Lift

6K 284 13
                                    

Jun memberhentikan motornya di basement apartemen pribadinya, sangat tidak memungkinkan membawa dirinya pulang ke rumah orang tuanya dengan mingyu bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jun memberhentikan motornya di basement apartemen pribadinya, sangat tidak memungkinkan membawa dirinya pulang ke rumah orang tuanya dengan mingyu bersamanya.

"Turun"

Mingyu melepaskan pelukan eratnya sambil tersenyum, ia melirik karya di tengkuk leher jun. Sepanjang jalan ia membuatnya walaupun jun hampir kehilangan konsentrasi.

Jun melepas helm lalu pergi meninggalkan mingyu duluan.

"Kok gua ditinggalin?"

Acuh, jun tidak menggubrisnya sama sekali.

Jun masuk lift membuat mingyu mengikutinya, ia menekan tombol 11 lalu diam.

Mingyu mendekatkan diri dan malah memojokkan jun membuat si empu mendorongnya.

"Kenapa? malam ini kan lo emang punya gua"

"Gua ga ikutan, so.. jangan deket-deket"

Dorongan jun terlihat sia-sia padahal kalau dilihat tubuh keduannya sama hanya saja jun terlihat sangat kekar, ah mungkin itu yang membuatnya sia-sia.

"Lo wangi banget"

Mingyu menghimpit badan jun dan hidungnya menggesek cuping telinganya. Lidah mingyu juga kembali menjilati leher putih jun.

"Ya! nghh... jangan digigit"

Kembali, saat di motor juga seperti ini tapi ini terdengar lebih seksi lagi.

Mingyu sengaja menggigit lehernya dan kembali membuat karya yang pantas ada di tubuh jun itu.

Tangan mingyu meraih paha jun agar terangkat dan mengangkangi tubuhnya, jun sedikit panik dan berontak tapi ingat itu sia-sia.

Mingyu menekan penisnya yang setengah tegang itu pada penis jun.

Bayangkan hanya dengan menghirup wangi jun saja ia menegang. Sungguh menggoda!

"Nghh, jangan ish"

Jun mencoba menepis jari mingyu yang memainkan nipple jun dari luar kaos putih tipisnya.

Mingyu mengubah arah jilatannya menjadi ke Adam's apple milik jun dengan begitu ia hanya bisa memejamkan matanya seraya mendongakkan kepala mendapat stimulan yang membuat libidonya naik.

Ting!

Suara lift terbuka membuat keduanya kaget, lift berhenti di lantai 9 dengan seorang lelaki sipit melihatnya terkejut, jangan lupakan mulutnya yang terbuka.

Merasa terganggu, mingyu menenkan tombol tutup dengan cepat. Sedangkan jun menatap jihoon adiknya dengan mata berbinar.

"Tolongin kaka, hoon"

Terlambat, permintaan tolongnya sangat lambat. Bahkan dari sudut pandang jihoon, kakaknya tidak terlihat seperti orang yang membutuhkan pertolongan.

"Awas"

Mingyu melepaskan jun dan kembali berdiri normal menunggu lift mengantarkan mereka ke lantai 11.

Mingyu tersenyum, ternyata hadiah taruhannya melebihi ekspetasi.


Hi... semoga ga bosan ya
Sebenernya ini cuma cerita gabut aku si😅 ya enjoy deh

Mau double update😁

Taruhan [Gyujun] 🔞 - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang