Taruhan [Gyujun] 🔞 - END

Cemburu

"Lo tuh tadi kenapa?"

Mingyu tergugu disamping junhui lalu berdiri dan mengembalikan salep yang tadi digunakan untuk lebam jun.

"Cemburu ya?", jun teriak sambil menggoda mingyu yang mukanya memerah secara alami.

"Sok tau"

"Bilang cemburu aja susah"

"Iya cemburu", Jun menggigit bibirnya menahan jeritan yang ingin dikeluarkan, entah kenapa mendengarnya membuat ia senang.

"Sedikit dari mananya, gua ampe lebam gini", ekspresinya berubah kesal mengingat pinggangnya sakit.

"Maaf ya"

"Dia temen gua, seungkwan"

"Tapi masa peluk-peluk gitu pas naik motor terus juga lo elus-elus punggungnya, temen masa gitu"

Jun tertawa melihat wajah julid mingyu saat berbicara, lucu, sangat lucu.

"Dia dah ga punya orang tua, kurang kasih sayang. Dia cuma punya gua, umurnya diatas chan setahun. Emang kenapa gua baik sama temen gua? salah gitu?!", jun jadi sewot juga sama mingyu.

"Ohh... gak si, gua aja aneh", aneh bukan siapa-siapa tapi cemburu.

Jun memainkan ponselnya sedangkan mingyu duduk didepannya.

Mingyu tengah memperhatikan jun, ia melihat surai hitamnya, matanya, bibirnya, wajahnya, tubuhnya, tangan, kakinya. Entah kenapa itu membuat jantungnya berdebar.

"Gejala penyakit jantung ga si?"

Mingyu tersenyum lalu melihat ke area dapur yang kosong.

"Adik lo kemana?"

"Paling ada les piano"

"Lo ngapain masih di rumah gua?"

"Gua capek mau istirahat bentar"

"Lah dikata hotel kali rumah gua, pergi sonoo"

"Ga mau"

Mingyu berdiri dan berjalan ke arah jun agar dapat duduk disebelahnya. Jun acuh masih memainkan ponselnya. Sebenarnya ia tidak takut lagi dengan mingyu yang notabene abang dari chan. Otomatis ia bukan orang asing baginya.

"Jun"

"Hmm"

Jun tersentak saat mingyu meletakkan kepalanya di paha untuk dijadikan bantal, lalu ia langsung memejamkan mata tidak peduli jun yang sedang mendorong-dorong kepalanya agar menjauh.