ERROR | 19

9 1 0
                                    

Setelah beberapa bulan kemudian, Qia dan teman-temannya itu mulai kembali akrab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah beberapa bulan kemudian, Qia dan teman-temannya itu mulai kembali akrab. Bahkan, hari ini mereka merencanakan untuk nongkrong di kafe tempat Qia bekerja. Mereka datang lebih awal sebelum Qia sibuk bekerja.

"Enggak kerasa semua jadi kenangan gitu aja, ya. Kalo dipikir-pikir, cinta itu bener-bener buta, ya." Farida berbicara seakan menerawang masa lalu.

"Iya, buta. Sampe enggak tau mana cowok jomlo dan cowok temen sendiri." Kini, Qia menimpali dengan penuh penekanan. Bukan karena marah, tetapi karena dasarnya gadis itu sering sewot.

"Lagian, dodol, sih. Mau-mau aja jadi selingkuhan, diselingkuhin balik baru tau rasa maneh!" Reina ikut nimbrung dan menciptakan gelak tawa di antara teman-temannya.

"Eh, lo juga waktu itu ada di pihak gue, ya," balas Farida tak ingin disalahkan.

"Btw, Alkana selingkuh sama siapa lagi kemarin?"

Semua sontak menoleh ke arah orang yang bertanya. Bagaimana tidak, orang itu adalah Lyra yang biasanya hanya mendengarkan tanpa mempertanyakan sesuatu yang sebenarnya ingin ditanyakan.

"Ya ampun, Lyra enggak udah mulai membuka jiwa-jiwa keponya, ya," ujar Reina.

Tak teralihkan dengan penuturan Reina, Farida pun mulai bercerita. Dia menceritakan segala tindakannya saat curiga jika Alkana selingkuh. Perasaan perempuan itu memang kuat. Lelakinya terkesan berbeda sedikit pun langsung bertanya-tanya.

"Masa dia selingkuh sama sepupunya. Tapi, kayak sepupu jauh gitu. Mulai sukanya pas mereka ada kumpul keluarga besar. Emang bener-bener gila tuh orang." Farida bercerita menggebu-gebu seakan masih tak terima diperlakukan seperti itu.

"Paling ujung-ujungnya juga sepupunya diselingkuhi juga. Selingkuh, kan, susah tobatnya," ujar Jessi yang sangat langka bisa menangkap pembicaraan teman-temannya secepat itu.

"Biasalah, ya. Karma itu teh. Enggak usah emosi, ah," ujar Qia dengan santai. Jika dipikir-pikir, Farida bisa seemosi itu, bagaimana Qia yang ditikung temannya sendiri. Sudahlah, semuanya sudah berlalu.

"Tapi, nih, ya. Gue nemu sosmednya." Farida langsung membuka Instagram, mencari akun sepupu Alkana itu.

"Dih, apaan. Cantikan juga Qia. Selingkuh, kok, downgrade," ujar Reina refleks.

"Anjir. Lo ngatain gue juga, dong, kalo gitu." Farida tak kalah refleksnya mendengar ucapan Reina.

Bukannya memanas, semuanya malah tertawa. Memang benar, jika dibandingkan, Qia lebih cantik dari Farida. Namun, kembali lagi jika cantik itu relatif. Mungkin, memang mata Alkananya saja yang makin memburuk.

Saat asyik berbincang menertawakan kebodohan dan keegoisan mereka, teriakan barista membuat semuanya menoleh. Qia langsung berdiri untuk mengambil pesanan teman-temannya itu. Mereka berbincang lagi hingga Qia mulai sibuk dengan kedatangan pelanggan lain.

"Aku kerja dulu, ya. Kalian lanjut aja ngobrolnya. Kalo mau nungguin sampe pulang juga nggak apa-apa," ujar Qia tersenyum lebar.

"Nungguin apanya, yang ada bisulan, nih, duduk mulu." Lagi-lagi, Reina paling sewot di antara yang lain setelah Qia.

Kelima gadis yang dipertemukan saat kuliah itu memang memiliki keunikan dan kepribadian masing-masing. Tidak terasa juga mereka sudah hampir empat tahun bersama sejak awal kuliah. Mungkin, masa-masa seperti itu akan mereka kenang. Meskipun sempat ada yang terluka, semuanya mulai terobati dengan tawa.

Qia si pemberani jika merasa dirinya benar. Sangat cocok dengan Reina untuk menghidupkan suasana agar ramai dan ceria. Meskipun harus mendengar keduanya adu mulut, teman-teman yang lain sudah terbiasa.

Lyra si paling kalem dan sabar, terlihat cocok dengan Jessi yang terkesan lemot. Sepertinya, orang yang paling normal adalah Farida. Meskipun kenormalannya sempat terganggu dengan merebut kekasih teman sendiri.

Di balik semua perbedaan itu, mereka tetap cocok dan selalu ada jalan ketika renggang karena masalah. Mungkin, pertemanan mereka begitu disetujui Tuhan hingga selalu dipersatukan. Masalah Qia kemarin pun tidak pernah disangka akan selesai. Qia tak pernah berekspektasi juga agar teman-temannya kembali.

"Sore, Qila," ujar Ezra menyapa Qia yang sedang bersiap untuk mengantarkan pesanan ke meja pelanggan.

"Sore, A Ezra. Tumben jam segini, enggak ada kerjaan?" tanya Qia karena biasanya Ezra datang sekitar pukul lima sore ke atas. Namun, sekarang baru pukul tiga.

"Ada, cuma aku bawa ke sini aja biar bisa sambil liatin Qila." Ezra tersenyum melihat Qia salah tingkah karenanya.

"Bisa aja, nih, buaya Error." Qia menutupi rasa senangnya dengan meledek Ezra.

Gadis itu mulai sering menyebut Ezra buaya karena sering melihat beberapa pesan di ponsel Ezra dari para perempuan yang tak dikenalnya. Padahal, Ezra sendiri tak pernah membalas pesan mereka, kecuali jika teman kantornya yang menanyakan pekerjaan. Meskipun tidak serius menanggapinya, Qia menjadi punya alasan tersendiri untuk meledek pria itu.

Perempuan mana yang tidak suka jika pria yang didambanya bisa membatasi interaksi dengan perempuan lain? Sebenarnya, Ezra sudah lolos verifikasi keluarga dan kriteria Qia. Namun, hatinya tetap tak ingin menjalin hubungan berdua. Katanya, jika ingin serius tinggal melamarnya.

Sabar, ya. Semua butuh proses. Hanya kalimat tersebut yang terlontar dari Ezra ketika dimintai kepastian.

"Cie, ada mood booster-nya, nih. Pantesan kerjanya auto senyum-senyum." Teman-teman Qia yang masih ada di kafe tentunya menggoda gadis itu. Sementara Qia, hanya tersipu malu mendengarnya. Dia tak bisa mengelak jika sedang bahagia.

Terima kasih sudah membaca! Semoga bisa menikmati dan betah dengan cerita Error ini, ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah membaca! Semoga bisa menikmati dan betah dengan cerita Error ini, ya!

⚠️

Cerita Error hanya dipublikasikan di akun Wattpad dheisyaadhya.

***

Selasa, 30 Agustus 2022


Dheisya Adhya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang