"Aku Jenna, dan aku kekasih Calum. Kau tahu dia kan?"
"Ca-calum..?" Ann mengernyitkan dahinya. Refleks ia melepaskan jabatan tangannya dari Jenna.
"Iya, Calum. Calum Hood. Kenapa?" tanya Jenna bingung. Gadis ini entah sengaja atau tidak berbuat seperti ini pada Ann.
"Apa aku harus mengetahui dia?" tanya Ann pelan. Ia menatap Jenna penuh harap.
"Kenapa pula kau harus tidak tahu tentangnya?" Jawab Jenna riang.
"Memangsih dia tidak penting dalam hidupmu. Tapi ia juga temanmu kok, masa kau lupa?" kata Jenna lagi.
Ann masih terdiam.
"Kau benar-benar tidak ingat ya? Coba ingat lagi. Dia berambut hitam, tubuhnya kekar, dan dia sahabat Luke, kekasihmu. Apa Luke tidak pernah cerita?" Jenna mencoba mendeskripsikan Calum.
"Maaf, Jenna. Tapi aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan."
Ann memegang kepalanya. Tubuhnya oleng dan menyentuh pintu. Terdengar hentakan kecil karena tubuh Ann beradu dengan pintu. Jenna tersenyum.
"Hey kau tidak apa-apa?" tanya Jenna. Ann menggeleng.
"K-kau tau rumahku darimana?" tanya Ann mengalihkan pembicaraan.
"Hmm, tidak penting. Tapi aku cuma ingin bilang, kau jangan mengganggu Calum lagi ya?"
"A-aku bahkan tidak kenal dia.." kata Ann mencoba untuk tidak terdengar ketus.
Jenna memutar bola matanya,
"Tapi kau sudah berkali-kali mengganggu hubunganku dengan Calum. Hmmm,tapi aku senang, sekarang kau sudah bersama Luke." Katanya sambil tersenyum.
"Kau jangan khawatir, aku tidak membencimu kok." Lanjut Jenna percaya diri.
Kepala Ann semakin berdenyut. Ini bagaikan de javu. Ia mengingat Jenna pernah mendatanginya, tapi dimana? kapan? Dan atas dasar apa? Bukankah ia baru bertemu Jenna dua kali?
"Pergi." Ujar Ann sambil menunduk.
Jenna menggeleng. "Aku harus memberitahumu lebih banyak lagi. Kau pasti punya banyak pertanyaan. Aku bisa menjawabnya Ann. Aku bisa menjawabnya. Kau pasti membutuhkanku."
Ann menggeleng, oke kali ini kepalanya semakin sakit. Tubuhnya berkeringat. Sensasi ini. Perasaan ini selalu ia dapatkan ketika ia mencoba mengingat masa lalunya. Hal ini selalu terjadi. "Pergi..Atau aku akan panggil Liam." Ancam Ann.
"Kau membutuhkanku. Aku akan mengeluarkanmu dari kebohongan ini. Ini nomer telfonku. Telfon aku kapanpun kau siap. Oke? Tapi satu hal yang harus kau ingat, ini tidak gratis." Jenna memberikan secarik kertas pada Ann lalu tersenyum.
"Bye." Kata Jenna sambil berlalu. Ann mengusap keringat didahinya sambil bergegas menutup pintu. Ia menyenderkan badannya sambil membelakangi pintu. Berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah sekarang. Ia mengantongi kertas dari Jenna dan–
"Ann, siapa yang datang?" tiba-tiba Liam datang dari dapur. Lelaki super tampan itu mengernyitkan dahinya ketika melihat ekspresi wajah Ann yang...aneh.
"Kau baik-baik saja?" tanya Liam khawatir. Ann menggeleng, tiba-tiba sajaa air matanya menetes dan
BRUK–
Tubuhnya ambruk didepan pintu.
*
"Apa dia baik-baik saja, Aaron?" tanya Ansel pada Dr. Aaron Garfield. Ia adalah teman Brian dan sudah sering menangani Ansel, Anneliese sejak kecil bahkan Brian jika sakit. Lelaki itu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey Luke ✖️ hemmings
Fiksi Penggemar[BOOK 2 OF HEY CALUM] [PRIVATED ON SOME CHAPTERS] "Jangan salahkan aku seandainya aku memilih untuk tetap disisinya ketika kau kembali. Karena ini semua salahmu, Calum Hood." #5 on Fiksi Penggemar (9/3/2014) Copyright ©2014 by harlznsa1997