(06)

23 3 0
                                    

Glen dan Xabier mengitari setiap lorong sekolah berharap menemukan sepercik petunjuk. Dan benar saja, usaha mereka tampak membuahkan hasil, mereka berhasil menemukan kelas yang kosong. Jika kelas ini sedang jam olahraga rasanya tidak mungkin mengingat hujan diluar sangat lebat.

Seperti yang mereka lihat juga tadi jika para siswa dan siswinya mengenakan seragam formal bukan seragam olahraga. Tanpa pikir panjang keduanya masuk ke dalam sana dan menemukan Shean yang tampak terduduk lemas diatas lantai.

Xabier yang memang memiliki benih kebencian terhadap Shean hendak maju dan melayangkan beberapa serangan pada vampire itu namun Glen segera mencegahnya.

Dengan tatapan marah Xabier menatap Glen. "Kenapa kau menahanku?! Ini kesempatan emas untuk mengabisi vampire sialan ini!"

"Kau tidak bisa bertindak segegabah itu Xabier Ansel!"

Shean merasa jengkel karena waktu istirahatnya terganggu. "Jika kalian kemari hanya untuk berselisih lebih baik pergilah dan tinggalkan aku sendiri."

Bukannya menggubris ucapannya, Glen justru memberinya sebuah pertanyaan. "Katakan padaku, apa yang sedang kau perbuat?!"

"Apa kau buta huh?" Shean balik bertanya.

"Shean, aku sedang tidak ingin berdebat."

"Kau pikir aku mau berdebat denganmu?"

Glen mengacak acak rambutnya frustasi. Berbicara dengan Shean rupanya menguras banyak emosi.

"Kenapa kau malah bertanya?! Sudah jelas dalang dibalik kejadian ini adalah dia!" Xabier melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hei... kita tidak bisa me--"

Shean yang benar benar sudah merasa sangat jengkel memotong ucapan Glen. "Apapun yang ku lakukan sama sekali tidak akan merugikan kalian, jadi pergilah!"

Dahi Xabier berkerut heran. "Apa tadi katamu? Tidak akan merugikan kami? Mengambil darah murni dan membantai kaum werewolf kau bilang tidak merugikan kami?!" Ucapnya dengan napas yang naik turun.

"Kalian berpesta tanpa aku? Jahat sekali."

Semua mata kompak melirik ke arah pintu yang dimana terdapat gadis berambut pirang tengah berdiri sambil memainkan rambutnya. Shean berdecak sebal, kedatangan dua werewolf yang terus terusan berselisih saja sudah cukup membuat kepalanya sakit dan sekarang malah muncul vampire gila yang pasti akan membuatnya semakin kesal.

"Shean! Lihat apa yang telah kau perbuat pada rambut indahku! Kau harus membayar ini!"

Vampire itu memutar bola matanya malas, jika saja tenaganya sudah pulih pasti ia sudah menggunakannya untuk pergi dari tempat ini dengan segera.

Gadis itu berjalan mendekat namun entah naluri darimana Glen dan Xabier tampak bersiap seperti tengah melindungi Shean dari gadis itu.

Si gadis menerbitkan sebuah senyuman. "Ouh lihatlah dua anjing ini sedang melindungi tuannya, kalian tampak sangat menggemaskan."

Xabier menggeram, emosinya sudah melebihi batas. Tanpa basa basi ia langsung melompat menyerang si gadis. Perkelahian mereka tidak dapat dicegah, keduanya benar benar beradu dengan sengit, tak membiarkan sang lawan menang begitu saja.

Walau vampire golongan Purple Moon memiliki dibekali dengan kekuatan sihir, namun nyatanya kekuatan sihir milik Flavia--gadis vampire dari golongan Purple Moon-- tidak sebanding dengan kekuatan milik Xabier si werewolf elemen cahaya itu.

Flavia jatuh tersungkur dengan banyak luka disekujur tubuhnya karena terkena serangan bertubi tubi dari Xabier dan tidak diberi kesempatan untuk menyerang balik. Xabier yang sudah tidak dapat mengendalikan emosinya hendak maju untuk mengakhiri hidup Flavia disana namun lagi lagi Glen segera mencegahnya dengan menahan tubuh saudaranya.

Vampire [End]✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang