi gadis itu bisa melihat seorang lelaki berambut cokelat duduk di panggung sambil menulis. Apa itu yang namanya Mr. Tomlinson?
Anneliese kemudian berjalan mendekat ke panggung,
"Kau mencariku, Sir?"
Lelaki itu mengangkat kepalanya dan menyeringai melihat Anneliese yang berdiri dengan sempurna dihadapannya.
Betapa kagetnya Anneliese ketika menyadari kalau lelaki itu adalah lelaki yang sama dengan yang ditemuinya di toko buku.
"Ka-kau kan yang kemarin," kata Anneliese. Louis mengangguk.
"Aku sudah katakan kalau aku gurumu kan, Nona Xylonne?" Louis merasa menang.
Terlintas berbagai macam peringatan yang diberikan Luke kepada Anneliese kemarin. Anneliese terdiam tanpa tahu harus melakukan apa.
"Aku memanggilmu karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan." Louis mulai berbicara lagi. Ia meletakkan kertas yang daritadi ditulisinya lalu berjalan mendekati Anneliese. Anneliese langsung terdiam kaku ditempatnya.
"Kau cantik," ujarnya. Ia berjalan mengelilingi tubuh Anneliese.
Anneliese tetap diam.
"Tubuhmu bagus, tinggimu juga lumayan. Dan yang paling penting, dadamu berisi." Lanjutnya. Perkataannya membuat Anneliese terbelalak dan menundukkan kepalanya untuk melihat dadanya.
Anjir.
"Anak itu membuat pekerjaan yang benar-benar bagus." Louis terkekeh.
Seketika pipi Anneliese memerah. Ia tahu betul apa maksud Louis. Dan dirinya langsung membayangkan wajah Luke saat itu juga.
"Oke, langsung saja. Apa kau mau jadi model untuk lukisanku?" Tanya Louis akhirnya.
"Lu-lukisan ? Lukisan apa?" Tanya Anneliese bingung.
"Lukisan untuk koleksiku. Aku ingin kau yang jadi modelnya."
"Dan aku ingin kau topless."
Anneliese terbelalak. Topless? Yang benar saja!
Luke tidak bilang kalau Louis hobi mengoleksi lukisan telanjang muridnya, sialan.
"Maaf, tapi aku tidak mau. Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, aku permisi dulu, Sir." Anneliese buru-buru menutup pembicaraan.
Gadis itu beranjak pergi, tapi sayang sekali Louis menarik tangannya.
"Kau tidak boleh menolak sebenarnya."
Louis mencengkeram tangan Louis erat, mungkin tangan Anneliese sudah memerah.
"Jika kau menolak, aku tak akan meluluskanmu di kelasku."
Anneliese meringis, Louis menarik tangan Anneliese hingga tubuh gadis itu ikut tertarik dan menubruk tubuh Louis.
"Damn, kau begitu lucu." Katanya. Anneliese meronta-ronta minta dilepaskan, tapi pegangan Louis lebih keras. Ia membelai pipi Anneliese dan berusaha mendekatkan bibirnya dengan bibir Anneliese.
Dengan cepat, Anneliese menendang perut Louis dengan lututnya. Ia melepaskan diri dari Louis dan hendak berlari tapi sayang Louis menarik rok Anneliese. Menyebabkan gadis itu terjerembab kebelakang dan lagi lagi menimpa tubuh Louis.
Sekali lagi, Anneliese memberikan perlawanan. Ia menyikut perut Louis. Rok Anneliese terangkat akibat perbuatan Louis. Tapi gadis itu tidak peduli lagi. Ia menarik paksa dirinya dari Louis dengan sekuat tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Luke ✖️ hemmings
Hayran Kurgu[BOOK 2 OF HEY CALUM] [PRIVATED ON SOME CHAPTERS] "Jangan salahkan aku seandainya aku memilih untuk tetap disisinya ketika kau kembali. Karena ini semua salahmu, Calum Hood." #5 on Fiksi Penggemar (9/3/2014) Copyright ©2014 by harlznsa1997