(09)

12 2 0
                                    

Malam itu angin bertiup lembut hingga membuat dedaunan bergoyang dibuatnya. Keira Christabel, seorang manusia pengguna kekuatan magis atau bisa disebut sebagai penyihir itu tengah bergegas pulang ke rumahnya karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Sebenarnya jam sekolah Keira hanya berakhir sampai pukul lima sore, namun seperti yang dikatakan diawal, Keira adalah seorang penyihir. Sepulang sekolah dia diam diam pergi ke perpustakaan dan mempelajari ilmu magis lewat buku tua yang ia temukan disana.

Seluruh anggota keluarganya tak ada yang mengetahui hal itu dan selalu memarahi Keira karena selalu pulang terlambat hingga gadis itu selalu di cap sebagai kupu kupu malam oleh para tetangga. Namun gadis itu tak pernah menghiraukan mereka, ia hanya melakukan ketertarikannya terhadap ilmu magis saja, tidak lebih.

Udara dingin membelai kulitnya, Keira sudah menyiapkan diri sebelum terkena amukan dari anggota keluarganya nanti. Siapa sangka, saat ia sampai di rumah pemandangan mengerikanlah yang ia temukan. Seluruh rumahnya berantakan dan yang lebih menyeramkannya lagi, seluruh anggota keluarganya tergeletak kaku dengan dua lubang di masing masing leher mereka.

Keira yang sadar akan pelaku perbuatan itu hanya dapat menangisi mereka, kekuatan magisnya tak dapat membangkitkan orang mati, ia belum sampai ke tahap itu!

Suara isakan tangisnya mengundang kembali sesosok makhluk bertaring itu. Dengan kasar, makhluk penghisap darah itu mencekik lehernya hingga meninggalkan bekas kemerahan disana. Setelah itu, barulah ia menancapkan taringnya di leher sang gadis. Keira menjerit kesakitan saat cairan merah dalam tubuhnya dihisap dengan rakus oleh vampire itu. Lambat laun, kesadarannya mulai menipis bersamaan dengan suara rintihannya semakin melemah.

Sesuatu melesat mematahkan leher vampire itu hingga darah Keira yang baru saja ditelan melewati ke kerongkongan itu mengalir dari sana.

Tubuh Keira jatuh bersamaan dengan tubuh vampire itu. Sebelum mecium lantai, tubuh Keira ditahan oleh sosok itu.

Sekali lagi Keira harus merasakan kulit lehernya di tusuk oleh dua taring tajam. Bedanya kali ini makhluk itu tidak menghisap darahnya, melainkan memasukan semacam virus ke dalam tubuhnya. Seketika tubuh si gadis meriang, ia menggeliat kesakitan sebagai efek dari virus itu.

Sepasang taring muncul bersamaan dengan perubahan pada iris matanya yang semula berwarna coklat kini menjadi merah.

Kerongkongannya terasa sangat panas, entah apa yang telah terjadi padanya. Sosok tadi memberikan tangannya pada Keira, entah insting darimana gadis itu menggigit tangan itu dan menghisap darahnya hingga rasa dahaganya hilang.

"Kau sangat rakus rupanya nona."

Wajah tampan rupawan dengan kulit putih pucat serta iris berwarna merah terang. Keira terpana olehnya.

"Aku tidak punya cara lain untuk menyelamatkanmu selain melakukan ini."

Keira semakin terpaku pada mata merah itu, apa maksud sosok dihadapannya ini adalah merubahnya menjadi makhluk penghisap darah juga sama seperti dia demi menyelamatkan hidupnya?

"Kenapa kau menyelamatkanku? Padahal biarkan saja aku mati!"

Sosok itu terkekeh. "Ilmu magis yang telah lama kau pelajari akan sia sia jika kau mati secepat itu."

Bulan purnama dan bintang bintang menjadi saksi bisu pertemuan mereka. Malam yang pilu itu membuka lembaran baru bagi kehidupan Keira.

Karena semenjak hari itu, Keira hidup bersama sosok rupawan itu. Sosok itu adalah Shean Alfarazel, sosok yang membantunya menguasai banyak ilmu magis dari buku buku di perpustakaan kuno milik sang raja vampire.

Vampire [End]✓ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang